Post pada 12 Jan 2024
Sebagai orang tua, Bunda tentu memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan kecerdasan si Kecil. Bukan saja kecerdasan akademis namun juga kecerdasan emosional (EQ) si kecil.
Kecerdasan emosional sendiri adalah kemampuan untuk memahami, mengekspresikan, dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Mengembangkan kecerdasan emosional pada anak menjadi sangat penting karena dengan memiliki kecerdasan emosional yang baik, akan berdampak positif pada IQ si kecil, serta meningkatkan kemampuan sosialisasi mereka.
Tidak hanya itu, memiliki kecerdasan emosional juga dapat membantu si kecil dalam berbagai aspek kehidupannya, mulai dari hubungan sosial, akademis, hingga karier nantinya.
Lalu bagaimanakah cara mengembangkan kecerdasan emosional pada anak? Nah, Bunda, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
Langkah pertama dalam mengembangkan EQ si kecil adalah dengan membantunya mengenal emosinya sendiri. Bunda dapat melakukan hal ini dengan memberikan label emosi kepada anak, misalnya “Kamu terlihat sedih. Apakah kamu sedang sedih?” atau “Kamu terlihat marah. Apakah ada yang membuatmu marah?”.
Ketika si kecil sedang mengungkapkan emosinya, penting untuk mendengarkannya dengan aktif. Hal ini menunjukkan kepada mereka bahwa Bunda peduli dengan perasaannya. Bunda dapat melakukan hal ini dengan membuat kontak mata, menganggukkan kepala, dan memberikan respons yang menunjukkan bahwa orang tua memahami apa yang dikatakan anak.
Anak-anak perlu memiliki cara yang aman untuk mengekspresikan emosinya, baik emosi positif maupun negatif. Bunda (dan Ayah) sebagai orang tua dapat membantu si kecil dengan memberikan kesempatan untuk mengekspresikan emosinya melalui permainan, seni, atau kegiatan fisik.
Si Kecil perlu belajar bagaimana cara mengatasi emosinya dengan cara yang sehat. Nah, Bunda dapat membantu dengan mengajarkannya keterampilan pemecahan masalah, misalnya dengan membantunya memikirkan cara-cara untuk mengatasi situasi yang membuatnya marah atau sedih.
Anak-anak belajar dengan meniru orang tua dan orang-orang dewasa lainnya di sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk menjadi contoh yang baik dalam hal mengelola emosi. Bunda pun harus dapat melakukan hal ini. Jangan sampai si Kecil melihat Bunda (dan Ayah) tidak dapat mengendalikan emosi padahal si Kecil diajarkan harus dapat mengendalikannya.
Ciptakan lingkungan di rumah atau di sekolah yang memberikan dukungan untuk mengembangkan kecerdasan emosional. Beri mereka ruang untuk berekspresi dan merasa aman dalam berbagi perasaan mereka.
Kita juga bisa menerapkannya langsung dalam kegiatan sehari-hari ya Bunda, agar si Kecil bisa perlahan memahami mengelola emosional dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan emosional pada anak:
Orang tua dapat bermain peran dengan anak untuk membantunya memahami berbagai emosi. Misalnya, orang tua dapat berperan sebagai anak yang sedang marah dan meminta anak untuk membantunya untuk menenangkan diri.
Ada banyak buku yang dapat membantu anak belajar tentang emosi. Orang tua dapat membacakan buku-buku ini kepada anak atau mengajak anak untuk membacanya sendiri.
Orang tua dapat berbicara dengan anak tentang emosinya sendiri. Misalnya, orang tua dapat menceritakan kepada anak tentang pengalamannya ketika merasa sedih, marah, atau senang.
Hal-hal di atas selain untuk mengembangkan kecerdasan anak, bisa juga sebagai pembelajaran untuk orang tua dalam memahami karakteristik anak.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, kita sebagai orang tua dapat membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan emosionalnya. Kecerdasan emosional yang baik akan membantu anak untuk menjadi individu yang lebih bahagia, sehat, dan sukses.