Artikel

Bunda Bijak Bersosmed: Kunci Menjaga Kesehatan Digital Diri dan Keluarga

Post pada 09 Jun 2025

Siapa nih yang sehari-harinya nggak lepas dari yang namanya media sosial, Bunda? Pagi-pagi sambil nunggu air mendidih, scrolling Instagram. Siang pas anak tidur, buka TikTok sebentar. Malam sebelum tidur, ngecek notifikasi WhatsApp grup emak-emak. Hayoo… ngaku!

Tenang, Bun, Bunda nggak sendiri. Media sosial memang sudah jadi bagian dari hidup kita sehari-hari. Apalagi buat para ibu muda yang butuh hiburan, informasi, atau sekadar ngobrol santai bareng teman-teman online. Tapi, di balik semua manfaatnya, media sosial juga bisa berdampak negatif kalau nggak digunakan dengan bijak.

Nah, momen Hari Media Sosial Indonesia yang jatuh tiap tanggal 10 Juni ini cocok banget untuk refleksi: Sudah bijakkah kita bersosmed?

Yuk, simak tips-tips bijak bersosmed buat Bunda biar makin nyaman, aman, dan sehat di dunia digital!

cara agar bijak bersosial media

5 Tips Bijak Bersosmed Agar Bunda Tetap Positif dan Produktif

Di tengah hiruk-pikuk media sosial yang penuh warna—mulai dari konten parenting, tren lifestyle, hingga drama selebgram—kadang tanpa sadar Bunda bisa merasa kewalahan, baper, bahkan overthinking. Padahal, kalau digunakan dengan bijak, media sosial justru bisa jadi sumber energi positif dan peluang produktif untuk Bunda, lho! Nah, supaya tetap waras di dunia digital dan nggak kehilangan arah, yuk simak 5 tips bijak bersosmed agar Bunda tetap positif dan produktif setiap hari.

Baca juga: 7 Cara Cerdas Mendidik Anak Perempuan di Era Digital, Bunda Bisa Banget!

1. Manfaatkan Media Sosial untuk Hal Positif

Media sosial itu ibarat pisau—kalau dipakai dengan bijak, bisa jadi alat bantu yang luar biasa. Tapi kalau disalahgunakan, bisa balik menyakiti diri sendiri, bahkan bikin stres berkepanjangan. Supaya media sosial jadi sahabat yang bikin hidup Bunda makin bermakna dan berdaya, yuk mulai manfaatkan untuk hal-hal positif yang benar-benar berdampak. 

Misalnya, daripada ikut-ikutan share drama rumah tangga artis, lebih baik isi timeline dengan resep MPASI favorit si kecil, tips menyusui, atau info imunisasi terbaru. Jangan anggap sepele, ya, Bun! Satu postingan Bunda bisa banget jadi penyelamat buat Bunda lain di luar sana.

Selain berbagi, coba juga eksplor komunitas yang suportif. Banyak grup parenting, komunitas ibu menyusui, atau forum ibu LDM yang bisa jadi tempat curhat sekaligus bertumbuh. Nggak cuma dapat insight baru, siapa tahu Bunda juga ketemu teman yang vibes-nya klop banget. Kalau Bunda pengin upgrade diri, manfaatkan media sosial buat cari kelas online. Mulai dari bisnis rumahan, desain, sampai public speaking, semuanya bisa diakses sambil nyusuin anak atau nunggu cucian kering.

Bahkan, Bunda juga bisa mulai dari yang simpel seperti belajar parenting di sosia media —praktis, bermanfaat, dan bisa langsung dipraktikkan di rumah. Terakhir, jangan lupa nikmati hiburan juga, ya! Nonton video lucu atau scroll drama Korea boleh-boleh aja—asal tetap tahu waktu dan nggak lupa sama tanggung jawab di dunia nyata.

bijak bermain sosial media

2. Atur Waktu dan Batasi Penggunaan

Scrolling medsos memang seru, ya, Bun. Awalnya cuma niat lihat story temen, eh tahu-tahu udah satu jam lebih aja mantengin layar. Tanpa sadar, cucian numpuk belum disentuh, anak belum makan, dan waktu me-time pun ikut raib. Biar nggak kebablasan, coba deh mulai bikin jadwal khusus untuk bersosmed. Misalnya, 30 menit pagi hari setelah anak sarapan atau 1 jam malam hari pas semua udah tidur. Dengan waktu yang teratur, Bunda bisa tetap update tanpa harus mengorbankan tanggung jawab di dunia nyata.

