Articles

Gentle Parenting: Cara Mengasuh Anak dengan Bijak dan Penuh Empati

Post pada 17 Sep 2024

Bunda, pernahkah Bunda merasa bingung memilih cara yang tepat untuk mengasuh si kecil? Menjadi orang tua adalah perjalanan yang penuh tantangan dan kegembiraan. Di satu sisi bahagia melihat si Kecil tumbuh dengan baik dan sehat.Namun, di sisi lain, bingung dengan tipe parenting mana yang perlu diterapkan. Apakah harus tegas dan disiplin?  Atau lebih baik lembut dan penuh kasih sayang?  

Nah, Gentle Parenting hadir sebagai pendekatan pengasuhan yang menawarkan keseimbangan antara kasih sayang dan disiplin, dengan fokus pada membangun hubungan yang positif dan penuh empati dengan anak.

Apa itu Gentle Parenting?

Gentle Parenting, atau pengasuhan secara lembut, adalah gaya pengasuhan yang menekankan pada empati, pengertian, dan rasa hormat terhadap anak. Alih-alih menggunakan hukuman fisik atau emosional, metode ini lebih fokus pada membangun hubungan yang kuat dengan anak, mengajarkan nilai-nilai positif, serta memberikan batasan yang jelas namun tetap fleksibel.

Baca juga: Mengenalkan Empati pada Anak Melalui Permainan

Prinsip Dasar Gentle Parenting

Prinsip dasar pengasuhan secara lembut ini berpusat pada membangun hubungan yang kuat dan penuh kasih sayang dengan anak. Pendekatan ini menekankan pada lima hal utama: empati, pengertian, kolaborasi, batasan yang jelas, serta disiplin positif. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, Bunda dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi tumbuh kembang anak.

  • Empati: Memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh anak.
  • Pengetahuan: Memahami perkembangan anak sesuai usianya.
  • Kolaborasi: Membangun kesepakatan bersama anak.
  • Batasan: Memberikan batasan yang jelas dan konsisten.
  • Disiplin Positif: Mengajarkan perilaku yang baik dengan memberikan contoh dan pujian.

5 Manfaat Gentle Parenting pada Anak dan Orang Tua

Gentle Parenting menawarkan banyak manfaat bagi Bunda dan si kecil, antara lain:

1. Membangun Hubungan yang Kuat 

Berbeda dengan metode pengasuhan konvensional yang seringkali membuat anak merasa takut dan tertekan, pengasuhan secara lembut menciptakan suasana yang hangat dan penuh kasih sayang. 

Komunikasi yang terbuka dan empati menjadi kunci utama dalam membangun hubungan yang saling percaya. Anak tidak hanya sekadar mendengar, tetapi juga merasa didengarkan dan dipahami.

prinsip dasar dan manfaat gentle parenting pada tumbuh kembang anak
Pola asuh yang gentle dapat memberi manfaat pada tumbuh kembang anak.

2. Meningkatkan Kemandirian

Bunda, pernahkah Bunda melihat bibit tanaman yang tumbuh subur karena mendapat perawatan yang tepat? Begitu pula dengan anak-anak kita. Dengan Gentle Parenting, Bunda memberikan ruang bagi si kecil untuk belajar dan tumbuh dengan alami. 

Saat anak membuat kesalahan, jangan langsung menyalahkan, ya, Bunda. Ajak mereka untuk merenung dan mencari solusi bersama. Dengan begitu, anak akan belajar dari pengalamannya, menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.

3. Meningkatkan Percaya Diri 

dampak penerapan gentle parenting pada anak

Bunda, siapa sih yang nggak pengen anaknya tumbuh jadi pribadi yang percaya diri? Dengan Gentle Parenting, Bunda bisa bantu si kecil kita untuk jadi bintang yang bersinar terang. Bunda mengajarkan mereka untuk percaya pada kemampuan diri sendiri dan berani menghadapi segala tantangan.

4. Mencegah Perilaku Negatif

Gentle Parenting membantu mencegah perilaku negatif pada anak, seperti agresi, pembangkangan, dan penolakan.  Dengan memahami kebutuhan si kecil dan memberikan batasan yang jelas dan konsisten, sebagai orang tua, Bunda membantu si kecil mengembangkan perilaku yang positif dan bertanggung jawab.

Baca juga: Cara Mencegah Anak Jadi Pelaku Bullying

5. Membangun Sikap Positif  

Nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan kedamaian sangat penting dalam kehidupan. Dengan pola pengasuhan secara lembut, Bunda menanamkan nilai-nilai positif sejak dini pada si kecil. Bunda mengajarkan si kecil untuk selalu bersikap baik kepada orang lain, berbagi, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang damai.

