Articles

Jangan Panik, Bun! Ini Cara Cek Berat Badan Ideal Anak Sesuai Usia

Post pada 28 Jul 2025

Pernah nggak sih, Bunda membandingkan berat badan anak sendiri dengan anak tetangga atau sepupu yang seumuran, terus jadi kepikiran, “Kok anakku lebih kurus, ya?” atau “Kok gemukan banget, normal nggak ya?”

Tenang, Bunda nggak sendirian. Banyak ibu muda juga suka overthinking sama perkembangan si kecil, terutama soal berat badan. Padahal, tumbuh kembang setiap anak bisa berbeda-beda, dan yang paling penting bukan cuma angka di timbangan, tapi juga apakah si kecil aktif, ceria, dan sehat secara keseluruhan.

Tapi supaya Bunda tetap bisa memantau tumbuh kembang anak secara tepat, yuk kita bahas bareng-bareng soal berat badan ideal anak berdasarkan usia, lengkap dengan tabel WHO dan cara hitungnya!

Baca juga: 5 Resep Makanan Bergizi untuk Keluarga yang Gampang Banget Dibuat

Kenapa Berat Badan Ideal Anak Penting?

berat badan ideal - tabel dan cara hitung

Berat badan ideal bukan sekadar soal penampilan, lho, Bun. Ini jadi salah satu indikator utama buat menilai apakah pertumbuhan anak berjalan dengan baik atau nggak. Kalau berat badan terlalu rendah, bisa jadi si kecil mengalami gizi kurang, dan kalau terlalu tinggi, bisa mengarah ke obesitas anak.

Dengan tahu berat badan ideal, Bunda bisa lebih cepat tanggap kalau ada masalah tumbuh kembang, dan bisa langsung konsultasi ke dokter atau ahli gizi sebelum terlambat.

Baca juga: Si Kecil Susah Diatur? Tenang, Bunda Pasti Bisa! Panduan Bijak Hadapi Perilaku Tantrum dan Sulit Diatur

Faktor yang Mempengaruhi Berat Badan Anak

Sebelum kita masuk ke tabel dan hitungan, Bunda perlu tahu dulu nih, kalau berat badan anak itu bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

  • Usia dan jenis kelamin
  • Nutrisi yang didapat sejak dalam kandungan sampai masa MPASI
  • Aktivitas fisik harian anak
  • Kondisi kesehatan (misalnya pernah sakit berat atau punya alergi tertentu)
  • Genetik atau riwayat keluarga

Jadi, jangan langsung panik kalau si kecil agak beda berat badannya dibanding teman sebayanya, ya. Bisa jadi karena aktivitasnya lebih tinggi atau bawaan tubuhnya memang lebih mungil.

Baca juga: Nutrisi Otak untuk Anak agar Tumbuh Optimal

Tabel Berat Badan Ideal Anak Berdasarkan Usia (WHO)

Nah, sekarang kita masuk ke tabel berat badan anak menurut WHO yang dilansir oleh IDAI, yang bisa jadi acuan dasar Bunda dalam memantau pertumbuhan buah hati.

Usia 0-12 Bulan (Bayi)

Usia BB Ideal Laki-laki (kg) BB Ideal Perempuan (kg)
0 bulan 2,5 – 4,3 2,4 – 4,2
1 bulan 3,4 – 5,7 3,2 – 5,4
3 bulan 5,1 – 7,9 4,6 – 7,4
6 bulan 6,4 – 9,7 5,8 – 9,0
9 bulan 7,4 – 11,2 6,7 – 10,3
12 bulan 8,2 – 12,8 7,3 – 11,8

Usia 1–5 Tahun (Balita)

Usia BB Ideal Laki-laki (kg) BB Ideal Perempuan (kg)
1 tahun 8,6 – 13,7 7,9 – 12,9
2 tahun 10,8 – 16,2 9,8 – 15,4
3 tahun 12,1 – 18,3 11,3 – 17,6
4 tahun 13,5 – 20,6 12,6 – 19,9
5 tahun 14,8 – 23,0 13,7 – 22,4

Kalau Bunda lihat, rentang berat badan ideal ini cukup luas, artinya setiap anak punya ruang tumbuh yang fleksibel. Selama masih dalam rentang tersebut, dan anak aktif serta makannya baik, biasanya nggak perlu khawatir.

