Sstt, Si Kecil Ternyata Kirim Sinyal Bahaya! Kenali 10+ Tanda yang Wajib Bunda Waspadai agar Si Kecil Aman dan Sehat!
Post pada 07 Jul 2025
Selamat datang di dunia, Buah Hati Bunda! Momen kelahiran memang penuh kebahagiaan, tapi di balik itu, ada tanggung jawab besar yang menanti Bunda. Salah satunya adalah selalu waspada terhadap kesehatan Si Kecil, terutama di masa-masa awal kelahirannya. Bayi baru lahir memang menggemaskan, tapi mereka juga punya cara sendiri untuk “bicara” kalau ada yang tidak beres.
Mereka belum bisa bilang “aku sakit” atau “aku nggak nyaman”, jadi kitalah yang harus peka terhadap setiap perubahan pada tubuh dan perilaku mereka. Nah, yuk kita kenali bersama apa saja tanda bahaya yang perlu Bunda perhatikan. Jangan sampai terlewat ya, Bunda, karena intervensi dini bisa sangat membantu menyelamatkan Si Kecil!
Jangan Lengah, Ini 10+ Tanda Bahaya yang Perlu Diwaspadai Pada Bayi!
Simak 13 tanda bahaya pada bayi yang harus diketahui dan diwaspadai orang tua
Sebagai orang tua, memahami tanda-tanda awal gangguan kesehatan pada si kecil sangat penting untuk menjaga tumbuh kembangnya tetap optimal. Dalam artikel ini, Bunda akan diajak mengenali lebih dari 10 tanda yang wajib diwaspadai, mulai dari perubahan perilaku hingga gejala fisik yang mungkin tampak sepele namun bisa jadi pertanda masalah serius. Dengan mengetahui ciri-cirinya sejak dini, Bunda bisa segera mengambil tindakan yang tepat demi menjaga kesehatan dan keselamatan buah hati tercinta.
1. Perubahan Suhu Tubuh yang Ekstrem: Demam atau Kedinginan?
Bunda, suhu tubuh Si Kecil adalah salah satu indikator penting kesehatannya. Bayi baru lahir belum bisa mengatur suhu tubuhnya sebaik orang dewasa, sehingga mereka sangat sensitif terhadap perubahan suhu lingkungan. Kita perlu tahu suhu normal Si Kecil berkisar antara 36.5°C hingga 37.5°C jika diukur melalui ketiak.
Demam (Suhu Tubuh > 37.5°C): Demam pada bayi di bawah 2 bulan adalah kondisi yang sangat serius dan memerlukan perhatian medis segera. Meskipun kadang demam hanya pertanda Si Kecil kepanasan karena pakaian terlalu tebal atau suhu ruangan terlalu hangat, demam pada bayi baru lahir juga bisa menjadi tanda infeksi berbahaya. Gejala demam bisa disertai dengan Si Kecil yang rewel, kulit kemerahan, atau terasa panas saat disentuh. Jangan coba-coba mengobati sendiri dengan obat penurun panas ya, Bunda. Segera hubungi dokter atau bawa Si Kecil ke unit gawat darurat terdekat.
Hipotermia (Suhu Tubuh < 36.5°C): Sebaliknya, jika tubuh Si Kecil terasa dingin, di bawah 36.5°C (diukur di ketiak), ini juga bisa jadi tanda bahaya yang disebut hipotermia. Hipotermia bisa terjadi karena bayi kedinginan, tidak cukup diselimuti, atau bisa juga menjadi gejala dari kondisi medis serius seperti infeksi berat. Gejala awal hipotermia meliputi Si Kecil yang malas menyusu, menangis lemah, terlihat lemas dan tidak responsif (letargi), serta perubahan warna kulit menjadi pucat atau kebiruan. Bunda perlu segera menghangatkan Si Kecil, misalnya dengan metode kanguru (kontak kulit ke kulit), dan segera cari bantuan medis.
2. Pola Buang Air yang Tidak Normal: BAB dan BAK Jadi Petunjuk Penting
Si Kecil yang sehat biasanya memiliki pola buang air yang teratur dan spesifik di hari-hari pertama kehidupannya. Perubahan atau ketidakmampuan untuk buang air bisa menjadi sinyal adanya masalah serius pada sistem pencernaannya.
Tidak Buang Air Besar (BAB) dalam 24-48 Jam Pertama: Bayi baru lahir seharusnya buang air besar pertama yang disebut mekonium (berwarna hitam kehijauan dan lengket) dalam waktu 24 hingga 48 jam setelah lahir. Jika Si Kecil tidak kunjung BAB dalam rentang waktu ini, ini bisa mengindikasikan adanya penyumbatan usus atau masalah pencernaan lainnya yang memerlukan perhatian medis segera.
