Articles

Di Usia Berapa Anak Boleh Diperkenalkan Permen?

Post pada 02 Mar 2022

Sulit bagi anak menolak permen. Bukan sekadar rasanya yang manis, tapi warna dan bentuknya pun memikat. Sayang, orang tua punya anggapan berbeda tentang permen. Ada pandangan negatif terhadap panganan satu ini. Bikin gigi rusak, tinggi kandungan zat pewarna, sampai mengundang masalah kesehatan.

Anggapan itu wajar sih. Ada rasa kekhawatiran permen mengundang kegemukan pada anak. Termasuk juga membuat nafsu makan anak hilang sampai bikin tersedak. Meski begitu, permen tak melulu berefek negatif.

Sebut saja kandungan gula dalam permen yang disebut sukrosa bakal mudah terserap tubuh untuk diubah menjadi energi. Tambahan lagi, ada pula permen yang kaya gizi karena terbuat dari bahan baku susu seperti permen susu Milkita.

Artinya, memberikan permen untuk anak sah-sah saja sepanjang diatur dan dibatasi porsinya. Kemudian yang menjadi pertanyaan, kira-kira di usia berapa anak boleh diperkenalkan dengan permen?

Paling afdol pemberian permen ke anak ketika menginjak usia tiga tahun. Kenapa? Karena di usia itu, buah hati sudah terlatih mengkoordinasikan otot mulut dengan baik. Sebaliknya, mengenalkan permen di usia tiga tahun berpotensi menimbulkan bahaya tersedak.

Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan orang tua, khususnya bunda, saat memberikan permen. Baiklah, simak penjelasan berikut ini.

1. Pastikan diproduksi dari perusahaan terkenal

Langkah ini dimaksudkan agar produk permen itu terjamin kualitas dan higienitas. Lain halnya bila diproduksi dari perusahaan yang belum dikenal tentu akan mengundang tanya kelayakannya proses produksi.

2. Awali dengan permen lolipop

Di tahap awal, anak bisa dikenalkan permen lolipop yang selalu dibekali dengan stik putih berongga. Tujuannya agar permen tidak benar-benar ditaruh dalam mulut sehingga meminimalisir anak tersedak.

3. Adab mengkonsumsi permen

Ajari anak adab mengkonsumsi permen. Misalnya dengan duduk tenang dan jangan bercanda.

4. Pilihlah permen dengan bahan baku susu

Memilih permen susu adalah langkah bijak dalam mengenalkan anak dengan camilan satu ini. Bukan hanya rasanya yang disenangi anak, tapi permen susu mengandung banyak kebaikan gizi yang diperlukan tubuh si kecil. Misalnya saja permen susu Milkita yang merupakan pelopor permen susu di Indonesia yang sudah eksis selama dua dasawarsa.

5. Perlu pembatasan

Segala sesuatu yang berlebih pasti kurang baik. Maka itu, perlu membangun kesepakatan dengan anak berapa porsi permen yang boleh dikonsumsi dalam sehari.

Setidaknya lima langkah ini dapat diterapkan dalam mengenalkan permen ke anak. Maklum, upaya melarang anak mengkonsumsi permen membutuhkan usaha yang lebih keras ketimbang memberi pemahaman ke anak.

Jangan lupa untuk mengunjungi Tokopedia & Shopee UNIFAM untuk melihat promo terbaik.

Berita Terpopuler


Berita Terbaru


Bagikan Artikel