Post pada 07 Mei 2025
Bunda, tahukah kamu bahwa Lupus bukan hanya menyerang orang dewasa saja, tetapi juga bisa menyerang anak-anak? Penyakit yang satu ini memang cukup mengkhawatirkan, karena bisa mempengaruhi berbagai organ tubuh. Di artikel kali ini, kita akan bahas tentang gejala awal Lupus pada anak, cara mencegahnya, dan juga Hari Lupus Sedunia yang selalu diperingati tiap 10 Mei. Yuk, simak artikel ini supaya Bunda semakin paham dan lebih siap untuk mendeteksi jika si kecil memiliki gejala Lupus!
Lupus adalah penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. Biasanya, tubuh kita memiliki sistem pertahanan alami yang melindungi dari penyakit, tapi pada pengidap Lupus, sistem pertahanan tubuh justru keliru dan menyerang bagian-bagian tubuh yang sehat. Penyakit ini bisa menyerang berbagai organ seperti kulit, ginjal, jantung, paru-paru, hingga sendi.
Lupus pada anak cenderung lebih sulit dideteksi karena gejalanya yang seringkali mirip dengan penyakit lain (sumber: Lupus.org). Nah, Bunda, penting banget untuk mengenali gejalanya sejak dini agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Yuk, kita lanjutkan untuk memahami gejala dan cara mencegahnya.
Lupus pada anak umumnya memiliki gejala yang bisa sangat bervariasi, tergantung pada organ tubuh yang terpengaruh. Beberapa gejala awal yang sering muncul pada anak yang mengidap Lupus antara lain:
Ruam merah berbentuk kupu-kupu yang melintang di atas hidung dan pipi adalah tanda khas Lupus. Namun, tidak semua anak yang terkena Lupus menunjukkan ruam ini. Gejala kulit lainnya bisa berupa ruam merah, gatal, atau bercak-bercak yang bisa muncul di bagian tubuh lain.
Anak yang mengidap Lupus seringkali merasa sangat lelah meskipun tidak melakukan aktivitas yang berat. Kelelahan ini bisa berlanjut dalam waktu yang lama, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.
Lupus bisa menyebabkan peradangan pada sendi, yang menimbulkan rasa nyeri dan bengkak pada bagian tubuh tertentu. Anak yang mengidap Lupus mungkin merasa kesulitan untuk bergerak atau melakukan aktivitas fisik seperti biasa.
Demam yang tidak bisa dijelaskan dengan jelas juga sering muncul pada pengidap Lupus. Jika anak Bunda mengalami demam tanpa ada tanda-tanda infeksi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Lupus juga bisa menyebabkan pembengkakan pada ginjal, hati, atau jantung. Pembengkakan ini bisa mempengaruhi fungsi organ tubuh, dan bisa menambah rasa sakit pada anak.
Kulit anak jadi gampang merah, gatal, atau bahkan melepuh setelah kena sinar matahari sebentar aja? Ini bisa jadi gejala fotosensitif, salah satu ciri khas Lupus.
Rontoknya rambut yang berlebihan juga bisa jadi salah satu gejala Lupus. Nggak cuma sehelai dua helai, tapi rontoknya cukup signifikan.
Sariawan memang biasa ya, Bund. Tapi kalau anak sering banget kena sariawan dan nggak sembuh-sembuh, apalagi di area mulut atau hidung, ini juga perlu diperhatikan.
Kalau Bunda perhatikan urin anak jadi lebih gelap, berbusa, atau jumlahnya jadi lebih sedikit dari biasanya, segera konsultasikan ke dokter ya. Ini bisa jadi indikasi adanya masalah pada ginjal yang juga bisa diserang Lupus.