Cara Menghitung Berat Badan Ideal Anak

cara hitung dan tanda berat badan ideal anak

Selain pakai tabel, ada juga rumus sederhana untuk memperkirakan berat badan ideal anak. Ini bisa Bunda gunakan sebagai panduan kasar, terutama buat anak usia di atas 1 tahun.

Rumus Berat Badan Ideal Anak Usia 1–10 Tahun:

BB Ideal = (Usia dalam tahun × 2) + 8

Contoh:

  • Anak usia 3 tahun → (3 × 2) + 8 = 14 kg
  • Anak usia 5 tahun → (5 × 2) + 8 = 18 kg

Rumus ini memang nggak seakurat tabel WHO, tapi cukup membantu buat estimasi cepat, terutama kalau Bunda nggak sempat lihat tabel atau aplikasi.

Tentu bisa, Bunda! Berikut versi yang sudah dikembangkan dan dijadikan 5 tanda anak memiliki berat badan ideal, dengan penjelasan yang lebih menyeluruh dan gaya bahasa yang tetap ringan serta komunikatif:

5 Tanda Anak Berat Badannya Sudah Ideal

Selain mengandalkan angka di timbangan, sebenarnya Bunda juga bisa mengenali tanda-tanda anak yang berat badannya sudah ideal lewat perilaku dan kondisi fisiknya sehari-hari. Yuk, kita simak satu per satu:

tips tampil cantik dan memesona untuk ibu muda

1. Anak Aktif, Ceria, dan Responsif

Anak yang sehat biasanya nggak bisa diam, Bun! Selalu ingin bermain, eksplorasi, bertanya ini-itu, dan punya rasa ingin tahu tinggi. Kalau anak Bunda lincah, ekspresif, dan responsif saat diajak ngobrol, itu pertanda energinya cukup dan tubuhnya berkembang dengan baik. Berat badan ideal biasanya ditandai dengan anak yang aktif dan tidak gampang lelah saat beraktivitas.

2. Nafsu Makan Baik dan Tidak Terlalu Pemilih

Kalau si kecil punya nafsu makan yang baik, tidak terlalu pilih-pilih, dan menikmati waktu makan dengan lahap, ini juga sinyal positif. Artinya, tubuhnya menerima asupan gizi yang cukup untuk tumbuh optimal. Anak dengan berat badan ideal umumnya punya pola makan yang teratur dan seimbang.

3. Jarang Sakit dan Daya Tahan Tubuh Kuat

Bunda mungkin pernah dengar, “Anak sehat itu nggak gampang sakit.” Nah, kalau si kecil jarang demam, batuk pilek berulang, atau lemas berkepanjangan, itu berarti sistem imunnya bekerja baik—dan ini erat kaitannya dengan status gizinya, termasuk berat badan. Anak yang berat badannya ideal biasanya punya daya tahan tubuh yang bagus.

Baca juga: World Youth Skill: Asah Keterampilan Si Kecil Sejak Dini agar Siap Bersinar di Masa Depan!

4. Pertumbuhan Tinggi Badannya Sesuai Usia

Tinggi badan juga bisa jadi indikator pendukung untuk mengecek status pertumbuhan anak, Bun. Kalau tinggi si kecil sejalan dengan usianya menurut grafik pertumbuhan WHO, kemungkinan besar berat badannya juga berada dalam jalur yang pas. Ingat, pertumbuhan itu kombinasi antara berat dan tinggi badan, jadi dua-duanya perlu dipantau ya, Bunda.

