Articles

Ketika Si Kecil Mulai Bandel: Kunci Mendisiplinkan Anak Ada di Hati, Bukan di Hukuman!

Post pada 21 Nov 2025

Bunda, pernah nggak sih merasa bingung atau capek ketika Si Kecil mulai susah diatur, ngeyel, atau sengaja berbuat jahil? Tenang, Bunda nggak sendirian. Hampir semua orang tua pernah mengalami fase ini. Yang penting, jangan langsung menyimpulkan kalau Si Kecil itu nakal atau butuh hukuman keras. 

Faktanya, tingkah yang terlihat “bandel” itu sering kali cuma cara Si Kecil mengekspresikan sesuatu yang belum bisa ia sampaikan dengan kata-kata. Yuk, kita bahas bagaimana menghadapi tingkah Si Kecil dengan cara yang lebih lembut, efektif, dan tetap penuh kasih sayang. Karena setiap tingkah Si Kecil selalu punya alasan, Bunda!

Baca juga: Bijak Hadapi Anak Temperamental, Identifikasi Dulu Baru Tentukan Sikap

Kenapa Si Kecil Terlihat Bandel?

cara menghadapi anak bandel tanpa menghukum

Bunda, sebelum kita buru-buru menilai perilaku Si Kecil, penting untuk memahami dulu kenapa ia bersikap begitu. Banyak perilaku yang kita anggap “bandel” sebenarnya punya akar tertentu, misalnya:

  • Sedang belajar batasan baru
    Si Kecil memang sedang eksplor dunia, jadi wajar kalau mencoba hal-hal yang memancing reaksi Bunda.
  • Cari perhatian
    Terkadang Si Kecil cuma ingin didengar atau diperhatikan lebih.
  • Emosi yang belum stabil
    Si Kecil belum bisa mengelola marah, kecewa, atau cemas sebaik orang dewasa.
  • Meniru lingkungan
    Bisa jadi ia melihat perilaku tertentu di sekolah, TV, atau teman-temannya.

Melihat lebih dalam seperti ini membantu Bunda memahami bahwa “bandel” bukan label, tapi sinyal. Dan sinyal itu perlu kita pahami, bukan dihukum. Bandel itu sering kali cuma tanda, bukan sifat.

Baca juga: Ayo, Semua Bunda Bisa Terapkan Positive Parenting di Rumah

Guru yang Memukul Murid Itu Salah, Bunda!

Belakangan ini sempat ramai kasus guru memukul murid yang dianggap salah atau nakal. Tindakan seperti ini jelas nggak tepat dan bisa bikin anak trauma. Kalau orang dewasa saja bisa terpancing emosi, wajar Bunda juga kadang merasa begitu saat menghadapi tingkah Si Kecil. Tapi tetap, kekerasan bukan pilihan. Tubuh mereka kecil, tapi hatinya sensitif dan mudah tersakiti. Yang perlu Bunda lakukan bukan memperkeras hukuman, tapi memperdalam empati dan cara komunikasi. Maka dari itu, yuk belajar respon yang benar untuk Si Kecil.

5 Cara Menghadapi Anak Bandel Tanpa Menghukum – Yuk Bijak Bunda

cara menghadapi anak bandel tanpa menghukum

Ada banyak cara untuk menghadapi perilaku bandel si kecil, yuk kita coba versi yang lebih lembut, efektif, dan nggak bikin Bunda menyesal setelahnya.

Berikut cara-cara yang bisa Bunda praktekkan di rumah:

1. Tarik Napas Dulu, Bunda… Serius.

Ini langkah paling sederhana tapi paling berdampak. Saat Si Kecil mulai bikin ulah, respons spontan biasanya marah. Tapi marah jarang bikin keadaan lebih baik. Cobalah jeda sebentar. Tarik napas. Hitung sampai lima.
Reaksi yang lebih tenang bikin pesan Bunda lebih didengarkan oleh Si Kecil.

2. Pahami Emosi di Balik Aksinya

Tanyakan dengan lembut, “Kenapa tadi adek lakukan itu? Adek lagi sedih atau marah ya?”
Saat Bunda membuka ruang dialog, Si Kecil belajar mengekspresikan perasaannya dengan kata-kata, bukan aksi.

3. Tetapkan Aturan yang Sederhana dan Konsisten

Bunda nggak perlu membuat puluhan aturan. Cukup beberapa yang jelas dan bisa dipahami. Misalnya:

  • Tidak memukul
  • Tidak berteriak
  • Merapikan mainan setelah bermain

Dan yang penting: aturan berlaku setiap hari, bukan hanya saat mood Bunda bagus.

4. Alihkan, Bukan Memarahi

Kalau Si Kecil melakukan hal yang salah, alihkan ke perilaku yang benar.
Contoh:

  • Saat main lempar barang → ajarkan lempar bola ke tempat khusus.
  • Saat teriak-teriak → ajarkan “suara pelan” atau minta ia mengambil napas.

Dengan begini, Si Kecil belajar apa yang boleh dilakukan, bukan hanya apa yang tidak boleh.

