Post pada 08 Dec 2020
Perusahaan makanan dan minuman multinasional, PT United Family Food (Unifam) terus melancarkan sejumlah strategi untuk bisa terus ekspansi. Terlebih sektor makanan dan minuman (mamin) diproyeksikan masih menjadi motor penggerak industri nasional. Akibat krisis COVID-19 yang melanda sejak awal tahun ini, semua industri terdampak oleh pandemi karena melemahnya daya beli.
Meski demikian, Unifam berhasil meningkatkan kinerja seiring dengan berhasilnya penerapan strategi. Steven Erwin Wijaya, CEO PT United Family Food (Unifam), menjelaskan, saat pandemi banyak perusahaan lain melihat tantangan, ia justru melihat banyak peluang. Peluang tersebut kemudian diakselerasi menjadi aktivitas produksi yang menghasilkan keuntungan. Selama masa pandemi, Unifam melahirkan berbagai inovasi melalui produk-produk mereka.
Hal ini dilakukan untuk bersikap adaptif atas peluang pasar. Ada tiga inovasi selama pandemi yang dilakukan perusahaan yang akan memasuki usia ke 40 ini, yaitu meluncurkan hand sanitizer, sebuah produk yang memang mengalami lonjakan kebutuhan semenjak pandemi terjadi di semester pertama 2020. Tak hanya di situ, produk Milkita yang memiliki ekstensi produk berupa Susu Kental Manis mengalami pembaruan dengan penggunaan susu segar, vitamin, mineral dan kalsium tinggi sehingga dapat memberikan manfaat kesehatan untuk kebutuhan harian.
“Jadi produk tersebut benar-benar berguna bagi orang-orang bekerja dan tetap melakukan aktivitasnya,” kata Steven dalam keterangan resminya (7/12/2020).
Terbaru, Unifam juga meluncurkan Super Zuper Vitamin C-100. Menurutnya, peluang tersebut ditangkap karena bagaimana produk permen memiliki manfaat tambahan bagi anak-anak selama masa pandemi ini untuk menjaga kesehatan. Hasilnya di saat pandemi, penjualan Unifam justru meningkat 15% di semester pertama 2020.
Padahal setiap tahun, Unifam hanya mengalami kenaikan penjualan antara 13% hingga 14%. Menutup 2020, ditargetkan penjualan bisa meningkat hingga 21%. “Oleh karena itu, inovasi dan ekspansi harus terus dilakukan baik melalui produk baru maupun pasar baru,” jelas Steven.
Menjaga Karyawan Selama Pandemi
Unifam mengoperasikan perusahaan ini dengan rasa kekeluargaan yang kental. Hal inilah yang membuat Unifam berkomitmen menjaga karyawan selama pandemi. “Saya bersyukur di tahun ini, ditengah pandemi, di mana orang-orang mengalami pemotongan gaji bahkan hingga kehilangan pekerjaan. Namun, Unifam tidak melakukan hal tersebut sampai hari ini,” ujar Steven.
Seolah tidak terdampak pandemi, Unifam tetap menjalankan kewajibannya seperti tahun-tahun sebelumnya dengan memberikan bonus tahunan, kenaikan gaji hingga THR secara on-time kepada karyawan tanpa potongan apa pun. Steven mengakui kunci keberhasilan dari kinerja perusahaan yang baik berasal dari sumber daya manusia (SDM).
Oleh karena itu, ia terus menjaga jumlah karyawan agar tidak ada pengurangan meski perusahaan lain memilih untuk efisiensi karyawan. Terlebih, saat ini total seluruh karyawan Unifam sudah mencapai 5.000 orang pekerja, dengan status perusahaan keluarga, tentunya jumlah tersebut begitu besar.
“Saya berharap apa yang telah kami lakukan selama pandemi dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, khususnya para karyawan kami. Setidaknya kami ingin tetap menjaga roda perekonomian Indonesia berjalan baik hingga di tahun recovery nanti di 2021,” tutup Steven.
Artikel ini dilansir dari media online Warta Ekonomi