Post pada 26 Mar 2025
Bunda, pasti sering merasa cemas saat si Kecil tiba-tiba menolak makan, ya? Padahal, makan adalah waktu yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Salah satu masalah yang mungkin muncul adalah Gerakan Tutup Mulut (GTM). Mungkin Bunda pernah mendengar istilah ini atau bahkan mengalaminya langsung.
Jangan khawatir! GTM adalah hal yang umum terjadi pada anak, dan meski terkadang membuat Bunda bingung dan khawatir, hal ini masih bisa diatasi dengan sabar dan cara yang tepat. Di artikel ini, kita akan bahas lebih dalam mengenai apa itu GTM, penyebabnya, dan cara mengatasinya supaya si Kecil tetap makan dengan baik.
Bunda, Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada anak adalah kondisi di mana anak tiba-tiba menutup mulut saat disuapi atau menolak makanan dengan cara yang cukup intens. Ini adalah respons alami yang sering terjadi pada anak, terutama pada usia 6 bulan hingga 2 tahun, saat mereka sedang dalam fase belajar makan. Biasanya, anak akan menutup mulut, menolak sendok, atau bahkan menangis saat waktu makan tiba. Meskipun bisa membuat Bunda stres, jangan langsung panik, ya!
GTM bukan berarti si Kecil tidak suka makan, lho. Ada banyak faktor yang menyebabkan anak berperilaku seperti ini. Di artikel ini, kita akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik Gerakan Tutup Mulut dan bagaimana Bunda bisa menghadapinya dengan cara yang tepat.
Ada beberapa alasan mengapa anak bisa mengalami Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada anak, Bunda. Berikut beberapa penyebab yang mungkin terjadi:
Pada usia dini, anak sedang dalam tahap perkembangan motorik halus dan kasar, termasuk kemampuan mengunyah dan menelan makanan. Kadang-kadang, si Kecil belum terbiasa dengan tekstur atau rasa makanan tertentu, sehingga mereka merasa bingung atau kesulitan saat makan. Ini bisa menyebabkan mereka menutup mulut sebagai cara untuk menghindari rasa atau tekstur yang tidak mereka suka.
Makanan yang baru atau berbeda rasanya bisa membuat si Kecil enggan untuk mencobanya. Misalnya, saat Bunda mengenalkan makanan padat pertama kali, mungkin ada beberapa tekstur atau rasa yang asing bagi mereka. Reaksi ini adalah hal yang normal, dan bukan berarti si Kecil tidak ingin makan, hanya saja mereka membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri.
Di usia toddler, anak mulai mengembangkan rasa ingin mandiri dan kontrol terhadap dirinya sendiri, termasuk dalam hal makan. Si Kecil mungkin menolak makanan bukan karena lapar, tetapi karena mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa memilih apa yang ingin dimakan dan tidak dimakan. Ini adalah bagian dari perkembangan emosi dan sosial mereka.
Kadang-kadang, GTM bisa disebabkan oleh masalah kesehatan seperti sakit tenggorokan, gigi yang sedang tumbuh, atau masalah pencernaan. Jika si Kecil menunjukkan gejala lain seperti demam, rewel, atau tanda-tanda sakit, Bunda sebaiknya memeriksakan kondisi anak ke dokter untuk memastikan apakah ada masalah medis yang menyebabkan mereka tidak ingin makan.
Kondisi lingkungan juga bisa mempengaruhi nafsu makan anak. Jika ada perubahan besar dalam rutinitas harian, seperti pindah rumah, perubahan pengasuh, atau suasana hati Bunda yang cemas, anak bisa merasa tertekan dan menanggapi hal tersebut dengan menolak makanan. Stres atau kecemasan bisa membuat anak tidak fokus pada makan, dan lebih memilih untuk menutup mulut.
Bunda, meski GTM bisa membuat frustasi, jangan khawatir, ada banyak cara yang bisa Bunda coba untuk membantu mengatasi masalah ini. Berikut beberapa tips yang bisa Bunda lakukan agar si Kecil mau makan dengan baik:
Saat mengenalkan makanan baru, Bunda perlu memberi waktu dan kesempatan bagi anak untuk beradaptasi. Mulailah dengan makanan yang teksturnya lembut dan mudah dicerna, seperti puree buah atau sayur. Jika si Kecil menolak, jangan paksa, tapi coba lagi beberapa kali dengan cara yang berbeda. Bisa jadi mereka butuh waktu untuk terbiasa.
Anak-anak, terutama di usia balita, memiliki waktu tertentu di mana mereka merasa lapar dan lebih terbuka untuk makan. Cobalah untuk mengamati pola makan anak dan sesuaikan waktu makan dengan mood mereka. Jangan memaksakan makan saat anak sedang lelah, rewel, atau tidak mood. Makanan yang disajikan saat mood mereka baik akan lebih mudah diterima.
Suasana makan yang menyenangkan bisa membuat anak lebih menikmati proses makan. Hindari tekanan atau keributan saat makan, karena hal ini bisa membuat anak merasa stres. Cobalah untuk makan bersama dengan si Kecil, gunakan alat makan yang menarik perhatian, dan ajak mereka berbicara atau bernyanyi agar waktu makan jadi lebih seru.
Memberikan pilihan pada anak bisa membantu mereka merasa lebih diberdayakan. Misalnya, Bunda bisa menawarkan dua jenis makanan sehat dan biarkan anak memilih mana yang ingin dimakan. Ini dapat membuat anak merasa lebih terkontrol dan lebih tertarik untuk makan.
Sesekali Bunda juga bisa memberikan reward berupa camilan sehat kesukaan si kecil, misalnya setelah makan bunda memberikan Pino Es Serut Buah dari Unifam sebagai makanan penutup. Camilan sehat ini bisa bunda dapatkan di official store Unifam Shopee dan Tokopedia ya.
Jika si Kecil terus menerus menolak makan atau tampak lesu, ada baiknya Bunda memeriksakan anak ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah medis yang mendasarinya. Bisa jadi ada masalah pada saluran pencernaan, alergi makanan, atau masalah gigi yang menyebabkan mereka enggan makan.
Memaksa anak untuk makan hanya akan menambah tekanan dan membuat mereka semakin menolak makanan. Cobalah untuk tetap sabar, dan jika anak menutup mulut, beri mereka waktu untuk berpikir dan mencoba lagi nanti. Hindari memberikan terlalu banyak camilan sebelum waktu makan utama agar anak tidak merasa kenyang.
Usahakan anak fokus saat makan, jauhkan gadget atau mainan, agar konsentrasi anak tidak terbagi. Hal ini selain bagus untuk membatasi gadget, juga dapat membantu si kecil benar-benar menikmati makanannya.
Bunda, GTM adalah fenomena yang sering terjadi pada anak dan merupakan bagian dari proses perkembangan mereka. Meski bisa membuat Bunda frustasi, ingatlah bahwa ini adalah hal yang normal dan bisa diatasi dengan pendekatan yang sabar dan penuh kreativitas. Dengan mengenali penyebabnya, memberikan pilihan, menciptakan suasana makan yang menyenangkan, dan memperhatikan kesehatan anak, Bunda bisa membantu si Kecil melewati fase ini dengan lebih mudah.
Semoga dengan tips-tips di atas, Bunda bisa lebih tenang dalam menghadapi Gerakan Tutup Mulut pada anak. Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan emosional dan menghindari memaksa anak makan. Proses makan yang menyenangkan dan penuh perhatian akan membantu si Kecil membangun kebiasaan makan yang sehat di masa depan.