Post pada 04 Jul 2024
Film “Inside Out 2” kembali hadir di layar bioskop dan menjadi perbincangan hangat para pecinta film di seluruh dunia. Sekuel dari film animasi Pixar yang fenomenal di tahun 2015 ini, menghadirkan petualangan baru Riley yang semakin kompleks dan penuh warna.
Bagi Bunda yang ingin membantu anak memahami emosinya, film “Inside Out 2” adalah pilihan yang tepat! Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat makna dan pelajaran berharga tentang berbagai macam emosi yang dialami manusia, terutama anak-anak yang sedang dalam tahap perkembangan.
Tentu Bunda sudah menyadari bahwa perilaku anak-anak mencerminkan kondisi emosional mereka. Mereka tidak segan menunjukkan rasa kecewa, penolakan, atau marah ketika mainan atau makanannya diambil. Tak jarang, anak akan menangis atau ketakutan jika mengalami mimpi buruk. Lantas, bagaimana memahami emosi anak seiring bertambahnya usia?
Kebanyakan orang tua mengalami kesulitan dalam memahami emosi anak karena pertambahan usia. Anak mulai belajar mengelola emosi dan menyembunyikan permasalahan yang dihadapinya. Pada tahap ini, anak sudah mengenal teman sebaya yang membuatnya merasakan emosi yang lebih kompleks seperti ketakutan, kehilangan, atau berharap kepada seseorang.
Film “Inside Out 2” masih menceritakan tentang karakter Riley yang kini beranjak remaja. Memasuki fase baru dalam hidupnya, Riley pun dihadapkan pada emosi-emosi baru yang bikin ia perlu beradaptasi. Setidaknya ada empat emosi baru yang muncul pada diri Riley: iri (Envy), cemas (Anxiety), malu (Embarrassment), dan bosan (Ennui). Emosi-emosi ini memperkaya emosinya yang sebelumnya hanya ada rasa senang (Joy), marah (Anger), takut (Fear), dan jijik (Disgust). Munculnya emosi-emosi baru ini membuat Riley semakin sulit untuk memahami dan mengendalikan perasaannya.
Dalam film keluarga ini, Riley digambarkan sedang mengalami masa pubertas di usianya yang menginjak 13 tahun. Usia 8-13 tahun memang menjadi usia yang penuh tantangan emosional. Kehadiran empat emosi baru ini membuat hidup Riley makin kompleks, terutama saat masuk ke lingkungan sekolah barunya dan setelah bergabung dengan tim hoki sekolah. Riley pun menghadapi berbagai tantangan emosional yang membuat hidupnya semakin seru dan penuh warna.
Film ini juga memperlihatkan bagaimana Riley berjuang untuk mengontrol emosinya yang semakin kompleks, seperti rasa cemas yang membuatnya ragu dan tidak percaya diri, perasaan iri yang memicu keinginan untuk memiliki apa yang dimiliki orang lain, serta perasaan malu dan kebosanan yang membuatnya merasa minder dan apatis.
Melalui karakter emosional dalam film “Inside Out 2”, penonton diajak untuk memahami emosi anak-anak, termasuk emosi-emosi baru yang mungkin sulit dipahami oleh orang dewasa. Film ini juga memberikan panduan bagi orang tua untuk membantu anak mengelola emosi-emosi baru yang muncul seiring dengan pertumbuhan mereka.
Keempat emosi baru ini membawa kekacauan dalam diri Riley. Kecemasan membuatnya ragu dan tidak percaya diri, iri hati membuatnya membenci pencapaian orang lain, kebosanan membuatnya apatis, dan rasa malu membuatnya minder dan rendah hati.
Di tengah kekacauan ini, Riley berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya di sekolah dan tim hockey. Namun, hal ini justru membuatnya kehilangan jati diri dan meninggalkan teman baiknya.
Film “Inside Out 2” sangat direkomendasikan untuk anak-anak. Selain menyenangkan, film ini membantu anak mengenali emosi yang ada dalam dirinya. Bunda juga bisa belajar tentang karakter anak dari sisi emosional melalui film ini!