Baca juga: Panduan Gizi Anak 0-12 Bulan: Menjaga Asupan Nutrisi Si Kecil dengan Cinta

5. Perkembangan Motorik dan Kognitif Sesuai Tahapan Usia

Ini juga nggak kalah penting. Anak dengan berat badan ideal biasanya juga menunjukkan perkembangan motorik (seperti merangkak, berjalan, berlari, menggambar) dan kognitif (seperti mengenali warna, bicara, menyanyi, bermain peran) yang sesuai dengan tahap usianya. Kalau si kecil berkembang sesuai milestone, berarti kebutuhan nutrisinya kemungkinan besar sudah terpenuhi.

Kalau anak Bunda menunjukkan kelima tanda di atas, dan berat badannya masih dalam rentang ideal menurut grafik WHO, selamat ya, Bun! Artinya Bunda sudah berada di jalur yang tepat dalam mendampingi tumbuh kembang si kecil 

Baca juga: Perbedaan Perkembangan Sensorik dan Motorik Anak: Penting untuk Diketahui Orang Tua

Apa yang Harus Dilakukan Kalau Berat Badan Anak Di Bawah Ideal?

Jangan buru-buru panik, Bun! Berat badan si kecil yang di bawah ideal belum tentu tanda bahaya—asal Bunda cepat tanggap dan tahu cara menanganinya. Yuk, kita bahas langkah-langkah yang bisa Bunda lakukan untuk bantu anak mengejar berat badan idealnya:

1. Pastikan Asupan Gizinya Lengkap dan Seimbang

Jangan cuma lihat kuantitas makanan, tapi perhatikan juga kualitasnya, ya Bun. Pastikan di piring si kecil ada sumber karbohidrat (nasi, kentang, atau roti), protein (telur, ikan, ayam), lemak sehat (alpukat, minyak zaitun), serta buah dan sayur. Penuhi juga kebutuhan kalsium dan zat besi yang penting untuk tumbuh kembang. Semakin lengkap, semakin besar peluang berat badannya naik secara sehat.

Baca juga: 7 Resep Olahan Cokelat Mudah untuk Keluarga, Spesial Rayakan Hari Coklat Sedunia

2. Sediakan Camilan Sehat dan Bergizi

Kalau si kecil makannya cuma sedikit saat jam makan utama, jangan khawatir—camilan bisa jadi penyelamat! Pilih camilan yang bukan cuma enak, tapi juga kaya nutrisi. Misalnya, biskuit bayi, pudding sehat, atau camilan bernutrisi lainnya.

3. Buat Waktu Makan Jadi Momen yang Menyenangkan

Daripada memaksa anak makan sampai nangis, lebih baik ubah strategi, Bun. Buat suasana makan jadi seru dan hangat. Bisa sambil bercerita, bermain tebak rasa, pakai alat makan yang lucu-lucu, atau ajak makan bareng keluarga. Anak yang senang saat makan, biasanya lebih mudah menghabiskan makanannya.

4. Pantau Berat Badan Secara Rutin

Bunda bisa pakai Kartu Menuju Sehat (KMS) atau aplikasi tumbuh kembang digital yang sekarang sudah banyak tersedia gratis. Dengan pemantauan rutin, Bunda bisa tahu apakah berat badan anak naik, stagnan, atau malah turun—dan bisa ambil tindakan cepat kalau ada perubahan.

5. Konsultasi ke Dokter Anak atau Ahli Gizi

Kalau Bunda sudah mencoba berbagai cara tapi berat badan si kecil masih belum juga naik, jangan ragu buat konsultasi ke dokter anak atau ahli gizi. Mereka bisa bantu cari tahu penyebabnya, apakah ada gangguan kesehatan, alergi makanan, atau faktor lain yang mungkin tersembunyi.

