Articles

Imunisasi Wajib untuk Bayi Baru Lahir sampai 18 Tahun: Pelindung Kecil untuk Masa Depan

Post pada 10 Sep 2024

Tahukah Bunda bahwa Imunisasi sangat penting untuk membantu melindungi si Kecil pada masa tumbuh kembangnya? Karena itu ada beberapa imunisasi wajib untuk bayi baru lahir yang harus dipenuhi setiap anak. 

Imunisasi adalah proses pemberian vaksin ke dalam tubuh untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar menghasilkan antibodi. Antibodi inilah yang akan melawan kuman penyebab penyakit jika suatu saat bayi terpapar.

Imunisasi juga adalah salah satu cara paling efektif untuk melindungi bayi dari penyakit berbahaya. Sistem kekebalan tubuh bayi yang masih belum sempurna membuat mereka sangat rentan terhadap berbagai infeksi. Dengan memberikan imunisasi, kita memberikan perlindungan yang sangat penting bagi tumbuh kembang si kecil.

Manfaat Imunisasi untuk Bayi Baru Lahir

alasan kenapa bayi harus diimunisasi

1. Mencegah Penyakit Berbahaya

Imunisasi melindungi bayi dari penyakit serius seperti polio, campak, gondok, rubella, tetanus, hepatitis B, dan banyak lagi. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan cacat permanen, bahkan kematian.

Baca juga: Mengenali Speech Delay pada Anak

2. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Imunisasi membantu melatih sistem kekebalan tubuh bayi agar lebih kuat dan mampu melawan berbagai jenis penyakit.

3. Mencegah Wabah Penyakit

Dengan cakupan imunisasi yang tinggi, penyebaran penyakit menular dapat dicegah dan wabah dapat dihindari.

4. Memperkuat Kesehatan Masyarakat

Imunisasi tidak hanya melindungi bayi individu, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

15 Daftar Imunisasi Wajib untuk Bayi Baru Lahir yang Perlu Bunda Ketahui dan Penuhi

Sebagai salah satu cara paling efektif untuk melindungi bayi baru lahir dari penyakit berbahaya, Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) merekomendasikan beberapa imunisasi yang wajib dipenuhi oleh setiap bayi baru lahir, tepatnya 16 daftar imunisasi wajib untuk bayi baru lahir.

Vaksin yang diberikan akan merangsang sistem kekebalan tubuh bayi sehingga mampu melawan berbagai jenis penyakit. Berikut adalah daftar imunisasi wajib yang umumnya diberikan pada bayi baru lahir:

daftar imunisasi wajib untuk anak terbaru menurut idai

1. Imunisasi Hepatitis B

Tujuan Imunisasi Hepatitis B adalah mencegah penyakit hepatitis B yaitu penyakit yang dapat merusak hati. Waktu Pemberian Imunisasi Hepatitis B ini adalah segera setelah bayi lahir (dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir), kemudian dilanjutkan pada usia 2, 3, dan 4 bulan.

2. Imunisasi BCG

Tujuan Imunisasi BCG adalah untuk mencegah tuberkulosis (TBC), penyakit yang menyerang paru-paru. Waktu Pemberiannya bisa dilakukan setelah bayi lahir atau sebelum bayi berusia 1 bulan.

Baca juga: Kenali Tahapan Tumbuh Kembang Anak 0 – 3 Tahun

3. Imunisasi  Polio

Tujuannya adalah mencegah polio, penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Waktu Pemberian: Dosis pertama segera setelah lahir, kemudian dilanjutkan pada usia 2, 3, dan 4 bulan.

4. Imunisasi DPT 

Imunisasi DPT digunakan untuk mencegah tiga jenis penyakit yaitu difteri, pertusis dan tetanus menghinggapi tubuh si Kecil. Vaksin ini mulai dapat diberikan kepada bayi mulai dari usia 6 minggu.

daftar imunisasi untuk anak lengkap sampai 18 tahun
Pastikan si Kecil mendapatkan imunisasi wajib untuk anak sampai usia 18 tahun di artikel ini ya Bunda.

5. Imunisasi MR/MMR

Imunisasi MR digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi campak (Measles) dan campak Jerman (Rubella) yang sangat menular. Sementara itu, imunisasi MMR terdiri dari tiga komponen vaksin yaitu gondongan (Mumps), campak (Measles), dan campak Jerman (Rubella). Vaksin MR itu sendiri merupakan pengganti vaksin MMR yang kini sudah tidak tersedia di fasilitas kesehatan Indonesia. 

6. Imunisasi Hib

Imunisasi Hib digunakan untuk mencegah infeksi haemophilus influenza tipe B, bakteri yang menyebabkan penyakit berbahaya seperti pneumonia (radang paru-paru), meningitis (radang otak), infeksi telinga (otitis media), dan lian-lain. 

Penyakit ini kerap menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Bunda dapat mendapatkan imunisasi ini secara gratis di Posyandu terdekat. Umumnya si Kecil akan mendapatkan vaksin ini saat berusia 2,3,dan 4 bulan. 

7. Imunisasi PCV

Berdasarkan jadwal imunisasi IDAI terbaru 2023, imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) diberikan sebanyak dua kali. Dosis pertama saat berusia 0-11 bulan dan satu kali saat anak usia 12-24 bulan. Vaksin ini digunakan untuk mencegah penyakit akibat infeksi bakteri streptococcus pneumoniae. Umumnya penyakit ini menyerang anak-anak dibawah usia 5 tahun.

