Post pada 28 Nov 2024
Memberikan reward atau hadiah kepada anak seringkali menjadi dilema bagi orang tua. Di satu sisi, kita ingin anak termotivasi untuk melakukan hal yang baik. Di sisi lain, kita khawatir jika terlalu sering memberikan reward, anak akan menjadi terlalu mengharapkan hadiah dan tidak termotivasi dari dalam.
Lantas, bolehkah memberikan reward pada anak?
Jawabannya adalah boleh, namun dengan catatan, pemberian reward dapat menjadi alat yang efektif untuk membentuk perilaku positif pada anak jika dilakukan dengan tepat.
Memberikan hadiah kepada anak seringkali dianggap sebagai cara yang efektif untuk mendorong perilaku positif. Hadiah atau imbalan kecil dapat menjadi motivasi ekstra bagi anak untuk menyelesaikan tugas, belajar dengan giat, atau berperilaku baik. Namun, pemberian reward perlu dilakukan dengan bijak agar tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Memberikan reward atau hadiah kepada anak seringkali menjadi cara orang tua untuk memotivasi anak agar berperilaku baik atau mencapai tujuan tertentu. Ini adalah beberapa manfaat yang bisa dirasakan oleh anak, dengan menerima reward dari orangtua:
Reward dapat menjadi dorongan yang kuat bagi anak untuk melakukan sesuatu yang baik. Ketika anak mengetahui bahwa ada hadiah yang menanti setelah mereka mencapai tujuan, mereka akan lebih termotivasi untuk berusaha lebih keras.
Dengan memberikan hadiah, orang tua secara tidak langsung menguatkan perilaku positif yang ditunjukkan anak. Hal ini dapat membantu anak untuk terus mengulang perilaku tersebut di masa depan. Rasa percaya diri anak pun meningkat, karena merasa bisa melakukan pencapaian tertentu.
Memberikan reward juga dapat menjadi cara untuk mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Proses pemberian reward ini bisa menjadi momen berkualitas yang menyenangkan bagi keduanya.
Akan tetapi selain memiliki manfaat, memberikan reward kepada si kecil juga bisa menimbulkan efek tidak baik terhadap tumbuh kembang anak. Terlalu sering memberikan reward dan tidak adanya alasan yang jelas, justru bisa berdampak negatif pada perkembangan anak.
Dampak negatif pemberian reward pada anak:
Jika terlalu sering diberikan reward, anak dapat menjadi terlalu fokus pada hadiah dan melupakan nilai intrinsik dari suatu tindakan. Misalnya, anak hanya belajar karena ingin mendapatkan hadiah, bukan karena ingin memahami materi pelajaran.
Anak yang terbiasa mendapatkan reward setiap kali melakukan sesuatu yang baik, bisa kesulitan beradaptasi ketika tidak mendapatkan sesuatu. Mereka mungkin akan merasa tidak termotivasi atau bahkan kehilangan semangat untuk melakukan sesuatu.
Terlalu sering memberikan hadiah materi dapat membentuk pola pikir konsumtif pada anak. Mereka akan selalu mengharapkan sesuatu yang baru dan lebih baik.
Maka dari itu sebagai orangtua, kita harus berhati-hati dengan pola pemberian reward untuk anak, agar berdampak baik pada karakter anak kedepannya.
Tips memberikan reward pada anak agar berdampak positif pada perkembangan anak :
Jenis reward dan frekuensi pemberian hadiah perlu disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan anak. Tidak menutup kemungkinan orangtua juga bisa memberikan reward tanpa ada momen spesial hanya saja harus dijelaskan pada anak alasan dari memberikan hadiah tersebut.
Selain hadiah materi, pujian dan apresiasi juga sangat penting. Pujian yang tulus dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dan memotivasi mereka untuk terus berbuat baik dan menjadi lebih baik lagi.
Jangan selalu memberikan reward secara instan. Buatlah reward menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu, misalnya dengan membuat kalender hadiah atau memberikan kejutan.
Libatkan anak dalam memilih reward yang ingin mereka dapatkan. Hal ini akan membuat mereka merasa lebih terlibat dan menghargai hadiah yang mereka terima. Bunda juga bisa memilihkan camilan sehat untuk si kecil seperti Milkita atau Pino Es Serut Buah, agar si kecil makin bersemangat. Bunda dapat membeli keduanya secara online di Shopee dan Tokopedia loh – ingat… toko resmi Unifam ya Bunda.
Hindari menggunakan reward sebagai alat untuk memaksa anak melakukan sesuatu yang tidak mereka inginkan. Buatlah anak menyukai hal tersebut, agar tidak merasa terpaksa melakukannya
Berikan anak tanggung jawab tambahan saat mendapat hadiah, seperti membantu pekerjaan rumah tangga, hal ini akan memupuk rasa tanggung jawab pada anak.
Ajak anak untuk fokus pada proses belajar dan berusaha, bukan hanya pada hasil akhir. Meskipun hasil akhirnya tidak sesuai yang diharapkan, kita harus tetap mengapresiasi usaha yang sudah mereka lakukan.
Memberikan reward pada anak dapat menjadi alat yang efektif untuk memotivasi dan mengarahkan perilaku anak. Namun, penting untuk memberikan reward dengan cara yang tepat agar tidak menimbulkan dampak negatif. Dengan memberikan reward yang sesuai dan seimbang orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, bertanggung jawab, dan merasa berharga. Bunda ada menerapkan reward dan punishment pada si Kecil? Boleh dishare loh di komentar.