Post pada 05 Jun 2025
Bunda pasti setuju, ya, kalau Hari Raya Iduladha bukan cuma tentang daging kurban dan libur panjang. Di balik momen tahunan ini, ada nilai-nilai besar yang bisa jadi pelajaran berharga untuk si kecil. Mulai dari kisah Nabi Ibrahim, makna pengorbanan, hingga pentingnya berbagi kepada sesama—semua bisa jadi cerita seru yang membekas di hati anak.
Tapi, mengajarkan makna Iduladha ke anak nggak bisa asal ceramah, ya, Bun. Apalagi buat anak-anak usia dini yang lebih suka belajar lewat cerita, aktivitas, dan contoh nyata. Nah, artikel ini akan kasih Bunda panduan lengkap dan ringan gimana caranya mengenalkan makna Iduladha ke anak dengan cara yang menyenangkan dan bermakna.
Hari raya Iduladha merupakan momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, bukan hanya sebagai waktu untuk beribadah, tetapi juga sebagai kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai mulia kepada anak sejak usia dini. Lewat perayaan ini, si kecil bisa belajar tentang arti pengorbanan, ketulusan hati, dan kepedulian terhadap sesama. Supaya lebih mudah dipahami dan menyenangkan, yuk ajarkan makna Iduladha lewat kegiatan yang dekat dengan dunia anak. Berikut 10 cara mengajarkan Iduladha pada anak dengan seru dan penuh cinta:
Langkah pertama, Bunda bisa mulai dengan bercerita. Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail adalah inti dari Iduladha. Tapi pastikan disampaikan dengan bahasa sederhana dan penuh kasih, ya.
Contohnya:
“Dulu ada seorang nabi bernama Nabi Ibrahim. Beliau sangat sayang sama Allah. Suatu hari, Allah meminta Nabi Ibrahim untuk membuktikan cintanya. Allah menyuruh beliau untuk mengorbankan hal yang paling disayang. Ternyata, yang paling disayang adalah anaknya sendiri, Ismail. Tapi karena Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sangat taat, mereka mau menjalankan perintah Allah. Tapi tahu nggak, Bun? Allah ternyata cuma menguji mereka. Akhirnya, Ismail nggak jadi dikorbankan. Allah menggantinya dengan seekor domba. Itulah kenapa sekarang kita berkurban saat Iduladha.”
Dengan bercerita seperti ini, anak bisa paham bahwa Iduladha bukan sekadar menyembelih hewan, tapi tentang keikhlasan, ketaatan, dan cinta kepada Allah dan sesama.
Biar anak makin semangat, Bunda bisa cari buku cerita bergambar atau video animasi tentang kisah Iduladha. Banyak lho, Bun, buku-buku Islami anak yang membahas kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dengan gambar lucu dan warna-warni.
Anak-anak cenderung lebih mudah memahami konsep abstrak seperti “pengorbanan” dan “ketaatan” lewat media visual. Jadi, nggak ada salahnya jadikan cerita ini sebagai dongeng menjelang tidur beberapa hari sebelum Iduladha tiba.
Bunda bisa ajak si kecil ikut ke tempat pemotongan hewan kurban atau menyaksikan secara online. Tapi tetap pastikan usianya sudah siap melihat prosesnya, ya. Beberapa anak mungkin takut atau bingung, jadi penting banget untuk dijelaskan dulu sebelumnya.
Bunda bisa bilang:
“Nak, hewan kurban ini dipotong bukan karena kita jahat, tapi karena kita sedang berbagi. Dagingnya akan diberikan ke orang-orang yang membutuhkan, biar mereka bisa ikut bahagia juga di Hari Raya.”
Dengan begitu, anak belajar nilai berbagi dan empati, bukan sekadar melihat peristiwa pemotongan hewan.
Kalau Bunda merasa si kecil belum siap melihat proses kurban, bisa juga melibatkan mereka dalam proses membungkus daging dan membagikannya ke tetangga atau yang membutuhkan.
Bayangin serunya kalau si kecil diajak jadi “tim superhero pembagi daging”! Sambil menata daging kurban ke dalam wadah makanan yang bisa dipakai ulang, Bunda bisa bilang dengan semangat, “Hari ini kita punya misi spesial, Nak! Kita bagi-bagi daging ke tetangga yang membutuhkan. Kita pakai wadah ya, bukan plastik, supaya bantu jaga bumi juga. Jangan lupa senyum manisnya biar makin banyak yang senang!”
