Post pada 19 Feb 2024
Salah satu hal penting dalam memperhatikan pertumbuhan anak adalah perkembangan saraf motorik dan juga sensorik si Kecil, Bunda. Perkembangan kemampuan motorik dan sensorik si Kecil yang baik akan membuat mereka menjadi anak yang sehat dan menjadi pribadi yang baik.
Sebenarnya sejak lahir, si Kecil juga sudah memiliki kemampuan sensorik dan motorik ini. Namun dalam skala berbeda dibandingkan usia lebih lanjut. Bunda juga perlu mengetahui apa perbedaan antara pertumbuhan sensorik dan motorik. Serta apa saja yang dapat Bunda lakukan dalam stimulasi perkembangan motorik si Kecil, termasuk mainan yang dapat membantu hal ini.
Kemampuan sensorik adalah kemampuan otak si Kecil dalam menerima, mengolah, menafsirkan dan menggunakan informasi secara efektif yang disalurkan melalui panca indera. Meliputi indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan sentuhan. Kemampuan ini nantinya akan berpengaruh pada kemampuan bicara, bahasa, kosa kata, social, pemecahan masalah dan koordinasi si Kecil.
Sedangkan kemampuan motorik anak adalah kemampuan si Kecil dalam menggerakkan tubuh dan koordinasi gerak dan fungsi tubuh. Ada dua macam kemampuan motorik ini, yaitu motorik kasar dan motorik halus.
Motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot besar tubuh, seperti menggunakan otot kaki. Sedangkan motorik halus adalah kemampuan menggerakkan fisiknya menggunakan otot kecil seperti jari tangan.
Itu dia perbedaan kedua kemampuan yang dimiliki anak – yang akan berkembang seiring bertambahnya usia nantinya Bunda. Namun, bukan berarti Bunda tidak dapat melakukan apa-apa untuk merangsang perkembangan kemampuan tersebut. Nah, apa saja yang dapat Bunda lakukan dalam merangsang perkembangan motorik si Kecil?
Bunda dapat melakukan beberapa stimulasi berikut ini untuk merangsang perkembangan motorik anak:
Seperti disebutkan sebelumnya, Bunda dapat merangsang perkembangan motorik anak dengan menggunakan mainan. Adapun mainan-mainan yang dapat membantu dalam pertumbuhan kemampuan motorik ini antara lain:
Bunda dapat mengajak si Kecil bermain balok bersama. Hal ini dapat membantu si Kecil meningkatkan kemampuan memegang benda. Selain itu, balok kayu warna-warni juga dapat membantu si Kecil melatih kemampuan sensorik juga loh.
Jangan dulu membuat origami nan sulit ya Bunda. Cukup biarkan si Kecil menggenggam dan melipat-lipat kertas di awal juga dapat membantu pertumbuhan kemampuan motoriknya kok.
Hal ini selain dapat membantu kemampuan motorik si Kecil juga dapat membantu si Kecil mengenali bentuk dan gambar. Jadi selain kemampuan motorik, permainan ini juga bagus untuk meningkatkan kemampuan motorik si Kecil.
Saat si Kecil sudah mulai bisa memahami benda, Bunda dapat melatih kemampuan motoriknya dengan bermain kancing dengan mengancingkan bajunya sendiri ataupun memasukkan benang ke dalam manik-manik. Namun perlu hati-hati untuk manik-maniknya ya Bunda, jangan sampai ditelan.
Bunda juga dapat meningkatkan kemampuan motorik si Kecil dengan memberikan dia mainan motor atau mobil atau sepeda. Ajak si Kecil mendorong ataupun mengendarainya. Hal ini dapat merangsang kemampuan motorik kasar si Kecil.
Bermain bola bisa menjadi salah satu aktivitas seru bersama Ayah yang juga dapat merangsang kemampuan motorik si Kecil loh, Bunda. Jadi ajak si Kecil berolahraga main bola secara rutin dengan Ayah, dapat menjadi opsi permainan yang juga merangsang kemampuan motorik si Kecil.
Permainan fisik seperti lari, lompat, naik turun tangga, dan lainnya juga dapat menjadi pilihan Bunda untuk merangsang kemampuan motorik si Kecil. Hal ini juga dapat membuat si Kecil aktif dan sehat loh. Bunda dapat berikan camilan sehat Milkita Bites, yang crunchy dan chewy yang disuka si Kecil, jika si Kecil lelah beraktivitas fisik. Kunjungi toko official Unifam di Shopee dan Tokopedia.
Nah itu dia perbedaan antara kemampuan sensorik dan kemampuan motorik anak yang perlu Bunda ketahui. Selain itu, daftar permainan yang dapat merangsang kemampuan motorik si Kecil juga dapat membantu Bunda dalam stimulasi tumbuh kembang si Kecil. Jangan lupa untuk menyesuaikan aktivitas atau permainannya dengan usia si Kecil ya Bunda.