Post pada 10 Aug 2021
Indonesia dipastikan finis di posisi ke-55 pada klasemen perolehan medali Olimpiade Tokyo 2020. Dengan perolehan 1 medali emas, 1 medali perak dan 3 medali perunggu.
Perolehan medali tim Merah Putih di Olimpiade Tokyo 2020 diawali oleh kejutan dari angkat besi kelas 49 kg putri. Windy Cantika Aisah yang merupakan debutan dan tidak diberi target medali, berhasil membawa pulang perunggu. Esoknya, Eko Yuli Irawan sukses menambah pundi-pundi medali lewat angkat besi kelas 61 kg putra.
Kejutan kembali datang dari angkat besi 73 kg putra. Rahmat Erwin Abdullah merangsek ke podium ketiga dan berhak membawa pulang medali perunggu. Akan tetapi, Greysia Polii/Apriyani Rahayu mampu memperpanjang tradisi emas bulu tangkis Indonesia di olimpiade. Ditambah dengan medali perunggu dari tunggal putra bulu tangkis, Anthony Sinisuka Ginting.
Tentunya, banyak anak Indonesia yang ingin mengikuti jejak pemenang tersebut yakni mengibarkan bendera Indonesia di ajang sebesar Olimpiade. Karena itu, Susy Susanti dilansir dari Okezone pun membagikan tips kepada para atlet maupun calon atlet jika ingin meraih kesuksesan.
“Untuk adik-adik yang ingin jadi atlet profesional, bermimpilah setinggi mungkin. Tapi, mimpi saja tidak cukup. Butuh satu perjuangan, kerja keras, disiplin, semangat pantang menyerah dan teruslah berusaha,” kata Suy.
Namun, Susy Susanti menggarisbawahi bahwa latihan saja tidak cukup. Seorang atlet mesti disiplin demi menjadi yang terbaik.
“Selain berlatih, kita juga harus disiplin. Pada saat kita tidak disiplin, kita tak bisa mengikuti program Latihan atau bahkan bisa berujung cedera. Jadi dibutuhkan kedisiplinan. Istirahat harus teratur, makan juga harus baik dengan empat sehat lima sempurna. Ketika kita kelelahan, dibutuhkan juga terapi untuk memulihkan otot-otot kita,” lanjut perempuan yang membantu Indonesia merebut Emas Olimpiade 1992.
Namun bila tak memiliki bakat olahraga, anak juga bisa mengembangkan diri meraih olimpiade sains, matematika dan pelajaran lainnya. Intinya tetapkanlah target, setinggi apapun tidak masalah. Selain itu, yakinkan diri anak, bahwa bisa melakukannya.
Kisah Alumni SMPN 8 Yogyakarta Alifa Batrisyia Nariswari yang berhasil meraih prestasi selama pandemi Covid-19 ini dapat ditiru. Banyak prestasi yang diraih Alifa baik dari kancah nasional maupun internasional. Terakhir dia berhasil meraih medali perunggu di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) Matematika jenjang SMP tingkat nasional tahun 2019/2020.
Dilansir dari Kompas.com, Alifa juga senada dengan Susy Susanty.. Ia mengatakan jiwa pantang menyerah diperlukan agar bisa jadi juara. Kalah dan menang dalam suatu kompetisi merupakan hal wajar. Meskipun kalah dalam kompetisi, jangan menyerah.
“Ingat kembali targetmu. Apa yang ingin kamu capai? Apa yang ingin kamu raih? Kalau kamu benar-benar ingin meraihnya, maka teruslah berusaha. Kekalahan adalah sukses yang tertunda. Jangan patah semangat dan yakinkan, dirimu pasti bisa,” tegas Alifa.
Selanjutnya, belajarlah dengan sungguh-sungguh Man jadda wa jadda. Barang siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil. Alifa menerangkan, untuk meraih keberhasilan, tentunya butuh proses. Alifa juga mengajak agar para siswa jangan lupa belajar dengan sungguh-sungguh meski di rumah saja.
“Karena belajar itu tidak mengenal ruang dan waktu. Jangan lupa untuk rajin mengulang soal-soal yang pernah kamu pelajari,” jelasnya.