Artikel

5 P3K Mental untuk Ibu Muda: Pertolongan Pertama saat Stres Akut Melanda

Post pada 10 Okt 2025

Halo, Bunda! Tahukah kalau tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Momen ini pas banget buat kita sama-sama ingat kalau menjaga kesehatan mental itu sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Apalagi buat Bunda yang baru saja menjadi ibu muda, tantangan dan perubahan hidup bisa terasa sangat besar.

Mulai dari kurang tidur karena begadang, perubahan hormon pasca melahirkan, sampai tekanan sosial soal cara mengasuh anak, semua bisa bikin mental jadi rentan. Kalau dibiarkan, stres bisa menumpuk dan meledak jadi serangan panik atau rasa cemas berlebihan.

Nah, biar Bunda nggak merasa sendirian, mari kita bahas 5 P3K Mental, alias Pertolongan Pertama saat Kacau, yang bisa Bunda lakukan ketika stres akut melanda. Anggap ini kotak P3K khusus mental yang bisa Bunda bawa ke mana saja, tanpa perlu alat atau obat ribet.

Baca juga: Persiapan Mental Sebelum Melahirkan: Tips Menghadapi Persalinan dengan Tenang

Kenapa P3K Mental Ini Penting?

P3K Mental yang Perlu Bunda Persiapkan Ketika Stres Melanda

Bunda, kesehatan mental itu sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kalau luka di tangan butuh plester, luka di hati dan pikiran juga butuh pertolongan pertama.

Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun ini jadi pengingat bahwa menjaga pikiran tetap sehat bukan cuma urusan pribadi, tapi juga penting untuk keluarga. Ibu yang sehat mentalnya akan lebih tenang, sabar, dan bahagia dalam mengasuh buah hati.

Jadi, mulai sekarang, jangan abaikan tanda-tanda stres. Segera lakukan P3K Mental ini biar Bunda tetap kuat, waras, dan bahagia.

Baca juga: Kenali Tanda Masalah Kesehatan Mental Anak Sejak Dini

5 P3K Mental yang Perlu Bunda Persiapkan Ketika Stres Melanda

Namanya juga jadi ibu muda, wajar banget kalau kadang-kadang Bunda merasa kewalahan. Ada hari-hari di mana badan capek, anak rewel, pekerjaan rumah menumpuk, plus ekspektasi orang sekitar yang bikin kepala makin penuh. Kalau dibiarkan, stres bisa bikin Bunda gampang meledak, bahkan sampai merasa panik.

Nah, supaya nggak berlarut-larut, Bunda butuh yang namanya P3K Mental. Bayangkan ini seperti kotak pertolongan pertama untuk jiwa: langkah-langkah sederhana tapi efektif yang bisa langsung Bunda lakukan saat stres tiba-tiba datang menyerang. Yuk, simpan baik-baik “kotak ajaib” ini dan coba praktikkan satu per satu.

1. Berhenti Sejenak, Tarik Nafas Dalam

Stres sering bikin pikiran balapan ke mana-mana. Tiba-tiba deg-degan, tangan berkeringat, bahkan rasanya mau pingsan. Kalau hal ini terjadi, berhenti dulu sebentar.

Caranya gampang, Bun:

  • Cari posisi duduk yang nyaman.
  • Tarik napas dalam lewat hidung selama 4 hitungan.
  • Tahan sebentar 2 hitungan.
  • Buang napas pelan lewat mulut selama 6 hitungan.
  • Ulangi sampai 5 kali.

Teknik pernapasan ini bisa menenangkan sistem saraf Bunda, mengurangi rasa panik, sekaligus memberi sinyal ke tubuh kalau “semua aman”.

Bayangkan, napas dalam itu kayak tombol reset buat otak. Jadi, begitu Bunda merasa kewalahan, jangan buru-buru melanjutkan aktivitas. Beri diri sendiri izin buat berhenti sebentar dan bernapas.

2. Alihkan Pikiran dengan Grounding Technique

Pernah nggak, Bun, saat stres rasanya pikiran ke mana-mana? Supaya nggak makin kacau, coba pakai grounding technique. Teknik ini sering dipakai untuk menenangkan orang yang mengalami serangan panik.

Caranya cukup mudah. Bunda bisa mulai dengan melihat sekeliling dan menyebutkan lima benda yang tampak di depan mata. Setelah itu, coba rasakan empat hal yang bisa disentuh, misalnya tekstur bantal, permukaan meja, atau kain baju yang sedang dipakai. Lalu, fokuslah pada tiga suara yang terdengar di sekitar, entah itu suara kipas angin, burung di luar jendela, atau tawa kecil si Kecil. Jangan lupa hirup dua aroma yang tercium, bisa wangi sabun, masakan di dapur, atau bahkan bau khas rumah. Terakhir, sadari satu rasa yang masih menempel di lidah Bunda, mungkin sisa kopi atau teh hangat yang baru saja diminum.

