Post pada 09 Mei 2022
Meski sudah hampir sepekan berlalu, tapi suasana lebaran masih kuat terasa. Mungkin sebagian masih dalam perjalanan balik ke kota usai bersilaturahmi dengan sanak saudara di daerah. Sebagian lagi mungkin sudah aktif bekerja seperti biasa.
Bagi buah hati, lebaran atau Hari Raya Idul Fitri bisa jadi hanya dikenang sebagai momen liburan ke kampung halaman. Atau bisa pula berpandangan saatnya dapat angpao dari sanak saudara. Pandangan ini wajar saja meski sejatinya anak usia 7-10 tahun sudah paham makna lebaran.
Hanya tak ada salahnya bila Bunda ikut campur sedikit untuk menjelaskan lebih jauh makna Hari Raya Idul Fitri. Mumpung masih suasana lebaran, sekaligus anak baru saja mendapatkan pengalaman baru di mana tahun ini pemerintah memberi kelonggaran. Maklum, pandemi memaksa orang untuk membatasi diri keluar rumah.
Ada beberapa hal yang bisa dibagikan ke anak seputar makna lebaran sesungguhnya. Ini akan membangun cara pandang mereka untuk ke depan. Apa saja itu?
Di mata anak-anak, lebaran identik mendapatkan angpau. Mata mereka pasti berbinar-binar dan sudah merencanakan banyak hal untuk apa uang angpau itu digunakan. Tak salah memang bila buah hati ingin belanjakan angpau itu untuk membeli barang yang diinginkan. Sebut saja action figure, komik, atau mainan favorit.
Cobalah memberi pandangan baru dalam memanfaatkan angpau itu. Misalnya dengan berbagi rasa syukur mendapat angpao dengan membagi sebagian untuk disumbangkan. Misalnya ke panti asuhan, panti jompo, atau tetangga yang ekonominya perlu dibantu.
Bisa pula cara berbagi syukur dengan membagikan minuman kemasan yang disukai seperti Pino Ice ke teman-teman sebaya. Minuman perisa dalam bentuk cup ini memiliki aneka rasa dengan rasa manis dari gula asli. Dengan cara ini, anak akan belajar empati dan rasa sensitifitas ke lingkungan sekitar.
Anak perlu mendapat wawasan baru seputar konsep memaafkan. Ceritakan kepada dia bila memaafkan merupakan penyempurna ibadah puasa. Anak perlu dilatih untuk membiasakan diri memberi maaf kepada orang lain.
Sifat memaafkan akan mendorong anak memiliki karakter yang cinta damai, bertanggung jawab, sportif, dan berprinsip kuat. Karakter ini akan membantu dia di kemudian hari dalam bersosialisasi dengan lingkungan mana pun.
Lebaran selalu berhubungan dengan aktivitas saling berkunjung. Di sini, buah hati dapat belajar etika bertamu maupun menerima tamu. Bagaimana mengucap salam, sopan santun, dan adab berbicara.
Nah, kira-kira itu rangkuman membangun makna akan Hari Raya Idul Fitri. Mengingat ibu andalan keluarga, maka jangan sampai lebaran hanya momen yang sekedar lewat tanpa meninggalkan kenangan spesial bagi anak.
Jangan lupa untuk mengunjungi Tokopedia & Shopee UNIFAM untuk melihat promo terbaik.