Articles

Bantu Anak Kembangkan Perilaku Jauh dari Sifat Mubazir Makanan

Post pada 27 Jul 2023

Perilaku boros makanan atau biasa menyisakan makanan yang disantap bikin Indonesia rugi sampai Rp 551 triliun. Angka yang luar biasa besar bukan? Ini bukan sekadar data asal-asalan tapi fakta yang disampaikan langsung Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.

Perilaku boros orang Indonesia itu akhirnya membuat makanan terbuang itu menjadi sampah sebanyak 48 juta ton. Padahal jutaan ton sampah itu dapat menghidupi hampir separuh rakyat negeri ini. Duh! Fakta ini tentu menjadi perhatian betapa perilaku membuang-buang makanan itu kurang terpuji. Istilahnya, jangan suka mubazir.

Bunda sebaiknya mulai peduli agar menjadi pribadi yang tidak mubazir terhadap makanan. Termasuk di sini juga mendidik anak agar tidak menjadi kebiasaan membuang-buang makanan. Mungkin tanpa disadari, si kecil kerap melakukan ini. Ketika dia tidak lagi mood makan atau memang lagi di masa picky eater, membuat makanan yang disiapkan bunda jadi terbuang percuma.

Baca: Biar Bunda Nyaman, Dorong Anak Terapkan Kebiasaan Baca Label Kemasan

Agar ini kebiasaan kurang terpuji ini tidak dilakukan terus menerus, bunda sebaiknya mulai memotivasi si kecil menghabiskan makanan sejak dini. Tentu saja dengan cara persuasif sehingga si kecil tidak merasa trauma dan takut.

Selain itu, bunda sebaiknya juga memerhatikan perilaku makan si kecil. Fokusnya adalah menyiapkan makanan sesuai porsi si kecil. Kemudian cek juga mood makannya seperti apa. Lebih baik terapkan prinsip lebih baik makanan di piring habis baru kemudian tambah bila dirasa kurang. Langkah ini lebih bijak karena menyisakan makanan di piring jelas tidak mendatangkan kebaikan.

Selain memerhatikan porsi makanan, bunda juga perlu mencermati ritme anak ketika makan. Si kecil pasti akan memberikan tanda kalau sudah kekenyangan. Bisa dengan sinyal memperlambat makanan maupun perhatiannya teralih ke yang lain.

Memaksa si kecil menghabiskan makanan yang disiapkan bukan langkah bijak. Bahkan bisa membuat anak memuntahkan makanan. Inilah alasan kuat kenapa ritme makan anak harus menjadi perhatian bunda.

BACA: Si Kecil Takut Dengan Makanan Baru? Itu Food Neophobia

Lazimnya, perut akan kosong empat jam setelah makan. Setelah itu, anak akan merasa lapar. Meski begitu, bunda tidak perlu memberikan makanan berat saat anak lapar. Bunda bisa memerikan camilan di sela-sela jam makan. Misalnya memberikan buah atau camilan seperti Pino Es Serut Buah.

Dengan makan tiga kali sehari dan camilan yang tepat di sela-sela jam makan, maka asupan kalori yang dibutuhkan anak menjadi terjamin dan terkontrol. Lalu yang tak kalah penting, pastikan anak makan dalam rentang satu atau dua jam sebelum jam tidur.

Dari sini bisa disimpulkan ya bunda kalau urusan makan buat si kesayangan memang ada aturan mainnya. Satu lagi, bila si kecil terbiasa makan sampai habis makan maka secara tak langsung mendidiknya menjadi pribadi yang jauh dari boros makanan.

Kunjungi di lapak official Unifam untuk mendapatkan Pino Es Serut Buah di Shopee dan Tokopedia.

 

Berita Terpopuler


Berita Terbaru


Bagikan Artikel