Baca juga: Cara Mengenali Karakter Anak Sejak Dini

5 Cara Menerapkan Gentle Parenting di Keluarga Agar si Kecil Tumbuh Menjadi Sosok Bijak dan Berempati

Berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda terapkan untuk Gentle Parenting dalam kehidupan sehari-hari agar hubungan Bunda dengan anak semakin erat dan harmonis.

cara menerapkan gentle parenting

1. Bangun Komunikasi yang Baik

Untuk membangun komunikasi yang baik dengan anak, luangkan waktu untuk mendengarkan mereka dengan penuh perhatian, seolah-olah dunia berhenti sejenak hanya untuk mendengar suara hati mereka. Ajak mereka berbicara tentang perasaan dan pikirannya, dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, seperti berbisik lembut angin yang membawa pesan kasih sayang.

2. Berikan Pujian dan Pengakuan

Bunda,  ingatlah bahwa setiap anak adalah individu unik dengan bakat dan kecepatan belajarnya sendiri.  Apresiasi setiap usaha dan pencapaian anak, sekecil apapun itu, seperti menanam benih kebaikan yang akan tumbuh menjadi pohon kebanggaan.  

Baca juga: Daftar Imunisasi Wajib untuk Bayi Baru Lahir sampai 18 Tahu

Hindari membandingkan anak dengan anak lain, karena setiap anak memiliki kecerdasan dan talenta yang berbeda.  Berikan pujian dan pengakuan yang tulus,  seolah-olah Bunda sedang menorehkan kata-kata emas di hati anak,  mengingatkan mereka bahwa mereka istimewa dan dicintai apa adanya.

3. Berikan Batasan yang Jelas

Konsistensi adalah kunci utama dalam menerapkan batasan. Bayangkan, Bunda, jika hari ini boleh, besok tidak boleh, anak akan merasa bingung dan tidak tahu mana yang benar. Dengan memberikan konsekuensi yang logis, kita mengajarkan anak bahwa setiap tindakan memiliki akibat. Namun, ingatlah, Bunda, tujuan kita bukan untuk menghukum, melainkan untuk membimbing anak agar mereka belajar dari kesalahan.

Baca juga: Cara Mencegah Anak Jadi Kecanduan Game Online

4. Ajarkan Cara Mengatasi Masalah

Kesalahan adalah bagian alami dari proses belajar. Jangan takut jika anak membuat kesalahan, Bunda. Justru dari kesalahan, anak akan belajar banyak hal. Dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar dari kesalahannya, kita mengajarkan mereka untuk lebih berhati-hati dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

5. Jadilah Teladan

Perkataan dan perbuatan kita haruslah sejalan. Jika Bunda ingin si kecil menghormati orang lain, maka Bunda juga harus menghormati mereka dan orang-orang di sekitar.  Dengan mengakui kesalahan dan meminta maaf, Bunda mengajarkan anak bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan bahwa meminta maaf adalah sebuah kekuatan.

Tantangan dalam Menerapkan Gentle Parenting

apa itu gentle parenting dan cara menerapkan

Menerapkan Gentle Parenting memang tidak mudah. Bunda mungkin akan menghadapi beberapa tantangan, seperti:

  • Kehabisan kesabaran: Terkadang, Bunda mungkin merasa lelah dan ingin menyerah.
  • Tekanan dari lingkungan: Orang lain mungkin tidak setuju dengan cara Bunda mengasuh anak.
  • Perubahan perilaku anak yang lambat: Hasil dari pola pengasuhan secara lembut tidak akan terlihat dalam waktu singkat.

Gentle Parenting: Perjalanan yang Menyenangkan

Meski tidak mudah dan penuh tantangan,  jangan lupa untuk menjaga kesehatan mental Bunda sendiri.  Luangkan waktu untuk diri sendiri,  lakukan kegiatan yang Bunda sukai,  seperti membaca buku,  menikmati secangkir kopi hangat,  atau sekadar berjalan-jalan di taman.  Menjaga kesehatan mental Bunda akan membantu Bunda dalam menghadapi berbagai tantangan dalam mengasuh anak.

Selain itu,  jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang lain.  Bergabunglah dengan komunitas parenting atau berbicara dengan teman yang memiliki anak seumuran.  Berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari orang lain akan membantu Bunda merasa lebih tenang dan termotivasi. 

Ingat,  Bunda tidak sendirian dalam perjalanan ini.  Tetap konsisten dalam menerapkan pola asuh anak satu ini,  meskipun menghadapi kesulitan.  Percayalah,  usaha Bunda akan membuahkan hasil yang indah di masa depan.Dengan kesabaran, konsistensi, dan cinta, Bunda dapat membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang bahagia, mandiri, dan penuh percaya diri.

Berita Terpopuler


Berita Terbaru


Bagikan Artikel