Karakter Anxiety hadir sebagai emosi baru di kehidupan Riley ketika memasuki usia remaja. Anxiety berperan menjaga seseorang tetap aman, seperti detektor asap yang berbunyi ketika ada asap. Namun, anxiety juga bisa muncul saat seseorang terlalu bersemangat atau mengalami stres.
Karakter Embarrassment dalam diri Riley muncul saat Riley tidak ingin mencolok dari temannya. Emosi ini sering muncul di masa remaja, terutama ketika anak berada dalam situasi sosial baru dan sulit beradaptasi.
Rasa iri dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Karakter Envy menunjukkan kompleksitas yang mempengaruhi keputusan anak. Mereka mungkin akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang dimiliki orang lain.
Ennui digambarkan sebagai perasaan bosan, ketidakpuasan, atau tidak memiliki energi dan minat dalam hal apapun. Rasa bosan ini sering dialami oleh remaja yang menghabiskan waktunya bermain game atau ponsel.
Karakter Disgust memberikan kekuatan untuk mempertahankan selera, citra diri, dan menolak hal-hal yang tidak diinginkan. Emosi ini muncul ketika anak mendapati sesuatu yang tidak disukainya.
Karakter Fear merupakan emosi yang banyak dirasakan oleh anak-anak, terutama saat mereka berada dalam kondisi yang mendorong rasa cemas dan sedih.
Karakter Joy adalah emosi utama yang selalu berusaha membuat Riley bahagia. Joy menggambarkan perasaan senang dan puas yang memberikan energi positif pada Riley. Karakter ini mengajarkan anak-anak untuk selalu melihat sisi baik dari setiap kejadian.
Karakter Sadness sering kali membuat Riley merasa sedih dan melankolis. Namun, film ini juga mengajarkan bahwa perasaan sedih itu penting dan membantu dalam proses penerimaan dan pemahaman diri.
Karakter Anger adalah emosi yang muncul ketika Riley merasa frustrasi atau tidak adil. Anger menggambarkan kemarahan yang bisa menjadi dorongan untuk bertindak, namun juga perlu dikelola agar tidak merusak.
Meskipun penuh dengan kekacauan, film “Inside Out 2” juga mengajarkan anak tentang bagaimana cara mengelola emosi baru mereka.
Bunda dapat membantu anak memahami berbagai macam emosi yang mereka rasakan dengan menonton film ini bersama. Diskusikan tentang karakter-karakter emosi dan bagaimana mereka mempengaruhi Riley.
Bantu anak untuk belajar cara mengidentifikasi emosinya sendiri dan bagaimana cara mengungkapkannya dengan cara yang sehat.
Bunda, anak-anak sering mengalami kesulitan dalam mengelola emosi barunya. Berikut beberapa tips yang dapat Bunda lakukan untuk membantu anak dalam mengelola emosi barunya:
Setiap emosi memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Penting untuk diingat bahwa semua emosi diperlukan, namun yang terpenting adalah menjaga keseimbangan dan tidak membiarkan emosi tersebut menjadi berlebihan.
Terlalu banyak kecemasan atau anxiety pada anak dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi. Salah satu cara yang dapat membantu mengurangi stres pada anak adalah dengan mengajak mereka untuk melakukan yoga. Yoga tidak hanya membantu mengurangi stres dan kecemasan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental anak.
“Inside Out 2” bukan hanya film animasi yang menghibur, tetapi juga sarana belajar yang berharga bagi anak untuk memahami emosi mereka sendiri dan orang lain. Film yang menginspirasi dan cocok untuk ditonton bersama keluarga.
Dengan menonton film ini bersama anak dan mendiskusikannya, Bunda dapat membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan emosionalnya dan menjadi pribadi yang lebih dewasa.
Ayo ajak anak Bunda untuk menonton “Inside Out 2” dan nikmati petualangan seru Riley yang penuh dengan pelajaran berharga!