Yang terpenting, tetap tenang dan penuh kasih, ya Bun. Setiap anak punya ritme tumbuhnya sendiri. Dengan perhatian dan pola makan yang tepat, insya Allah berat badannya bisa kembali ideal.

Baca juga: Ayah juga Pahlawan Kesehatan Bayi Baru Lahir! Ini Peran Pentingnya dalam Tumbuh Kembang Si Kecil

Kalau Berat Badan Anak Di Atas Ideal, Gimana, Bun?

Nah, kalau berat badan si kecil justru melewati batas ideal, Bunda juga perlu waspada, ya. Berat badan berlebih pada anak bisa memicu risiko kesehatan di kemudian hari, seperti gangguan sendi, kolesterol tinggi, hingga diabetes anak. Tapi jangan khawatir, bukan berarti Bunda harus melarang anak makan enak—yang penting, kita atur pola makannya dengan cerdas.

Berikut beberapa tips simpel dan seru yang bisa Bunda coba:

1. Batasi Makanan Tinggi Gula dan Lemak Jenuh

Anak-anak biasanya doyan banget makanan manis atau gorengan, ya kan, Bun? Sesekali boleh, tapi jangan jadi kebiasaan. Kurangi konsumsi minuman manis kemasan, permen, donat, dan gorengan, karena semua itu bisa bikin berat badan naik tanpa disadari. Gantilah dengan pilihan makanan yang lebih sehat dan tetap enak!

2. Ajak Anak Aktif dengan Cara yang Menyenangkan

Nggak semua anak suka disuruh olahraga, tapi siapa sih yang nolak diajak main bareng? Yuk, ajak anak main bola di halaman, jalan pagi sambil cari kupu-kupu, bersepeda keliling kompleks, atau bahkan menari bareng video YouTube favoritnya. Yang penting, tubuhnya bergerak dan keringatan, Bun!

3. Terapkan Pola Makan Teratur

Biasakan anak makan di jam-jam yang konsisten—sarapan, makan siang, dan makan malam. Hindari kebiasaan ngemil berlebihan di luar jam makan. Kalau lapar di sela waktu, arahkan ke camilan sehat dan bukan camilan asal-asalan. Dengan pola makan yang teratur, tubuh anak akan belajar mengenali rasa kenyang dan lapar dengan lebih baik.

4. Pilih Camilan Sehat dan Kaya Nutrisi

Nggak semua camilan bikin gemuk, kok. Asalkan Bunda memilih camilan yang tinggi serat, rendah gula, dan kaya nutrisi, justru bisa bantu anak tetap kenyang dan tidak makan berlebihan. Contohnya, buah potong segar, yogurt plain, atau camilan sehat dari Unifam seperti Pino Es Serut Buah yang dibuat khusus untuk anak-anak, dengan rasa yang tetap yummy dan disukai si kecil.

Ingat ya, Bun, tujuan kita bukan bikin anak kurus, tapi menjaga agar berat badannya kembali ke jalur ideal tanpa menyiksa. Anak tetap bisa makan enak, bermain, dan bahagia—asal kita arahkan dengan penuh kasih sayang.

Bunda Tenang, Anak Tumbuh dengan Cinta

Berat badan ideal memang penting, tapi jangan sampai bikin Bunda stres terus-menerus. Setiap anak punya keunikan masing-masing dalam tumbuh kembangnya. Tugas kita sebagai Bunda adalah mendampingi, memberikan asupan terbaik, dan menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang.

Selalu pantau tumbuh kembang anak dengan bijak, dan jangan ragu konsultasi ke tenaga kesehatan kalau ada yang mengganjal.

Jangan lupa follow Instagram @Unifam.id buat tips parenting, resep sehat, dan info promo seru lainnya.

Dan pastikan Bunda hanya membeli produk Unifam di Toko Official Unifam di Shopee dan Tokopedia agar terjamin keaslian dan kualitasnya, ya!

Berita Terpopuler


Berita Terbaru


Bagikan Artikel