Tidak Buang Air Kecil (BAK) dalam 24 Jam Pertama: Begitu pula dengan buang air kecil. Si Kecil harus buang air kecil setidaknya sekali dalam 24 jam pertama di rumah. Kurangnya produksi urine bisa menjadi tanda dehidrasi, masalah ginjal, atau asupan cairan yang tidak cukup. Pastikan Si Kecil mendapatkan cukup ASI atau susu formula.
Diare Berlebihan atau Tinja Pucat: Jika Si Kecil sering BAB (lebih dari 6-8 kali sehari, atau lebih sering dari biasanya) dengan konsistensi cair bahkan berair, ini bisa jadi diare. Diare pada bayi, terutama bayi baru lahir, bisa menyebabkan dehidrasi parah dengan sangat cepat dan berbahaya. Waspada juga jika tinja Si Kecil berwarna sangat pucat seperti dempul atau putih keabu-abuan. Ini bisa menjadi tanda masalah pada hati atau saluran empedu yang disebut atresia bilier, dan perlu penanganan cepat.
3. Masalah Pernapasan: Si Kecil Terlihat Sesak?
Perhatikan baik-baik cara Si Kecil bernapas. Masalah pernapasan pada bayi baru lahir adalah kondisi darurat yang memerlukan penanganan cepat dan bisa menjadi pertanda infeksi paru-paru atau masalah jantung.
Napas Cepat atau Lambat yang Tidak Normal: Normalnya, laju pernapasan bayi baru lahir adalah antara 40-60 kali per menit saat istirahat. Jika Si Kecil bernapas terlalu cepat (lebih dari 60 kali per menit) atau terlalu lambat (kurang dari 40 kali per menit), ini adalah tanda bahaya.
Jeda Napas Panjang (Apnea): Jika Si Kecil berhenti bernapas lebih dari 10 detik, ini disebut apnea dan merupakan kondisi yang sangat serius.
Tarikan Dinding Dada ke Dalam (Retraksi): Perhatikan apakah Bunda melihat cekungan atau tarikan yang sangat kuat pada dinding dada, di antara tulang rusuk, atau di bawah leher Si Kecil saat ia bernapas. Ini menandakan ia sedang berjuang keras untuk mengambil napas.
Mengi, Mendengus, atau Suara Siulan: Suara napas yang tidak biasa seperti mengi (suara “ngik-ngik” saat membuang napas), mendengus (seperti kerbau kecil saat menarik napas), atau suara siulan saat bernapas juga merupakan tanda masalah pernapasan serius.
Napas Cuping Hidung: Jika cuping hidung Si Kecil terlihat melebar saat ia bernapas, ini juga menandakan ia kesulitan bernapas.
Warna Biru pada Wajah atau Bibir (Sianosis): Jika wajah, bibir, lidah, atau ujung jari Si Kecil terlihat membiru (sianosis) dan tidak kunjung hilang, apalagi disertai kesulitan bernapas atau makan, ini adalah keadaan darurat. Sianosis bisa menandakan masalah jantung atau paru-paru yang serius karena tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen.
4. Perubahan Perilaku dan Tingkat Aktivitas: Lesu dan Rewel Tak Henti
Si Kecil yang sehat biasanya aktif, reponsif, dan memiliki pola tidur-bangun yang cukup teratur. Perubahan drastis pada perilakunya bisa menjadi pertanda adanya infeksi atau masalah kesehatan lainnya.
Lesu atau Lemah: Jika Si Kecil terlihat sangat lemas, tidur lebih lama dari biasanya (lebih dari 4 jam tanpa bangun untuk menyusu), sulit dibangunkan untuk menyusu, atau tidak responsif saat Bunda ajak berinteraksi, ini bisa menjadi tanda infeksi serius atau kondisi medis lainnya. Si Kecil mungkin hanya bergerak jika dirangsang atau dipegang.
Menangis Terus-menerus yang Tidak Henti: Semua bayi menangis, itu cara mereka berkomunikasi. Tapi, jika tangisan Si Kecil sangat melengking, terus-menerus tanpa henti selama berjam-jam, dan tidak membaik meskipun sudah Bunda gendong, diberi ASI, diganti popok, atau ditenangkan, Bunda perlu curiga. Ini bisa jadi ia merasakan sakit yang hebat, seperti kolik parah atau infeksi.