Cara ini nggak cuma menanamkan rasa peduli terhadap sesama, tapi juga mengajarkan anak pentingnya merawat lingkungan sejak dini. Apalagi, momen Iduladha kali ini berdekatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni—waktu yang pas untuk membentuk kebiasaan ramah lingkungan dalam keluarga.
Anak-anak senang kok diajak kegiatan yang punya misi khusus. Mereka jadi merasa punya peran penting dan belajar tentang rasa syukur juga.
Supaya lebih seru, Bunda bisa bikin sesi bermain peran. Misalnya, Bunda jadi Nabi Ibrahim, anak jadi Ismail, dan boneka jadi domba. Lewat role play ini, anak bisa memahami isi cerita sambil bermain.
Ini juga bisa jadi kegiatan bonding yang menyenangkan di rumah menjelang Hari Raya. Sambil bermain, Bunda bisa sisipkan nilai-nilai seperti:
Kegiatan DIY seperti membuat kartu ucapan Iduladha bisa jadi sarana untuk mengulang kembali makna yang sudah diajarkan. Bunda bisa sediakan kertas, crayon, stiker, dan minta anak membuat gambar domba, keluarga Nabi Ibrahim, atau kegiatan berbagi. Hal ini juga akan menumbuhkan minat dan bakat serta kreativitas anak loh.
Lalu minta anak menceritakan ulang apa yang mereka gambar. Ini bisa bantu memperkuat pemahaman dan menanamkan nilai keikhlasan dan kebaikan hati.
Kalau usianya sudah cukup, Bunda bisa ajak anak ikut Salat Iduladha di masjid atau lapangan. Sebelum berangkat, beri pemahaman bahwa ini adalah salah satu bentuk ibadah spesial.
Meski mungkin anak belum bisa khusyuk, tapi pengalaman ini bisa jadi kenangan indah yang ditunggu-tunggu setiap tahun. Jangan lupa pakaikan baju terbaik mereka dan sampaikan bahwa ini hari spesial, seperti “pesta” untuk umat Islam.
Ini yang nggak kalah penting, Bun. Anak-anak meniru bukan cuma dari ucapan, tapi juga dari tindakan kita. Jadi saat Iduladha, Bunda bisa memperlihatkan sikap-sikap positif seperti:
Dengan begitu, anak-anak akan tumbuh dengan pemahaman bahwa Iduladha adalah momen untuk memperkuat iman, meningkatkan kepedulian sosial, dan belajar menjadi pribadi yang lebih baik.
Kadang konsep seperti “pengorbanan” atau “ketaatan” terasa abstrak buat anak. Bunda bisa hubungkan ke kehidupan mereka.
Misalnya:
Dengan contoh konkret seperti ini, anak jadi lebih mudah menangkap makna yang terkandung dalam Iduladha.
Terakhir, Bunda bisa menjadikan momen Iduladha sebagai tradisi keluarga yang selalu ditunggu-tunggu. Misalnya:
Tradisi kecil seperti ini bisa mempererat hubungan keluarga sekaligus menanamkan bahwa Iduladha adalah hari spesial yang penuh cinta dan kebaikan.
Mengajarkan makna Iduladha pada anak bukanlah tugas sekali jadi, Bun. Tapi dengan konsistensi, kasih sayang, dan pendekatan yang menyenangkan, anak-anak bisa tumbuh dengan pemahaman yang kuat tentang keimanan, pengorbanan, dan kepedulian terhadap sesama.
Mulai dari cerita Nabi Ibrahim, aktivitas berbagi, hingga contoh nyata dalam keseharian, semuanya bisa jadi media pembelajaran yang efektif. Yang terpenting, libatkan anak dengan cara yang sesuai usianya, dan nikmati setiap prosesnya bersama.
Yuk, jadikan Iduladha tahun ini sebagai momen membangun karakter anak yang penuh kasih dan nilai-nilai kebaikan!
Follow Instagram @Unifam.id untuk dapatkan banyak tips parenting dan inspirasi kegiatan seru bareng si kecil. Dan pastikan Bunda beli produk Unifam hanya di Toko Official Unifam di Shopee dan Tokopedia, ya. Produk berkualitas untuk si kecil, hanya dari Unifam!