Beberapa aplikasi juga punya fitur screen time atau pengingat penggunaan, lho. Bunda bisa aktifkan fitur itu sebagai ‘alarm halus’ supaya tahu kapan harus berhenti scrolling dan mulai ngelakuin hal lain yang lebih penting. Dan yang paling penting: jangan pernah terjebak dalam perbandingan. 

Lihat postingan ibu lain yang rumahnya selalu kinclong, anaknya lucu, suaminya romantis, liburannya ke luar negeri? Ingat, yang ditampilkan di media sosial itu cuma potongan terbaiknya aja. Nggak perlu iri, nggak perlu minder. Lebih baik jadikan itu inspirasi, bukan beban. Kalau lagi sumpek, boleh banget ambil jeda digital. Sehari tanpa media sosial bisa jadi healing yang Bunda butuhin—buat ngobrol sama diri sendiri, menikmati waktu sama keluarga, atau sekadar leyeh-leyeh tanpa distraksi.

Baca juga: 5 Resep Makanan Bergizi untuk Keluarga yang Gampang Banget Dibuat

3. Jaga Etika dan Perilaku Online

Media sosial memang tempat berbagi, tapi bukan berarti bebas buat curhat sembarangan atau menyebar kebencian. Yuk, jadi contoh yang baik di dunia maya dengan menjaga etika dan tanggung jawab. 

Sebelum posting apa pun, coba tanya dulu ke diri sendiri: “Ini bermanfaat nggak, ya?”, “Bisa menyakiti orang lain nggak?”, atau “Jangan-jangan ini privasi orang?” 

Kalau masih ragu, lebih baik tahan dulu deh, daripada menyesal belakangan. Begitu juga soal privasi—hindari mengunggah foto teman, keluarga, atau apalagi anak orang lain tanpa izin. Kita mungkin merasa itu hal kecil, tapi buat mereka, itu bisa jadi hal besar.

Selain itu, Bunda juga perlu hati-hati dengan info yang berseliweran. Jangan asal share berita yang belum jelas sumbernya, ya. Cek dulu kebenarannya supaya nggak jadi bagian dari penyebar hoaks yang bisa bikin panik atau salah paham. Dan yang nggak kalah penting, selalu waspada dengan penipuan online. Sekarang banyak banget modus yang datang lewat DM atau chat WhatsApp—ngaku-ngaku bagi hadiah, minta transfer dana, atau bahkan menyamar jadi teman. Pokoknya, tetap hati-hati dan jangan mudah percaya begitu aja.

Bunda perlu ingat, media sosial itu ruang publik—apa yang kita tulis bisa dibaca siapa saja, kapan saja. Jadi penting banget untuk selalu menjaga sikap saat berinteraksi di dunia maya. Gunakan bahasa yang sopan dan positif, meskipun hanya di kolom komentar. Nggak perlu ikut-ikutan nyinyir atau nyeletuk yang menyakitkan. Percaya deh, energi baik yang Bunda sebarkan bakal balik lagi ke Bunda dalam bentuk yang nggak disangka-sangka.

Kalau nemu topik yang panas atau komentar yang memancing emosi, sebaiknya jangan langsung terpancing. Nggak semua hal harus ditanggapi, apalagi kalau akhirnya malah bikin mood rusak seharian. Pilih untuk diam atau scroll aja lewat. Dan satu hal yang nggak kalah penting—belajarlah untuk menghargai perbedaan. Setiap orang punya latar belakang dan pandangan hidup yang beda. Nggak usah gampang nge-judge, karena bisa jadi kita cuma lihat permukaannya aja, belum tahu cerita lengkap di baliknya.

Baca juga: Bunda, Yuk Kenali Cara Membangun Sikap Proaktif pada Anak Sejak Dini!

