Post pada 06 Feb 2024
Mempunyai buah hati yang ceriwis dan lancar berbicara pastinya menjadi impian seluruh orangtua di dunia ini. Mendengar celoteh gemasnya tiap hari dan juga cerewetnya yang kadang buat kita tertawa adalah anugerah yang tidak ternilai bagi semua orangtua.
Akan tetapi ada di antaranya anak yang mengalami kondisi terlambat berbicara atau dikenal dengan istilah speechdelay. Hal ini biasanya membuat orangtua cemas dan khawatir anaknya tidak bisa berbicara dengan lancar.
Apabila ada di antara Bunda yang mengalami hal tersebut, tidak perlu panik ya, kita coba pahami terlebih dahulu kondisi buah hati kita ya.
Speech delay sendiri adalah gangguan perkembangan yang menyebabkan anak terlambat berbicara jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Speech delay terjadi ketika anak belum juga mencapai kemampuan berbahasa, walaupun dari segi usia seharusnya mereka seharusnya sudah bisa berbicara. Pada kondisi ini, anak mungkin mengalami kesulitan memahami orang lain maupun mengekspresikan diri.
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengamati apakah anak mengalami speech delay adalah sebagai berikut:
Bunda perlu memperhatikan si Kecil, apakah memiliki gejala keterlambatan bicara yang perlu diwaspadai sebagai berikut:
Penyebab speech delay atau keterlambatan bicara pada anak, belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya keterlambatan bicara pada anak. Berikut masing-masing penjelasannya.
Speech delay adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh masalah pada area otak yang mengontrol gerakan dan koordinasi bibir, lidah, serta rahang untuk mengeluarkan suara. Kondisi ini juga kerap berdampak pada cara makan anak.
Selain itu, masalah struktur pada mulut, misalnya bibir sumbing, juga dapat menyebabkan gangguan pada gerakan lidah untuk memproduksi suara.
Riwayat kejang yang lama, peradangan pada otak, dan trauma kepala yang terjadi pada bulan-bulan awal kehidupan dapat meningkatkan risiko keterlambatan bicara pada anak.
Salah satu penyebab utama dari speech delay adalah adanya masalah pendengaran. Memiliki gangguan pendengaran membuat si Kecil hanya bisa mendengar dengan volume tertentu. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh infeksi telinga atau bawaan lahir.
Sebagian besar anak pengidap autisme mengalami masalah perkembangan bahasa dan sosial. Akan tetapi, keterlambatan berbicara akibat autisme lebih sulit disadari karena terkadang anak tetap dapat merangkak, berdiri, dan duduk sesuai usia perkembangan normal.
Speech delay adalah suatu kondisi yang juga bisa diturunkan dari keluarga. Apabila terdapat riwayat keluarga yang memiliki masalah berbahasa, seperti gagap, disleksia, atau terlambat bicara, risiko anak mengalami speech delay akan lebih besar.
Kurang stimulasi artinya anak tidak diberikan pancingan untuk berbicara, sehingga kurang terbiasa mengucapkan kata-kata. Karena itu ada baiknya jika Bunda mengajak si Kecil berbicara secara aktif. Stimulasi dini pada anak sebenarnya dapat mencegah keterlambatan bicara ini.
Menurut penelitian, anak yang memegang gadget untuk bermain games atau menonton video sebelum bisa berbicara dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara dibandingkan anak yang tidak bermain gadget.
Penanganan secara medis bagi pengidap speech delay adalah melakukan terapi wicara dengan ahlinya. Akan tetapi Bunda juga dapat melakukan beberapa upaya di rumah untuk menstimulasi kemampuan bicara anak, seperti:
Dengan mencoba beberapa cara di atas semoga anak yang mengalami keterlambatan bicara bisa perlahan meningkatkan kemampuan bicaranya. Komunikasi rutin dua arah dengan si Kecil dapat membantu perkembangan bicara si Kecil.