Artikel

Kebiasaan Baik Anak dalam Hal Keuangan Tergantung dari Kerjasama Ayah dan Bunda

Post pada 20 Jan 2022

Ketika anak sudah mendapatkan uang saku, saat itulah dia sudah mengenal nilai mata uang. Pemahaman sederhana mereka, uang dapat dibelanjakan apa saja. Entah itu untuk jajan, beli komik, atau barang apapun yang disenangi.

Di sinilah pentingnya peran orangtua dalam membangun kebiasaan yang baik kepada anak seputar pengelolaan uang. Suka atau tidak suka, begitu anak sudah terpapar kebiasaan yang baik dalam pengelolaan uang maka akan memudahkan mereka di kemudian hari dalam mengambil keputusan.

Langkah sederhana sekaligus mengawali kebiasaan baik dalam pengelolaan uang adalah menabung. Dari sini, dia belajar mengelola keinginan di mana semua yang dikehendaki belum tentu langsung terpenuhi.

Hanya perlu digaris bawahi, orang tua mesti menjadi panutan dalam hal ini. Bagaimanapun, setiap keputusan orangtua dalam hal keuangan akan ditiru. Maka, syarat utama dalam mendidik anak dalam mengelola keuangan adalah kerjasama ayah dan bunda.

Lalu pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana memulainya? Yuk kita coba bahas bareng-bareng.

1. Awali dengan beri kepercayaan mengelola uang saku harian

Begitu anak sekolah dan paham nilai uang plus berhitung, cobalah dengan memberi uang saku harian. Dari jumlah itu, berilah pengertian kemana saja alokasi uang itu. Misalnya uang saku anak Rp 15 ribu, bagilah uang itu menjadi tiga bagian dengan nilai masing-masing Rp 5 ribu. Lalu alokasikan uang itu untuk jajan, menabung, dan sedekah.

2. Ajarkan tujuan dari budgeting

Berikutnya adalah berdiskusi seputar uang saku bulanan yang nilainya didasari dengan perhitungan kebutuhannya. Ajak anak sepakat dengan nilainya, katakanlah Rp 100 ribu. Lalu bantu dia untuk menyusun budgeting pengeluaran. Transaksi apa saja yang perlu mendapat prioritas dan jumlahnya.

Di saat bersamaan, biarkan dia juga memiliki keinginan tertentu, seperti membeli mainan. Dengan nilai uang yang terbatas dan jenis transaksi yang prioritas apa saja, maka dia akan bisa memperkirakan berapa dana yang tersisa untuk ditabung untuk tujuan membeli mainan.

3. Ajak anak berdiskusi seputar keuangan keluarga

Tak perlu seluruh urusan keuangan keluarga diumbar ke anak. Cukup berikan informasi seputar keuangan yang berhubungan dengan dia. Sebut saja dana sekolah, pembelian seragam, dana karyawisata dan sebagainya.

Dari sini diharapkan anak dapat memahami ketika memiliki keinginan mesti disertai pula dengan usaha. Ketika ada kebutuhan akan dana sekolah, anak mengerti bila orangtua menyisihkan pendapatan bulanan untuk kepentingan itu.

Tentu saja ini membutuhkan proses dan pendampingan terus-menerus. Tujuannya agar terbangun rasa tanggung jawab dan jauh dari kebiasaan gaya hidup boros.

Berita Terpopuler


Berita Terbaru


Bagikan Artikel