Artikel

Ketahui Makan Favorit Si Kecil yang Berpotensi Ganggu Penyerapan Kalsium

Post pada 07 Des 2021

Bicara kalsium sama saja bicarakan kesehatan tulang. Itu sudah satu kesatuan. Maka itu, sangat dianjurkan agar anak mendapatkan asupan yang kaya kalsium agar tumbuh kembang tulang menjadi optimal. Lagi pula, anak yang mendapatkan asupan makanan yang kaya kalsium akan menekan risiko mengalami osteoporosis di kemudian hari.

Demi masa depan buah hati, jadinya penting memastikan kebutuhan kalsium terpenuhi. Bila kalsium kurang tercukupi, maka anak akan mengalami gejala lesu, sulit makan, sensitif, sampai kejang-kejang.

Di samping memastikan tumbuh kembang tulang yang optimal, kalsium juga berperan dalam mengatur denyut jantung, kontraksi otot, membantu pembekuan darah, sampai menjaga keseimbangan cairan dalam sel.

Satu hal lagi yang perlu diingat, kebutuhan kalsium pada anak sangat tergantung pada usia. Misalnya saja usia 1-3 tahun kebutuhan kalsium mencapai 700 miligram atau setara dua gelas susu. Beda lagi yang berusia 4-8 tahun perlu kalsium sampai 1.000 miligram atau setara tiga gelas susu.

Kalsium sendiri mudah ditemukan dalam produk makanan. Sumber terbaiknya berupa susu dan produk turunannya. Sebut saja Susu Kental Manis Milkita dan permen susu Milkita yang berbahan baku susu sapi segar.

Meski begitu, poin penting lainnya adalah memastikan tubuh buah hati mampu menyerap zat mineral ini. Alhasil, kenali juga faktor yang dapat mengganggu kemampuan tubuh si kecil dalam menyerap kalsium. Apa saja faktor itu?

1.Suka dengan makanan yang tinggi natrium

Ada baiknya mulai batasi makanan yang tinggi natrium pada si kecil. Misalnya saja keripik kentang, burger, junk food, minuman ringan, dan sebagainya. Makanan jenis itu memiliki Kandungan natrium yang dapat menghambat penyerapan kalsium pada tubuh anak.

2.Terlalu doyan panganan yang mengandung asam fitat tinggi

Asam fitat biasanya terkandung dalam makanan seperti beras merah dan gandum. Zat ini berperan mengikat kalsium dan mineral sehingga sulit diserap usus. Artinya, kalsium tidak akan masuk tubuh tapi dikeluarkan lagi melalui saluran pencernaan.

Jalan keluarnya bisa dengan memberikan roti atau sereal gandum yang sudah difortifikasi oleh kalsium. Langkah ini bisa mengoptimalkan penyerapan kalsium di tubuh si upik.

Dua faktor yang disebut sebelumnya itu bisa mempengaruhi tubuh anak kurang optimal dalam penyerapan kalsium. Jadi, selain memastikan asupan gizi yang dapat memenuhi kebutuhan kalsium, pastikan juga tubuh si dia juga dapat menyerap zat mineral itu dengan maksimal.

Berita Terpopuler


Berita Terbaru


Bagikan Artikel