Bunda, meskipun gejala-gejala ini mungkin tampak biasa, jika muncul secara bersamaan atau berlangsung dalam waktu yang lama, jangan ragu untuk mengonsultasikan ke dokter. Penting diingat ya, Bund, nggak semua anak yang punya gejala-gejala di atas pasti kena Lupus. Tetapi, Penanganan yang cepat dan tepat bisa membantu anak mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Hari Lupus Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 10 Mei, adalah momen penting untuk meningkatkan kesadaran tentang Lupus dan penyakit autoimun lainnya. Di hari ini, berbagai organisasi kesehatan dan komunitas di seluruh dunia mengedukasi masyarakat mengenai gejala, diagnosis, dan pengobatan Lupus, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
Lupus tidak hanya mempengaruhi fisik, tetapi juga kondisi emosional dan psikologis pengidapnya. Oleh karena itu, kesadaran tentang pentingnya diagnosis dini dan perawatan yang tepat sangatlah penting. Pada Hari Lupus Sedunia, banyak acara yang diadakan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memahami penyakit ini dan cara mencegahnya.
Bunda, peringatan ini juga menjadi pengingat bahwa setiap orang, termasuk anak-anak, bisa terkena Lupus. Dengan meningkatkan kesadaran, kita bisa bersama-sama mendukung mereka yang terkena Lupus untuk mendapatkan pengobatan yang terbaik. Ini juga menjadi momen untuk saling berbagi informasi dan pengalaman.
Sayangnya, belum ada cara pasti untuk mencegah Lupus karena penyebabnya masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan untuk mengurangi risiko dan membantu anak dalam menjalani hidup yang sehat, meskipun mereka berisiko terkena Lupus.
Lupus dapat mempengaruhi kulit, oleh karena itu penting untuk melindungi kulit anak dari paparan sinar matahari langsung. Bunda bisa menggunakan tabir surya dengan SPF tinggi, dan mengenakan pakaian yang melindungi tubuh anak dari paparan sinar matahari.
Memberikan makanan sehat yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan bisa membantu menjaga sistem kekebalan tubuh anak tetap optimal. Pastikan anak mengonsumsi makanan yang bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, dan protein berkualitas.
Olahraga yang teratur bisa membantu menjaga sistem kekebalan tubuh anak tetap sehat. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau bermain di luar bisa meningkatkan daya tahan tubuh anak dan membantu menjaga kesehatan sendi.
Stres dapat memperburuk gejala Lupus pada anak. Oleh karena itu, pastikan anak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat dan bermain. Jangan biarkan anak merasa terbebani dengan tugas sekolah atau masalah lainnya. Lingkungan yang nyaman dan mendukung sangat penting untuk kesehatan mental mereka.
Asap rokok mengandung banyak zat berbahaya yang bisa merusak sistem kekebalan tubuh. Pastikan anak nggak terpapar asap rokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kalau ada anggota keluarga yang mengidap Lupus, penting untuk memberikan pemahaman yang sederhana kepada anak tentang penyakit ini. Jelaskan dengan bahasa yang mudah mereka mengerti agar mereka juga bisa lebih aware dan memberikan dukungan.
Pemeriksaan rutin ke dokter adalah langkah penting dalam mendeteksi Lupus sejak dini. Jika Bunda merasa anak menunjukkan gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan deteksi dini, pengobatan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif.
Jika anak sudah terdiagnosa Lupus, perawatan medis yang tepat sangat diperlukan. Pengobatan biasanya melibatkan obat-obatan untuk mengontrol peradangan dan menjaga fungsi organ tubuh yang terpengaruh. Selain itu, anak juga perlu menjalani gaya hidup sehat, seperti makan dengan baik, tidur cukup, dan menghindari stres berlebihan.
Penting untuk Bunda bekerja sama dengan tim medis untuk merencanakan perawatan jangka panjang yang bisa membantu anak menjalani kehidupan yang lebih baik dan lebih sehat. Dukungan dari keluarga, terutama Bunda, juga sangat penting agar anak merasa lebih kuat dalam menghadapi tantangan yang ada.
Bunda, Lupus memang bisa menjadi tantangan besar, terutama bagi anak-anak yang mengalaminya. Namun, dengan pengetahuan yang cukup dan perhatian yang tepat, Lupus bukanlah hal yang tidak bisa dikelola. Segera kenali gejalanya, lakukan pencegahan yang bisa Bunda lakukan, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran. Ingat, deteksi dini adalah kunci untuk mendapatkan pengobatan yang lebih efektif.
Jangan lupa follow Instagram @unifam.id dan beli produk Unifam hanya di Toko Official Unifam di Shopee dan Tokopedia.