Post pada 08 Agu 2025
Bunda, di zaman sekarang teknologi bukan lagi hal asing. Malah menjadi bagian yang hampir tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Mengenalkan teknologi digital ke si kecil sejak dini bukan soal gadget semata, tapi soal membekali mereka dengan keterampilan penting untuk masa depan yang lebih cerah dan kreatif. Nah, yuk kita kupas tuntas cara-cara tepat dan menyenangkan untuk memperkenalkan teknologi ke si kecil.
Mengenalkan teknologi bukan hanya soal gadget dan aplikasi, tapi juga tentang kebersamaan. Salah satu cara seru dan edukatif adalah melibatkan si kecil dalam proyek digital yang dilakukan bersama keluarga.
Misalnya, Bunda bisa mengajak si kecil membuat vlog liburan keluarga, menyusun album digital, atau merancang undangan ulang tahun digital menggunakan aplikasi sederhana. Kegiatan ini mengajarkan keterampilan digital sambil tetap mempererat hubungan keluarga. Selain itu, si kecil akan belajar proses kreatif, kerja sama, dan tanggung jawab dalam menyelesaikan proyek bersama.
Sebelum ajak si kecil ke dunia digital, penting bagi Bunda mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulainya agar sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Disarankan orang tua menunggu hingga anak berusia tiga tahun ke atas sebelum memperkenalkan media elektronik seperti komputer atau tablet. Di bawah usia itu, penggunaan gadget dapat berpotensi menunda perkembangan bahasa atau interaksi sosial. Mengenalkan terlalu dini tanpa pendampingan justru bisa membuat si kecil kehilangan bonding dan kesempatan belajar langsung dari orang tua
Teknologi bukan cuma untuk bermain game, Bunda. Banyak konten digital yang edukatif dan mampu mengembangkan kreativitas si kecil. Pilih aplikasi belajar, video interaktif, atau game edukasi yang cocok dengan usia si kecil. Dengan cara ini, mereka belajar sambil bermain, seperti mengenal angka, huruf, sains sederhana, atau belajar bermusik. Konten edukatif, seperti konten yang banyak tersedia di sosmed, juga membantu membangun ide dan kreativitas baru pada anak tanpa membuat mereka bosan.
Namanya juga teknologi, kalau kelamaan bisa bikin si kecil kecanduan. Jadi penting untuk memberi batasan waktu. Bunda sebaiknya menyepakati durasi harian untuk penggunaan gadget. Misalnya 30–60 menit per hari, dan gunakan pengaturan parental lock atau timer. Waktu luangnya bisa diisi dengan aktivitas fisik atau bermain bersama keluarga agar ada keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata.
Tidak hanya menyerahkan gadget, tapi juga ikut menemani si kecil belajar menggunakan teknologi dengan bijak. Saat si kecil mengakses internet, Bunda bisa mendampingi, membimbing cara menggunakan aplikasi, memberi tips ketika menjelajah dunia maya, mendiskusikan nilai moral atau etika digital. Pendampingan ini bukan sekadar menjaga—tapi juga membangun kepercayaan diri sekaligus bonding yang lebih terasa.
Selain bermain aplikasi, belajar logika komputer atau coding dasar bisa jadi permainan seru untuk si kecil. Beberapa tempat kursus menawarkan fun coding for kids yang membantu si kecil memahami cara kerja game sederhana atau animasi. Pelajaran coding bukan hanya soal komputer, tapi melatih berpikir terstruktur dan kreatif. Bahkan setelah mengikuti kursus singkat, anak bisa jadi bangga membuat game sendiri. Ini bisa jadi modal awal mereka sebagai digital natives yang produktif.
Teknologi juga punya sisi negatif jika tidak digunakan secara bijak. Jadi penting menanamkan digital literasi sejak awal.
Ajarkan si kecil tentang keamanan data pribadi (password, info sensitif), cara berinteraksi sopan di dunia maya, dan membedakan informasi baik dan tidak. Ini membentuk kebiasaan digital positif—agar si kecil menjadi pengguna teknologi yang bertanggung jawab, bukan sekadar pengguna.
Bunda bisa mengajak si kecil melihat contoh produk digital yang bisa digunakan di rumah. Seperti membuat vlog keluarga, desain undangan digital, atau susun album online untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kebersamaan.
Tahukah Bunda, setiap tanggal 12 Agustus diperingati sebagai International Youth Day, waktu yang tepat untuk lebih mengapresiasi potensi anak muda—termasuk si kecil kita. International Youth Day adalah hari yang ditetapkan PBB untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemberdayaan pemuda, termasuk soal digitalisasi dan keterampilan masa depan.
Tahun lalu temanya “From Clicks to Progress: Youth Digital Pathways…” yang menekankan bagaimana digitalisasi membuka jalan bagi pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan generasi. Di hari ini, Bunda bisa mengajak si kecil ikut event atau kegiatan khusus (online/offline) yang mendidik, seperti lokakarya coding anak-anak, lomba kreativitas digital, atau webinar parenting tentang digital parenting. Seru dan bermakna banget untuk dibicarakan bersama si kecil.
Bunda, mengenalkan teknologi digital ke si kecil bukan hanya soal memperkenalkan perangkat, tapi tentang membentuk generasi yang kreatif, bijak, dan siap menghadapi tantangan zaman. Dengan memulainya pada usia tepat, memilih konten yang benar, menetapkan batasan waktu, mendampingi, belajar coding, menumbuhkan etika digital, dan memanfaatkan momentum International Youth Day setiap 12 Agustus, kita bisa mencetak generasi yang digital-savvy namun tetap memiliki keseimbangan hidup dan nilai moral yang kuat.
Si kecil akan tumbuh bukan hanya sebatas pengguna teknologi—tetapi menjadi inovator, pembelajar mandiri, dan pemimpin masa depan yang inspiratif. Yuk, mulai langkah kecil bersama si kecil, demi masa depan yang penuh potensi dan kreativitas!
Bunda bisa temukan artikel parenting lainnya di Instagram @Unifam.id. Dan pastinya, jangan lupa belanja produk-produk Unifam hanya di Toko Official Unifam di Shopee dan Tokopedia biar lebih aman dan pasti asli!