Post pada 05 Sep 2024
Bunda mungkin pernah mendengar kasus Monkey Pox atau cacar monyet yang belum lama ini sempat menghebohkan dunia kesehatan.
Pada tahun 2022, kasus cacar monyet meningkat tajam di Kongo dan beberapa negara di Afrika. Tahun ini, Cacar monyet kembali meningkat. Atas alasan tersebut, pada bulan Agustus 2024, WHO menetapkan mpox sebagai kegawatdaruratan global agar diperhatikan secara serius oleh semua pihak.
Meskipun kasus cacar monyet ini kebanyakan menjangkit dewasa, akan tetapi kita harus tetap waspada, dikhawatirkan virus ini juga menyebar pada anak-anak.
Monkeypox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama dengan virus cacar. Pertama kali ditemukan pada tahun 1958, penyakit ini awalnya banyak ditemukan di Afrika Tengah dan Barat. Namun, belakangan mulai menyebar ke negara lain di luar Afrika.
Penularan monkeypox dapat terjadi dari hewan ke manusia, tidak hanya melalui primata, tetapi juga hewan lain seperti tikus dan tupai yang terinfeksi. Penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox. Virus MPox menyebar melalui percikan liur yang masuk lewat mata, mulut, hidung, atau luka di kulit.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya cacar monyet:
Bunda sebaiknya mengetahui ciri-ciri dan gejala dari cacar monyet, agar bisa secepatnya memberikan pertolongan pertama apabila anak terkena cacar monyet. Gejala cacar monyet akan muncul 5–21 hari sejak penderitanya terinfeksi virus monkeypox.
Gejala cacar monyet pada anak umumnya mirip dengan gejala pada orang dewasa, namun bisa juga berbeda dalam tingkat keparahan. Beberapa ciri khas yang perlu diwaspadai adalah:
Suhu tubuh anak bisa meningkat secara signifikan, disertai menggigil dan keringat dingin.
Ruam ini biasanya muncul beberapa hari setelah demam. Ruam akan berkembang melalui beberapa tahap, mulai dari bintik-bintik merah, benjolan berisi cairan, hingga koreng yang mengering. Ruam sering muncul di wajah, telapak tangan, telapak kaki, mulut, dan area genital.
Meski tidak terasa nyeri, ruam ini bisa terasa gatal. Bentuk ruam yang muncul akan berkembang dari bintil biasa, kemudian bintil berisi cairan yang bisa membesar, lalu pecah dan berkerak
Pembengkakan kelenjar getah bening, yang ditandai dengan benjolan di leher, rahang bawah, bawah dagu, atau selangkangan
Anak akan merasa lemas dan tidak berenergi biasanya disertai dengan dehidrasi dan tidak nafsu makan.
Nyeri kepala yang cukup parah bisa terjadi pada gejala awal cacar monyet
Otot-otot badan akan terasa pegal dan ngilu
Apabila terjadi gejala tersebut di atas, ada baiknya Bunda segera membawa si Kecil ke dokter ya untuk memastikan. Nanti dokter akan membantu diagnosa dengan lengkap, apakah si Kecil terkena cacar monyet atau tidak.
Pada tahap awal pemeriksaan, dokter akan memeriksa gejala dan jenis ruam yang muncul pada pasien. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien pernah kontak dengan orang yang sedang sakit atau bepergian ke negara di mana kasus cacar monyet banyak terjadi.
Perlu diketahui bahwa kemunculan ruam saja belum tentu menandakan cacar monyet. Oleh sebab itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendeteksi virus di dalam tubuh. Tes tersebut antara lain:
Pencegahan utama cacar monyet adalah menghindari kontak langsung dengan orang-orang yang sedang terinfeksi, atau hewan primata dan pengerat, seperti monyet dan tupai. Beberapa upaya pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah:
Hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk cacar monyet. Mpox umumnya hanya menimbulkan gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam 2–4 minggu.
Meski belum bisa diobati, penyebaran cacar monyet atau monkeypox dapat dicegah dengan vaksin cacar monyet, seperti vaksin Jynneos. Vaksin harus diberikan dalam waktu 4 hari setelah kontak dengan penderita cacar monyet.
Dokter juga bisa meresepkan beberapa obat untuk meredakan gejala cacar monyet, seperti obat pereda nyeri, pereda gatal, atau krim oles untuk ruam kulit.
Di samping itu, penderita monkeypox perlu dirawat di ruang isolasi, baik di rumah maupun rumah sakit, untuk mencegah penyebaran penyakit. Isolasi dilakukan
Jika si Kecil atau anggota keluarga ada yang mengalami cacar monyet, Bunda perlu menerapkan hal-hal berikut ini:
Itu dia Bunda, segala hal yang perlu diketahui tentang cacar monyet (monkeypox). Mulai dari pengertian, penyebab, pencegahan hingga pengobatan jika ada yang menderita cacar monyet ini di rumah. Dengan mengetahui informasi tentang Monkey Pox atau cacar monyet semoga kita bisa melakukan pencegahan, agar tidak terkena virus cacar monyet, dan bisa segera melakukan pertolongan pertama saat mengalami gejala dari cacar monyet. Bantu sebarkan informasi ini yuk, Bunda agar makin banyak yang paham.