Bulan puasa membuat banyak perubahan dalam ritme keseharian anak. Bukan hanya mengubah pola makan, tapi juga pola tidur.

Dia sudah harus bangun di pagi buta untuk makan sahur. Sahur menjadi penting karena berperan sebagai ‘bekal’ energi selama anak berpuasa. Lantaran untuk sahur anak harus bangun di pagi buta, praktis situasi ini akan mengacaukan siklus tidur.

Misalnya dia akan bangun lebih siang karena selepas sahur dan shalat subuh meneruskan tidur yang tertunda. Kadang-kadang tidur terlalu larut karena asyik bermain seusai pulang tarawih di masjid. Pendek kata, pola tidurnya menjadi terganggu.

Terganggunya pola tidur ini yang menjadi tantangan tersendiri bagi bunda dalam upaya melatih anak berpuasa. Dampak dari perubahan pola tidur yang berantakan ini bisa kemana-mana.

Seperti dilansir Khaleej Times, Dr Shabeer Nellikode, konsultan saraf di Universal Hospital di Abu Dhabi, mengingatkan bunda agar mencegah anak tidur terlalu larut karena kelenjar pineal yang mengontrol siklus tidur tetap normal akan terganggu.

Bila siklus tidur sudah terganggu, dia mengkhawatirkan jam makan anak pun kena imbasnya sehingga asupan makanan yang masuk menjadi lebih sedikit.

Atas dasar itu, bunda sangat disarankan agar mengatur ulang pola tidur si kecil selama bulan puasa. Bagaimanapun, pola tidur adalah elemen penting yang turut mensukseskan anak berpuasa di bulan Ramadan.

Caranya? Latih anak segera naik ke peraduan sepulang shalat tarawih. Selain itu, tetap terapkan jam tidur siang atau sore menjelang waktu berbuka.

Agar mudah terlelap, jauhkan anak dari gadget. Gadget dapat menjadi sumber distraksi anak beristirahat. Dengan menjauhkan anak dari gadget, maka secara otomatis durasinya bermain gadget pun menjadi berkurang.

Lalu, bunda sebaiknya juga memperhatikan durasi ideal anak beristirahat setiap hari. Misalnya anak usia 3-6 tahun membutuhkan waktu untuk istirahat tidur 11-13 jam, termasuk tidur siang. Lain halnya yang sudah memasuki rentang usia 6-12 tahun membutuhkan waktu tidur sampai 10 jam setiap harinya.

Pendek kata, puasa memang mempengaruhi pola tidur anak. Selain karena penundaan waktu tidur, juga akibat kurangnya durasi.

Hal lain yang perlu menjadi perhatian bunda adalah tetap memastikan anak tetap melakukan aktivitas seperti biasa agar tubuh anak bergerak dan pikirannya tetap bekerja dengan baik. Namun pastikan aktivitas fisik itu tidak tergolong berat.

Kemudian agar asupan gizi dan vitamin anak tetap terpenuhi selama berpuasa, bunda juga harus kreatif dalam menyajikan menu sahur dan berbuka puasa. Misalnya saja menghidangkan Pino Es Serut Buah yang kaya akan vitamin. Selain itu, juga menyegarkan sehingga dapat mengembalikan cairan tubuh anak yang tengah berpuasa.

Kunjungi lapak official Unifam untuk mendapatkan Pino Es Serut Buah di Shopee dan Tokopedia.