Tangis Merintih: Tangisan yang terdengar seperti rintihan, terutama jika disertai napas cepat atau Si Kecil terlihat sakit, juga bisa menjadi sinyal bahaya yang tidak boleh diabaikan.
5. Masalah Menyusu atau Nafsu Makan: ASI Ditolak?
Menyusu adalah aktivitas terpenting bagi bayi baru lahir untuk mendapatkan nutrisi, cairan, dan kekebalan tubuh. Jika Si Kecil menolak menyusu atau mengalami kesulitan, ini bisa menjadi alarm penting.
Malas Menyusu atau Tidak Aktif Menyusu: Si Kecil yang sehat akan menyusu dengan kuat dan teratur, menunjukkan gerakan mengisap dan menelan yang efektif. Jika ia terlihat malas menyusu, hanya menghisap sebentar-sebentar, atau bahkan menolak sama sekali setiap kali disusui, ini bisa jadi ia sedang sakit, dehidrasi, atau terlalu lemas.
Memuntahkan Semua yang Diminum/Muntah Berulang: Sesekali muntah atau gumoh (muntah sedikit setelah menyusu) itu wajar, Bunda. Tapi jika Si Kecil memuntahkan semua yang diminumnya setiap kali menyusu, apalagi muntahannya menyembur, berulang kali, atau berwarna kuning, hijau, hingga seperti kopi, ini adalah tanda bahaya yang perlu segera diperiksakan. Muntah berwarna hijau bisa menjadi tanda penyumbatan usus yang serius.
6. Kondisi Perut: Perut Si Kecil Kembung atau Keras?
Perut Si Kecil yang bengkak atau terasa keras bisa menjadi indikasi masalah pencernaan serius yang memerlukan tindakan segera.
Perut Bengkak atau Keras Saat Diraba: Jika perut Si Kecil terlihat bengkak dan terasa keras atau tegang saat diraba, terutama jika disertai muntah atau ia tidak buang air besar selama satu atau dua hari, ini bisa menjadi tanda masalah usus yang serius, seperti sumbatan, infeksi, atau kondisi lain yang memerlukan penanganan medis darurat. Perhatikan juga jika ada kemerahan pada perut.
7. Kulit dan Mata Kuning (Penyakit Kuning / Jaundice):
Penyakit kuning (jaundice) memang umum terjadi pada bayi baru lahir karena organ hatinya belum berfungsi sempurna. Namun, ada jenis penyakit kuning yang berbahaya dan memerlukan perhatian medis segera.
Kuning Muncul Kurang dari 24 Jam Setelah Lahir: Jika kulit dan/atau mata Si Kecil sudah terlihat kuning pada hari pertama (kurang dari 24 jam) setelah lahir, ini adalah tanda bahaya serius yang harus segera diperiksakan ke dokter.
Kuning Menyebar Cepat ke Bawah: Jika warna kuning sudah menyebar hingga ke bagian tubuh bawah seperti paha, telapak tangan, dan telapak kaki, ini menunjukkan kadar bilirubin yang sangat tinggi dan berpotensi berbahaya bagi otak (kernikterus).
Kuning Disertai Gejala Lain: Jika kuning disertai demam, Si Kecil lesu, malas menyusu, atau menangis melengking, segera cari bantuan medis.
Kuning Bertahan Lebih dari 14 Hari: Penyakit kuning yang bertahan lebih dari 14 hari juga perlu diwaspadai dan diperiksakan lebih lanjut, terutama jika Si Kecil minum ASI eksklusif. Untuk mengeceknya, Bunda bisa menekan dahi atau hidung Si Kecil; jika kulit terlihat kuning di tempat ditekan setelah tekanan dilepas, hubungi dokter.
Tali pusar Si Kecil yang belum lepas memerlukan perawatan khusus agar tidak terinfeksi. Infeksi pada tali pusar (omfalitis) bisa sangat berbahaya karena bisa menyebar ke seluruh tubuh.
Tali Pusat Belum Lepas Setelah Tiga Minggu: Normalnya, tali pusar akan lepas dalam 1-3 minggu setelah lahir. Jika setelah tiga minggu tali pusat belum juga lepas, konsultasikan dengan dokter.
Keluar Nanah, Kemerahan, atau Berbau Busuk: Jika ada cairan kekuningan (nanah), kemerahan yang meluas di sekitar pangkal tali pusar hingga ke dinding perut, atau bau busuk yang tidak sedap, ini adalah tanda infeksi.
Benjolan Lembap Berwarna Merah Muda: Adanya benjolan lembap berwarna merah muda di pangkal tali pusar setelah tali pusat lepas (granuloma umbilikal) juga perlu diperiksakan.
