Post pada 29 Aug 2024
Game online saat ini sudah menjadi lifestyle baik itu di kalangan orang dewasa maupun anak-anak. Bermain game online memang bisa menjadi pelepas penat, akan tetapi apabila dilakukan secara berlebihan akan menyebabkan kecanduan game online, dan hal ini berdampak negatif pada kehidupan.
Kecanduan game online bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele. Tak hanya pada anak, orang dewasapun bisa mengalami kondisi tersebut. Awalnya, bermain game bisa menjadi sarana relaksasi untuk menenangkan dan meringankan beban pikiran. Namun, apabila dilakukan secara berlebihan, game bisa menimbulkan sensasi ketagihan hingga akhirnya kecanduan.
Ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai apabila seseorang tengah memasuki fase kecanduan game online.
Layaknya gangguan kesehatan mental pada umumnya, gejala kecanduan game online juga memiliki ciri khas tersendiri.
Kecanduan game online pada anak memang menjadi masalah yang cukup serius. Untuk mengenali apakah anak Bunda termasuk dalam kategori tersebut, berikut beberapa ciri yang perlu Bunda perhatikan:
Anak lebih memprioritaskan bermain game daripada aktivitas lain seperti belajar, bersosialisasi, atau melakukan tugas rumah. Bahkan terkadang tidak mau sama sekali bersosialisasi dengan teman-temannya di rumah atau di sekolah.
Anak menghabiskan waktu yang sangat banyak untuk bermain game, bahkan sampai larut malam atau mengabaikan waktu makan dan tidur.
Anak merasa sulit untuk berhenti bermain game, meskipun sudah mencoba untuk mengurangi waktu bermainnya.
Terjadi perubahan perilaku yang signifikan, seperti menjadi lebih mudah marah, menarik diri dari lingkungan sosial, atau mengalami perubahan mood yang drastis.
Anak mulai mengabaikan hobi atau minat lain yang sebelumnya disukainya, hal-hal selain game dianggap tidak menarik.
Anak Akan cenderung mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi saat belajar sehingga prestasinya menurun. Anak juga sering bolos sekolah, dan mengabaikan tugas-tugas di sekolah.
Anak sering berbohong tentang waktu yang dihabiskan untuk bermain game atau menyembunyikan perangkat yang digunakan untuk bermain.
Anak mengabaikan tugas-tugas rumah atau kewajiban lainnya demi bermain game. Anak terkadang mencari tempat lain selain rumah, untuk lebih leluasa bermain game.
Anak mungkin menghabiskan uang jajan atau uang tabungan untuk membeli game atau item dalam game. Bahkan ada case Anak sampai berani mencuri uang orangtua, atau menggunakan kartu kredit orangtua untuk membeli senjata dalam game online.
Muncul masalah kesehatan fisik seperti mata lelah, sakit punggung, atau gangguan tidur. Hal ini bisa menyebabkan masalah serius apabila terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Apabila anak Bunda menunjukkan beberapa ciri di atas, sebaiknya Bunda mulai mencari solusi untuk mengatasi masalah ini.
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi anak kecanduan game online:
Bunda bisa memulai bicara dari hati ke hati dengan anak tentang kebiasaan bermain gamenya. Tanyakan apa yang menyebabkan ia suka terhadap game, lalu beri pemahaman tentang dampak positif dan negatif bermain game online. Buat anak mengerti dan menyadari bahwa bermain game online boleh dilakukan asal tidak melebihi batasan.
Membatasi anak dalam bermain game online, seperti membatasi akses ke perangkat game dan membatasi waktu anak bermain game. Karena waktu ideal dalam bermain game online yaitu tidak lebih dari 2 jam dalam sehari.
Jika perangkat game anak seperti komputer, laptop atau telepon pintar berada di dalam kamarnya, pindahkan perangkat tersebut dan letakkan di tempat yang cukup jauh dari kamarnya, atau letakkan perangkat tersebut di tempat yang mempermudah orang tua untuk mengawasinya.
Ketika anak sedang berada di waktu luangnya, alihkan perhatiannya dengan aktivitas yang lebih menyehatkan daripada bermain game online. Aktivitas tersebut dapat berupa aktivitas fisik seperti mengajaknya merapikan kamar, mengajaknya berolahraga ringan, atau bisa dengan membaca buku. Jalan-jalan ke taman juga bisa menjadi alternatif untuk mengisi waktu luangnya. Akan lebih baik jika rutinitas ini jadi rutinitas seluruh anggota keluarga, agar hubungan lebih harmonis.
Orang tua dapat mencoba untuk melakukan terapi perilaku kognitif guna mengatasi perilaku adiktif pada anak untuk membantu mengatasi anak yang kecanduan game online cukup parah. Orang tua dapat meminta kepada psikolog untuk merujuk kepada terapis berpengalaman untuk mengobati anak yang kecanduan game online dengan terapi kognitif.
Bila orang tua sudah merasa kesulitan ataupun tingkat kecanduan game online yang dialami anak terbilang parah, ada baiknya untuk membicarakan kepada psikolog. Hal tersebut bermanfaat karena psikolog pasti akan memberikan anjuran perihal cara menghentikan kecanduan game online yang sesuai dengan tingkat keparahannya.
Selain cara mengatasi anak kecanduan game online di atas, ada satu hal penting lagi yang perlu Bunda lakukan, yaitu:
Berikan dukungan dan motivasi kepada anak untuk mengatasi kecanduannya.
Bermain game online itu boleh saja kok Bunda. Apalagi jika si Kecil menunjukkan bakat dalam bermain game online – bisa jadi peluang untuk masa depan si Kecil loh – kan sekarang esport sudah masuk dalam daftar olahraga resmi. Untuk itu, Bunda pun dapat memberi dukungan dengan membantu mengarahkannya ke komunitas yang tepat agar lebih terasah – siapa tahu memang itu bakat dan minat si Kecil.