Post pada 25 Jun 2024
Liburan sekolah memang menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh anak-anak. Masa istirahat dari kesibukan belajar di sekolah ini menjadi waktu yang tepat untuk mereka bersenang-senang, mengeksplorasi hal baru, menghabiskan waktu bersama keluarga serta mendalami minat yang tidak dapat dijalankan saat sekolah berlangsung.
Namun, di balik keseruannya, liburan sekolah juga bisa menjadi masa yang rawan bagi anak-anak untuk kehilangan rutinitas dan pola hidup sehat. Sebuah studi mencatat bahwa selama libur panjang sekolah, anak-anak jadi jarang bergerak, lebih banyak screen time, dan mengkonsumsi makanan tidak sehat. Orang tua harus siap menghadapi libur panjang, agar hal-hal itu tidak terjadi.
Dampak negatif liburan sekolah pada anak yang harus Bunda ketahui , di antaranya:
Salah satu yang terpenting untuk Bunda perhatikan adalah pola tidur si Kecil. Mereka yang biasanya harus tidur cepat kala malam agar bisa bangun pagi untuk ke sekolah, akan cenderung tidak melakukannya saat liburan. Anak-anak yang terbiasa tidur larut dan bangun siang saat liburan, akan kesulitan untuk kembali ke pola tidur normal saat sekolah dimulai lagi. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan penurunan daya tahan tubuh.
Saat liburan, anak-anak cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis, berlemak, dan tidak bergizi. Hal ini dapat menyebabkan obesitas, kekurangan nutrisi, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Selama liburan sekolah, si Kecil tidak perlu beraktivitas fisik bersama temannya sebagaimana yang biasa dilakukannya saat sekolah. Nah, kurangnya aktivitas fisik selama liburan dapat menyebabkan anak-anak menjadi lemah, lemas, dan mudah terserang penyakit. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya.
Liburan sekolah menjadi waktu yang tepat bagi anak-anak untuk bermain gadget dan menonton televisi. Namun, jika tidak dikontrol dengan baik, hal ini dapat menyebabkan kecanduan dan berbagai dampak negatif lainnya, seperti gangguan penglihatan, kesulitan bersosialisasi, dan penurunan prestasi belajar. Bunda harus tetap melakukan pembatasan penggunaan gadget pada anak selama liburan loh.
Itulah dampak yang bisa terjadi pada si Kecil saat liburan sekolah. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tetap menjaga rutinitas anak selama liburan sekolah. Berikut beberapa tips yang dapat Bunda lakukan untuk tetap menjaga rutinitas anak saat libur sekolah:
Meskipun sedang libur, usahakan untuk tetap membangunkan anak pada jam yang sama setiap pagi dan menidurkannya pada jam yang sama setiap malam. Hal ini akan membantu mereka untuk kembali ke pola tidur normal saat sekolah dimulai lagi.
Pastikan anak-anak selalu mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi selama liburan. Batasi konsumsi makanan dan minuman manis, berlemak, dan tidak bergizi. Bunda dapat siapkan camilan sehat seperti buah-buahan atau snack yang memang bagus untuk si Kecil, seperti Milkita Bites.
Ajak anak-anak untuk bermain di luar rumah, berolahraga, atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Hal ini akan membantu mereka untuk tetap sehat dan bugar. Sekalipun di rumah saja, Bunda dapat ajak si Kecil melakukan kegiatan seru selama liburan sekolah ini.
Tetapkan batasan waktu yang jelas bagi anak-anak untuk bermain gadget dan menonton televisi. Pastikan mereka juga melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku, bermain bersama keluarga, atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Dengan menjaga rutinitas anak selama liburan sekolah, orang tua dapat membantu mereka untuk tetap sehat, bugar, dan kembali ke sekolah dengan semangat yang baru.
Selain tips-tips di atas, orang tua juga dapat mengisi waktu liburan anak dengan berbagai kegiatan yang positif dan edukatif. Berikut beberapa ide kegiatan liburan sekolah yang dapat dilakukan:
Ajak anak-anak untuk berwisata ke tempat-tempat yang edukatif dan menyenangkan, seperti museum, taman nasional, atau kebun binatang ataupun ke tempat wisata keluarga kekinian.
Agar liburan bersama ini jadi menyenangkan dan sehat, pastikan destinasinya tetap menyertakan rutinitas. Jam bangun pagi dan tidur malam anak tetap diberlakukan secara konsisten, tentunya disesuaikan dengan masa liburan.
Sertakan pula kegiatan fisik, seperti berenang, bersepeda, lintas alam, dan sebagainya. Dengan begitu, anak tidak akan terpaku pada layar digital.
Dukung anak-anak untuk belajar hal baru, seperti mengikuti kursus atau kelas pelatihan tertentu yang sesuai dengan minat si Kecil.
Anak dapat mencoba berbagai hal dan kegiatan yang tidak dapat dilakukan selama sekolah. Misalnya, mengikuti kursus kesenian, merasakan hidup di pedesaan, mencoba olahraga baru – seperti yoga untuk anak, hingga mengunjungi sekolah atau kampus di luar negeri.
Liburan sekolah bisa jadi kesempatan Bunda meningkatkan kepedulian si Kecil terhadap lingkungan dan sekitarnya. Ajak si Kecil untuk melakukan kegiatan sosial, seperti membantu orang tua yang membutuhkan, membersihkan lingkungan, atau mengunjungi panti asuhan.
Liburan sekolah adalah waktu yang tepat untuk memperkuat ikatan keluarga (bonding time). Luangkan waktu untuk melakukan berbagai kegiatan bersama keluarga, seperti makan bersama, baca buku, atau menonton film bersama.
Kegiatan membereskan rumah pun bisa menjadi seru jika dilombakan. Contoh, berikan poin pada si Kecil untuk setiap pekerjaan rumah tangga yang dilakukannya. Kegiatan ini dapat mereka lakukan pada pagi hari hingga sore, selama orang tua bekerja.
Kemudian poin yang didapat itu dihitung bersama-sama, dan di akhir liburan, si Kecil dapat menukarkan poinnya dengan hadiah-hadiah menarik yang sudah disiapkan oleh orang tua.
Si Kecil memang perlu berlibur dari kegiatan sekolah, tetapi jangan sampai liburan tersebut berdampak buruk bagi anak-anak. Manfaatkan ide-ide di atas agar si Kecil tetap sehat jasmani dan mental selama liburan. Dengan mengisi waktu liburan anak dengan kegiatan yang positif dan edukatif, orangtua dapat membantu mereka untuk berkembang secara optimal dan menjadi pribadi yang lebih baik.