Pendarahan Berlebihan: Pendarahan yang terus-menerus atau berlebihan dari tali pusar juga merupakan tanda bahaya.
9. Kejang: Gerakan Tubuh yang Tidak Terkontrol
Kejang pada bayi baru lahir adalah kondisi medis darurat yang harus segera ditangani. Kejang bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada otak Si Kecil, seperti infeksi, pendarahan, atau gangguan metabolik.
Gerakan Tubuh Tidak Terkontrol: Kejang bisa terlihat sangat bervariasi pada bayi. Ini bisa berupa gerakan menyentak-nyentak yang tidak terkontrol pada lengan, kaki, atau seluruh tubuh Si Kecil.
Perubahan Raut Wajah: Mata Si Kecil mungkin terlihat mendelik ke atas, berkedip-kedip, atau mulutnya mencucu seperti sedang mengunyah atau menari.
Kekakuan Seluruh Badan: Terkadang, kejang juga bisa membuat seluruh badan Si Kecil menjadi kaku dan melengkung ke belakang.
Tidak Responsif: Si Kecil mungkin tidak sadarkan diri atau tidak responsif selama kejang. Jika Bunda curiga Si Kecil kejang, jangan panik, segera catat durasi dan jenis gerakannya, lalu cari pertolongan medis darurat secepatnya.
10. Mata Bernanah atau Bengkak: Waspada Infeksi Mata!
Meskipun terlihat sepele, mata Si Kecil yang bernanah atau bengkak bisa menjadi tanda infeksi yang memerlukan penanganan serius agar tidak merusak penglihatan.
Mata Berair dan Bernanah/Berkerak: Jika mata Si Kecil terus-menerus berair, mengeluarkan nanah kekuningan atau kehijauan, dan terlihat lengket atau berkerak, segera periksakan ke dokter.
Mata Merah dan Bengkak: Jika mata Si Kecil terlihat merah dan bengkak, ini juga bisa menjadi tanda infeksi. Infeksi mata pada bayi baru lahir bisa disebabkan oleh bakteri dari jalan lahir dan memerlukan antibiotik.
Warna kulit Si Kecil juga bisa menjadi indikator penting kesehatan darahnya.
Kulit Terlihat Sangat Pucat: Jika kulit Si Kecil terlihat sangat pucat, tidak seperti warna kulit bayi pada umumnya, ini bisa menjadi tanda anemia (kekurangan sel darah merah) atau kondisi lain yang memerlukan evaluasi medis. Anemia bisa menyebabkan Si Kecil lemas dan mudah lelah.
12. Demam Tanpa Sebab Jelas: Sinyal Infeksi Tersembunyi
Selain demam tinggi yang sudah kita bahas, demam yang tidak jelas penyebabnya, terutama jika Si Kecil terlihat sakit, harus selalu diwaspadai.
Demam Tanpa Gejala Lain: Terkadang bayi hanya demam tanpa batuk, pilek, atau diare. Ini bisa menjadi sinyal infeksi yang tersembunyi, misalnya infeksi saluran kemih. Segera periksakan ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya.
13. Perdarahan dari Bagian Tubuh Mana Pun: Segera Periksa!
Setiap perdarahan yang keluar dari tubuh Si Kecil selain dari tali pusat yang normal harus diwaspadai.
Perdarahan dari Hidung, Mulut, atau Dubur: Jika Bunda melihat perdarahan dari hidung, mulut, adanya darah di tinja atau muntahan Si Kecil, atau perdarahan dari lubang tubuh lainnya, ini adalah kondisi darurat. Segera bawa Si Kecil ke rumah sakit.
Bunda Hebat, Siap Sedia untuk Si Kecil!
Bunda, merawat bayi baru lahir memang penuh tantangan, tapi juga sangat membahagiakan. Dengan bekal pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya ini, Bunda sudah selangkah lebih maju dalam menjaga kesehatan Si Kecil. Ingat ya, jangan pernah ragu untuk segera mencari bantuan medis jika Bunda melihat salah satu atau beberapa tanda bahaya di atas. Lebih baik berjaga-jaga daripada terlambat, kan? Si Kecil butuh Bunda yang sigap dan penuh perhatian. Percayakan insting Bunda, dan selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis profesional. Dengan perhatian dan penanganan yang tepat, Si Kecil akan tumbuh sehat dan ceria.
Bunda bisa temukan artikel parenting lainnya di Instagram @Unifam.id. Dan pastinya, jangan lupa belanja produk-produk Unifam hanya di Toko Official Unifam di Shopee dan Tokopedia biar lebih aman dan pasti asli!