Post pada 04 Aug 2025
Pernah nggak sih, Bunda nonton film tapi rasanya kayak lagi dikasih petuah hidup? Itu juga yang mungkin Bunda rasakan saat nonton film “Sore: Istri dari Masa Depan.” Film ini nggak cuma manis dan romantis, tapi juga mengandung banyak pelajaran soal cinta, hubungan, sampai pernikahan.
Bayangin, tiba-tiba muncul perempuan misterius bernama Sore yang ngaku-ngaku sebagai istri masa depan kamu. Gimana nggak bikin panik? Tapi dari situ, film ini justru menyuguhkan banyak pesan menyentuh—yang bikin Bunda sebagai istri (dan kadang manajer rumah tangga merangkap psikolog dadakan) jadi mikir ulang soal hubungan kita sendiri.
Yuk, simak 11 pelajaran cinta dan hubungan yang bisa Bunda petik dari film “Sore: Istri dari Masa Depan.” Bisa jadi bahan refleksi, bisa juga jadi pengingat buat makin sayang sama pasangan di rumah.
Film Sore: Istri dari Masa Depan bukan cuma menyajikan kisah romantis dengan bumbu fiksi ilmiah, tapi juga penuh makna yang bisa Bunda renungkan. Dari dinamika pasangan, konflik batin, sampai soal masa depan rumah tangga—semuanya terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari. Nah, ini dia 11 pelajaran cinta dan hubungan yang bisa Bunda petik dari film ini. Siap-siap baper dan mikir ulang tentang arti cinta sejati, ya!
Dari awal film, kita bisa lihat gimana Sore rela menempuh waktu demi mengingatkan suaminya soal keputusan penting dalam hidup. Ini bukan cuma tentang pengorbanan, tapi juga usaha nyata untuk menyelamatkan hubungan.
Bunda, cinta nggak bisa jalan satu arah. Kalau salah satu terus yang berjuang, lama-lama capek juga. Jadi, penting banget buat saling support dan saling peduli.
Sore datang membawa peringatan. Tapi masa kini, si Jonathan justru mengabaikan itu. Dalam kehidupan nyata, sering kali kita merasa ada yang ‘nggak beres’ tapi kita pura-pura nggak tahu.
Kalau hati sudah mulai ngomong, jangan disepelekan. Kadang intuisi itu bentuk lain dari cinta yang sedang berusaha melindungi, Bunda.
Konflik dalam film ini sebagian besar muncul karena kurang komunikasi. Kalau aja Jonathan bisa terbuka dari awal, banyak masalah mungkin bisa dihindari.
Begitu juga dalam rumah tangga kita ya, Bunda. Jangan nunggu emosi meledak dulu baru ngomong. Coba deh, biasakan ngobrol dari hal kecil sampai hal besar. Termasuk soal perasaan sendiri.
Jonathan punya masa lalu yang menyakitkan dan mempengaruhi hubungannya. Hal ini sering banget terjadi di dunia nyata.
Kalau Bunda atau pasangan punya trauma atau luka lama, jangan didiamkan. Pelan-pelan bisa dibahas, dipeluk, dan disembuhkan. Bukan untuk dihapus, tapi untuk dijadikan pelajaran bersama.
Sore datang dari masa depan, melihat Jonathan yang berubah. Tapi bukan perubahan positif.
Ini pengingat buat kita semua: manusia pasti berubah, entah karena usia, tekanan hidup, atau kesibukan. Tapi janji dan komitmen harus tetap dipegang. Jangan karena udah lama nikah jadi lupa gimana dulu memperjuangkan cinta itu.
Ada banyak momen kecil dalam film ini—seperti cara Sore memperhatikan hal-hal sederhana—yang justru paling mengena.
Kadang Bunda sibuk banget ngurus anak, rumah, bahkan kerja, sampai lupa kasih senyum atau peluk ke pasangan. Padahal, hal kecil kayak gitu bisa banget menjaga api cinta tetap menyala.
Dalam film ini, Jonathan beberapa kali menolak mendengarkan Sore. Dan akibatnya cukup besar.
Bunda, dalam hubungan, mendengar itu lebih penting dari sekadar menjawab. Coba biasakan mendengarkan dengan hati, bukan cuma telinga. Kadang pasangan cuma butuh didengar tanpa langsung disalahin.
Kalau nonton adegan saat Jonathan mulai sadar kesalahannya, rasanya ingin teriak, “Tuh kan! Dari tadi juga sudah tahu salah!”
Tapi begitulah kita manusia. Sering gengsi, takut mengaku salah. Padahal minta maaf itu bukan soal kalah-menang, tapi soal sayang dan ingin memperbaiki. Yuk, mulai biasakan minta maaf duluan—meski cuma karena salah naruh remote TV.
Meskipun ada unsur time travel di film ini, tapi hubungan Sore dan Jonathan nggak diisi dengan drama klise. Justru banyak dialog tenang tapi dalem banget.
Artinya, cinta nggak harus ribet. Kadang justru yang sederhana dan jujur itu yang paling tahan lama.
Sore datang dari masa depan bukan untuk menyudahi, tapi untuk memperbaiki. Karena dia tahu, cinta itu bukan tentang akhir yang bahagia, tapi perjalanan untuk terus tumbuh bareng.
Menikah memang bukan finish line. Justru dari situ kita mulai belajar sabar, belajar kompromi, dan belajar mengalah demi bahagia bareng.
Sore datang dengan keberanian besar—menempuh waktu untuk menyelamatkan pernikahannya. Ini pelajaran penting: kadang, kita perlu ambil langkah berani kalau memang itu yang terbaik buat hubungan.
Misalnya, berani konsultasi ke psikolog pernikahan, berani buka hati soal masalah, atau berani mulai dari nol lagi setelah melewati masa sulit.
Bunda, kadang kita nonton film cuma buat hiburan. Tapi film “Sore: Istri dari Masa Depan” ini beda. Ia bisa jadi cermin—yang memantulkan hal-hal kecil dalam hubungan kita yang sering luput.
Entah itu rasa syukur, komunikasi, hingga keberanian buat memperbaiki. Karena pada akhirnya, cinta itu bukan tentang siapa yang paling benar, tapi siapa yang paling mau memperjuangkan.
Jadi, setelah nonton film ini (atau baca artikel ini), yuk, luangkan waktu untuk ngobrol dari hati ke hati sama pasangan. Nggak perlu nunggu ada konflik dulu kok. Kadang cuma dengan saling bilang, “Terima kasih ya udah nemenin sampai sejauh ini,” itu udah cukup bikin hubungan kita makin hangat.
Bunda juga bisa banget lho terus tumbuh bareng keluarga, sambil tetap merawat diri dan menikmati momen kecil bersama si kecil dan pasangan.
Jangan lupa follow Instagram kami di @Unifam.id ya, karena di sana ada banyak banget inspirasi Bunda masa kini—mulai dari resep camilan sehat, parenting tips, sampai ide aktivitas bareng anak.
Dan pastikan juga Bunda selalu beli produk-produk Unifam hanya di Toko Resmi Unifam di Shopee dan Tokopedia. Karena kalau udah buat keluarga, kita pilih yang terbaik, ya kan?