4. Prioritaskan Kesehatan Mental dan Fisik

Terlalu sering lihat konten yang serba “wow” di media sosial bisa bikin hati jadi nggak tenang. Lihat rumah estetik, badan langsing, anak-anak rapi dan nurut—kok kayaknya hidup orang lain sempurna banget, ya? Padahal, Bunda juga punya banyak hal luar biasa dalam hidup, cuma kadang suka lupa mensyukuri karena terlalu sibuk membandingkan. 

Yuk, mulai lebih sadar dan sayang sama diri sendiri. Kalau mulai ngerasa gelisah pas nggak pegang HP, itu tanda awal kecanduan, lho. Coba alihkan fokus ke hal nyata yang bikin hati lebih hangat—kayak ngobrol sama anak, main bareng keluarga, atau sekadar duduk santai sambil minum teh.

Selain mental, kesehatan fisik juga perlu dijaga. Mata sepet, kepala pusing, badan pegal—itu semua bisa muncul kalau kelamaan mantengin layar. Bunda butuh istirahat yang cukup biar badan tetap segar dan mood tetap stabil. Dan kalau lagi tergoda makanan viral di medsos, boleh banget cobain sesekali, asal tetap utamakan nutrisi seimbang buat Bunda dan keluarga tercinta. Nggak kalah penting, gerakin badan juga, ya! Entah itu senam ringan, stretching, atau sekadar jalan-jalan sore bareng si kecil. Badan sehat, hati juga ikut happy, deh!

5. Gunakan Media Sosial sebagai Alat Produktif

Media sosial sekarang bukan cuma tempat seru-seruan atau stalking artis, tapi juga bisa jadi ladang rezeki buat Bunda! Kalau Bunda punya usaha kecil-kecilan—jualan camilan, baju anak, atau kerajinan tangan—manfaatkan platform kayak Instagram dan TikTok buat promosi. 

Banyak banget lho, ibu-ibu yang sukses mulai dari upload produk tiap hari sampai akhirnya punya pelanggan setia. Selain itu, kalau Bunda suka berbagi konten bermanfaat, entah soal parenting, masak-masak, atau tips harian, bukan nggak mungkin bisa membangun personal branding dan jadi content creator yang menginspirasi.

Tapi tentu, kuncinya adalah konsistensi dan kejujuran. Konten yang otentik dan punya nilai positif pasti lebih disukai. Dan jangan lupa, medsos juga bisa jadi tempat membangun relasi bisnis. Coba deh mulai aktif di LinkedIn atau gabung ke grup bisnis yang sesuai minat. Siapa tahu, dari situ Bunda ketemu partner usaha baru atau dapet peluang kolaborasi yang nggak disangka-sangka.

Baca juga: Gigi Pertama Si Kecil: Panduan Lengkap Tumbuh Gigi Usia 5–33 Bulan

Ciptakan Lingkungan Digital yang Sehat

Bunda, media sosial itu ibarat pisau bermata dua. Bisa jadi teman terbaik, tapi juga bisa menyakiti kalau kita nggak bijak menggunakannya. Sebagai ibu muda, peran kita nggak cuma penting di rumah, tapi juga di dunia digital. Dengan menjadi contoh yang baik di media sosial, kita ikut menciptakan lingkungan yang sehat, positif, dan inspiratif untuk diri sendiri, anak-anak, dan orang lain.

Yuk mulai dari hal kecil: batasi waktu scrolling, pikirkan sebelum posting, dan sebarkan hal-hal baik.

Follow Instagram @Unifam.id buat dapat info menarik seputar parenting, tips sehat keluarga, dan update produk favorit Bunda. Jangan lupa juga, kalau lagi scrolling medsos, jangan lupa temani dengan camilan enak dari Kata Oma—camilan lezat dan sehat dari Unifam yang pas banget buat nemenin waktu santai Bunda. Untuk beli produk-produk Unifam termasuk Kata Oma, pastikan Bunda belinya cuma di Toko Official Unifam di Shopee dan Tokopedia, ya. Dijamin aman, terpercaya, dan asli!

Salam sehat dan semangat untuk semua Bunda hebat di luar sana!

Berita Terpopuler


Berita Terbaru


Bagikan Artikel