5. Ajak Si Kecil Bertanggung Jawab, Bukan Takut

Kalau Si Kecil menumpahkan air atau merusak barang, ajak ia membereskan bersama.
Bukan dengan marah, tapi memberi pelajaran.
Misalnya:

“Adek tumpahin air ya? Yuk kita lap bareng. Lain kali hati-hati ya, Dek.”

Dengan cara ini, Si Kecil belajar konsekuensi tanpa merasa disalahkan.

Baca juga: Tips Dampingi Tumbuh Kembang Anak Generasi Alpha

Anak Jahil Itu Bukan Nakal, Bunda!

Beberapa anak memang punya energi lebih besar, rasa ingin tahu lebih tinggi, dan sifat jahil yang gemesin. Ini bukan sesuatu yang harus dipadamkan, tapi diarahkan. Bunda bisa melakukan:

  • Berikan ruang eksplorasi
    Biarkan ia bereksperimen—tentu dengan pengawasan.
  • Sediakan aktivitas penyalur energi
    Seperti: main balok, melukis, berlari, bermain di luar.
  • Berikan perhatian positif
    Kadang Si Kecil jahil karena ingin diperhatikan. Berikan lebih banyak pelukan, tatapan mata, atau waktu main berdua.

Saat kebutuhan emosinya terpenuhi, perilaku “bandel”-nya biasanya berkurang sendiri, lho. Jadi Anak Jahil Itu Bukan Nakal, Bunda! Kadang hanya kreatif… atau lagi nyari perhatian.

Ketika Bunda Terlanjur Marah… Apa yang Bisa Dilakukan?

Namanya juga manusia, pasti ada momen emosi duluan. Kalau Bunda terlanjur marah:

  1. Minta maaf pada Si Kecil
    Ini bukan menjatuhkan wibawa, justru mengajarkan ia minta maaf juga.
  2. Jelaskan apa yang membuat Bunda marah
    Dengan bahasa yang ia mengerti.
  3. Perbaiki interaksi setelahnya
    Peluk Si Kecil, ajak ngobrol lagi dengan lebih hangat.

Ini penting untuk menjaga hubungan dan membuat Si Kecil tidak tumbuh dengan rasa takut.

Perbedaan Antara Disiplin dan Menghukum

Menghukum fokus pada membuat anak merasa bersalah atau takut agar tidak mengulang kesalahan. Disiplin fokus pada mengajarkan anak mengontrol diri dan memahami konsekuensi.

Contoh disiplin yang benar:

  • Mengajak anak membenahi kesalahan
  • Memberikan pilihan
  • Memberikan waktu jeda (bukan mengurung)
  • Mengajak refleksi setelah emosi mereda

Dengan disiplin positif, hubungan Bunda dan Si Kecil tetap harmonis, sementara ia belajar bertanggung jawab. Jadi disiplin dan menghukum adalah dua hal yang sering disamakan, tapi sangat berbeda.

Bagaimana Kalau Si Kecil Melawan atau Mengabaikan Bunda?

Tenang Bunda, ini juga normal. Yang bisa dilakukan:

  • Turun ke level matanya
    Kontak mata bikin ia mendengarkan lebih baik.
  • Gunakan kalimat singkat
    Anak kehilangan fokus kalau Bunda ngomong panjang-lebar.
  • Berikan pilihan, bukan ancaman
    “Adek mau mandi dulu atau gosok gigi dulu?”
    Pilihan membuat anak merasa punya kendali.
  • Gunakan konsekuensi logis
    Kalau nggak mau merapikan mainan → mainannya disimpan sementara.

Disiplin yang baik itu bukan keras, tapi konsisten.

Baca juga: Perisai Digital Si Kecil: Tiga Kunci Ampuh (Komunikasi, Aturan, dan Empati) Melindungi Anak dari Bahaya Internet di Era Serba Online

Saat Perilaku Si Kecil Terlihat Ekstrim… Perlukah Khawatir?

Stres karena gizi anak tak terpenuhi? Simak cara mengelola stres bunda di sini

Jika Si Kecil sering melakukan perilaku seperti:

  • Berteriak berlebihan
  • Memukul teman atau adik
  • Sulit mendengar instruksi
  • Sangat mudah marah

Bunda boleh mempertimbangkan konsultasi ke psikolog anak. Tapi ingat: bukan berarti Bunda gagal. Justru langkah tersebut adalah bentuk kepedulian dan kedewasaan sebagai orang tua.

Memahami adalah Kunci, Menghukum Bukan Solusi

Pada akhirnya, Bunda… setiap anak butuh dipahami, bukan dimarahi tanpa arah. Perilaku bandel biasanya bukan tentang nakal, tapi tanda bahwa Si Kecil membutuhkan bimbingan, perhatian, atau bantuan untuk mengekspresikan perasaannya. Dengan pendekatan lembut, aturan yang konsisten, dan komunikasi yang hangat, Si Kecil belajar mengenali emosi, bertanggung jawab, dan tumbuh jadi pribadi yang lebih percaya diri dan empatik.

Bunda bisa temukan artikel parenting lainnya di Instagram @Unifam.id.Dan pastinya, jangan lupa belanja produk-produk Unifam hanya di Toko Official Unifam di Shopee dan Tokopedia biar lebih aman dan pasti asli!

Berita Terpopuler


Berita Terbaru


Bagikan Artikel