Baca juga: Kenali Tahapan Tumbuh Kembang Anak 3 – 6 Tahun

8. Imunisasi Rotavirus

Imunisasi rotavirus diberikan untuk mencegah si Kecil terjangkit diare berat dan komplikasi yang disebabkan oleh virus Rota seperti muntaber atau gastroenteritis. Guna memberikan perlindungan yang tinggi dan merata, pemberiannya direkomendasikan sebanyak 3 kali yakni saat bayi berusia 2, 3 dan 4 bulan. Vaksinasi RV diberikan melalui tetes mulut, bukan dengan suntikan.

Baca juga: Cara Mengatasi Batuk Pilek pada Anak dengan Cara Rumahan

9. Imunisasi JE (Japanese Encephalitis)

Japanese encephalitis adalah penyakit radang otak yang disebabkan infeksi virus dari gigitan nyamuk. Ini merupakan penyakit radang otak tersering di sebagian besar Asia, termasuk Indonesia. 

Imunisasi JE penting untuk si Kecil sebab virus ini dapat menyebabkan gejala gangguan saraf hingga kematian. Gangguan saraf yang umumnya muncul adalah kelumpuhan gangguan motorik halus, epilepsi, kebutaan, penurunan kemampuan kognitif, dan lain sebagainya.  

10. Imunisasi Varisela

Ketika masih anak-anak, Bunda pasti sering melihat teman sekelas atau malah mengalami sendiri penyakit cacar air. Nah, imunisasi varisela digunakan untuk mencegah si Kecil terkena cacar air yang sifatnya sangat mudah menular. 

Baca juga: Apa itu Cacar Monyet, Ciri dan Gejala Monkeypox yang Perlu Dipahami

11. Imunisasi Hepatitis A 

Imunisasi hepatitis A digunakan untuk mencegah infeksi virus hepatitis A yang dapat menyebabkan peradangan pada organ hati. 

12. Imunisasi Tifoid 

Vaksin tifoid adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah demam tifoid yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Demam yang disebabkan oleh virus ini dapat menimbulkan komplikasi serius seperti pendarahan saluran cerna, meningitis, pneumonia, dan delirium.  

13. Imunisasi Influenza

Influenza merupakan penyakit yang sangat sering menjangkiti anak-anak. Influenza memiliki gejala yang lebih berat dari batuk-pilek biasa dan memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadi komplikasi seperti pneumonia. Nah, vaksin influenza berfungsi secara efektif untuk mencegah penularan serta menekan risiko komplikasi influenza yang berat.

14. Imunisasi Dengue

Vaksin Dengue adalah vaksin untuk mencegah infeksi Dengue atau mengurangi resiko seorang anak terkena infeksi Dengue yang berat.

daftar imunisasi lengkap untuk anak
Agar si kecil sehat, jangan lupa imunisasi wajib untuk anak ya Bunda

Vaksin Chimeric Yellow Fever Dengue (CYD) disuntikkan intramuskular, usia 9-16 tahun, 3 dosis, interval 6 bulan. Diberikan pada anak yang pernah sakit dengue yang dikonfirmasi dengan deteksi antigen (dengue rapid test NS-1 atau PCR ELISA) atau tes serologi IgM anti dengue. Jika tidak pernah sakit dengue, dilakukan tes serologi IgG anti dengue. Vaksin TAK-003 (backbone DEN-2) dapat diberikan pada seropositif maupun seronegatif usia 6-45 tahun, disuntikkan subkutan 2 dosis, interval 3 bulan.

15. Imunisasi HPV

Vaksin HPV adalah vaksin yang diberikan untuk melindungi tubuh dari infeksi virus HPV (Human Papillomavirus). Vaksin ini dapat mencegah beberapa jenis kanker, seperti kanker serviks, vagina, vulva, anus, penis, mulut, dan tenggorokan. Vaksin HPV juga dapat membantu mencegah kutil kelamin.

Vaksin HPV disuntikkan intramuskular pada anak perempuan usia 9-14 tahun 2 dosis interval 6–15 bulan, atau pada BIAS SD dosis pertama kelas 5 dan dosis kedua kelas 6. Mulai usia 15 tahun sama dengan dosis dewasa: 3 dosis dengan jadwal vaksin bivalen 0, 1, 6 bulan, quadrivalen atau nonavalen 0, 2, 6 bulan

 

Jangan Khawatir akan Efek Samping – Imunisasi Dini dan Tetap Konsultasi

Dari beberapa jenis Imunisasi di atas memang mempunyai efek samping yang berbeda, tetapi efek samping ini biasanya bersifat ringan dan bersifat sementara, seperti demam ringan atau kemerahan di area suntikan. 

Jadi bunda tidak perlu khawatir ya, bunda bisa memberikan pereda demam untuk mencegah gejala yang ditimbulkan.Namun, jika bayi mengalami reaksi yang lebih serius, segera konsultasikan dengan dokter.

Jadwal imunisasi bayi dapat bervariasi sedikit tergantung pada rekomendasi dari Kementerian Kesehatan setempat. Namun, secara umum, imunisasi akan diberikan secara bertahap hingga bayi berusia 18 bulan.

Nah, itulah Bunda jadwal imunisasi bayi yang harus didapat secara urut dan tepat waktu. Jangan lupa, selain dengan imunisasi, Bunda juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil dengan memberinya ASI eksklusif dan MPASI yang bergizi setelah ia memasuki usia 6 bulan.

Berita Terpopuler


Berita Terbaru


Bagikan Artikel