Dengan grounding, pikiran Bunda yang awalnya melayang-layang bisa kembali ke “sini dan sekarang”. Teknik ini efektif banget karena Bunda dilatih fokus pada hal-hal nyata di sekitar, bukan terjebak di pikiran negatif.

Baca juga: Psikoterapi: Sahabat Terbaik Ibu Muda dalam Menghadapi Tantangan Mental

3. Cerita ke Orang Terdekat

Bunda, ingat ya: nggak semua hal harus dipikul sendirian. Jadi ibu muda itu penuh tantangan, tapi juga bukan berarti Bunda harus jadi “superwoman” yang kuat terus.

Kalau Bunda merasa tertekan, jangan ragu untuk cerita ke suami, sahabat, atau keluarga yang bisa dipercaya. Kadang, dengan sekadar meluapkan isi hati, beban bisa terasa lebih ringan.

Kalau merasa lebih nyaman, Bunda juga bisa bergabung dengan komunitas ibu-ibu muda. Sekarang banyak banget grup parenting online atau support group di media sosial. Dari sana, Bunda bisa bertukar cerita, dapat tips, bahkan teman baru yang memahami perjuangan Bunda.

Ingat, curhat bukan tanda lemah. Justru dengan berbagi, Bunda sedang menjaga kesehatan mental sendiri.

4. Tulis di Jurnal Emosi

cara self healing ala ibu muda
Journaling – salah satu cara self healing ala ibu muda.

Kalau Bunda tipe orang yang nggak mudah cerita ke orang lain, menulis bisa jadi pilihan. Siapkan buku kecil khusus untuk jurnal emosi.

Setiap kali Bunda merasa stres, tuliskan saja apa yang dirasakan. Nggak usah mikirin tata bahasa atau kerapihan tulisan, yang penting isi hati keluar dulu.

Misalnya:
“Capek banget, bayi nangis semalaman, aku jadi nggak tidur. Rasanya pengen marah, tapi juga sedih.”

Dengan menuliskan emosi, Bunda bisa lebih mudah mengenali perasaan sendiri. Dari situ, Bunda jadi tahu apa pemicunya, kapan biasanya stres datang, dan bagaimana cara terbaik menghadapinya.

Plus, menulis itu punya efek terapi. Begitu kata demi kata mengalir, beban di hati juga ikut berkurang.

5. Beri Diri Sendiri “Me Time”

Bunda, ini yang paling sering dilupakan: merawat diri sendiri. Padahal, kalau Bunda terus-terusan mengabaikan kebutuhan pribadi, stres akan makin mudah menyerang.

“Me time” nggak harus mahal atau lama, kok. Sesederhana minum teh hangat sambil mendengarkan musik favorit pun sudah bisa bikin hati lebih tenang. Atau, Bunda bisa menikmati mandi dengan sabun kesayangan sambil merasakan aroma wangi yang menenangkan. Jalan sebentar di sekitar rumah juga bisa jadi cara sederhana untuk menyegarkan pikiran. Dan kalau anak sudah tidur, menonton drama Korea atau film favorit bisa jadi hadiah kecil yang menyenangkan untuk diri sendiri.

Ingat, Bunda juga manusia yang butuh istirahat. Dengan menyisihkan waktu untuk diri sendiri, Bunda bisa isi ulang energi sehingga lebih siap menghadapi tantangan sebagai ibu.

Baca juga: Kesehatan Mental Bunda: Pentingnya Merawat Kesejahteraan Emosional Ibu Muda

Ibu Bahagia = Keluarga Bahagia

Jadi, Bun, kalau stres akut tiba-tiba datang, jangan biarkan diri hanyut terlalu jauh. Ingat lima P3K Mental yang sudah kita bahas tadi  tarik napas dalam, grounding, berbagi cerita, menulis jurnal emosi, dan memberi diri sendiri “me time”. Langkah kecil ini mungkin terlihat sederhana, tapi percayalah, dampaknya besar sekali untuk hati dan pikiran Bunda.

Ibu yang tenang, bahagia, dan merasa cukup, akan lebih mudah memberikan cinta terbaik untuk keluarga. Dan kalau suatu hari Bunda merasa beban terasa terlalu berat atau stres datang terlalu sering, jangan sungkan untuk mencari bantuan profesional. Itu bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk keberanian sekaligus wujud kasih sayang Bunda pada diri sendiri dan orang-orang yang Bunda sayangi.

Ingat ya, Bun, ibu yang sehat jiwanya adalah pondasi keluarga yang kuat. 

Ayo follow Instagram @Unifam.id buat tips bermanfaat seputar parenting, kesehatan, dan keluarga. Dan pastikan Bunda selalu beli produk Unifam di Official Store Unifam di Shopee dan Tokopedia biar lebih aman dan terjamin keasliannya.

Berita Terpopuler


Berita Terbaru


Bagikan Artikel