Artikel

Santap Makanan yang Tepat dapat Membantu Ibu Kelola Emosi saat Asuh Anak Lho!

Post pada 30 Sep 2021

Kalau ada yang bertanya, bagaimana rasanya mengasuh anak? mungkin sebagian kaum Ibu akan menjawab bahwa pasti mempunyai perasaan yang campur aduk. Ada rasa bahagia, cemas, kecewa, sampai galau. Terkadang mengasuh anak dapat memancing emosi dan mungkin saja bisa membuat ibu stres. Apakah ada ibu yang pernah mengalami keadaan seperti ini?

Ibu yang stres bisa berpengaruh kepada anak contohnya, anak dapat mengalami kesulitan belajar, punya masalah pada perilaku, bahkan dapat juga menimbulkan masalah kesehatan termasuk kesehatan jiwa. Praktisnya, kesehatan mental ibu menjadi penting agar anak tidak ikut depresi.

Menjadi Ibu sama saja memikul peran dan tanggung jawab yang besar terhadap keluarga. Beberapa hal terkadang membuat Anda merasa tertekan. Sebut saja seperti memastikan kebersihan rumah, memasak untuk keluarga, hingga mendidik Si Kecil agar memiliki masa depan yang cemerlang.

Terlebih saat ini, seorang Ibu harus bisa membagi waktu antara pekerjaan dengan keluarga, khususnya anak-anak dan itu bukanlah hal yang aneh. Walaupun begitu, para Ibu yang memiliki anak lebih dari satu dan bekerja full-time secara signifikan dapat mengalami penambahan tingkat stres.

Hal ini dikatakan dalam sebuah temuan penelitian baru dari tim peneliti University of Manchester dan University of Essex. Para peneliti menganalisis data dari lebih dari 6.000 orang yang dikumpulkan oleh The UK Household Longitudinal Study.

Begitu signifikannya pengaruh depresi orangtua terhadap kehidupan anak, perlu ada strategi tertentu untuk mengendalikannya. Seorang Ibu mengurangi stres dengan mempraktekkan strategi perawatan diri yang sehat. Ibu bisa melakukan hal-hal berikut ini:

Aktivitas Fisik

Lakukan olahraga ringan. Misalnya berjalan cepat selama 20 hingga 30 menit selama beberapa hari dalam seminggu. Ibu juga dapat melakukannya di rumah selagi memastikan Si Kecil tidak bangun atau segera menyusui saat menangis.

Bersosialisasi

Bertemu dan berbicara dengan orang lain juga bisa membantu Ibu baru untuk menghilangkan stres. Ibu bisa menghubungi keluarga atau teman-teman terdekat untuk sekadar mengobrol dan curhat ketika Ibu merasa stres dan perlu mengeluarkan keluh kesah. Atau sesekali menitipkan anak untuk bertemu dan bersosialisasi dengan teman-teman juga menjadi cara efektif untuk menghilangkan kepenatan dan stres saat menjadi Ibu baru.

Luangkan Waktu untuk Hobi

Tidak hanya waktu pacaran dengan suami yang penting dilakukan, namun Ibu juga harus meluangkan waktu untuk diri sendiri. Lakukan hobi yang Anda senangi, pergi dengan teman, atau beristirahat yang cukup untuk sementara terlepas dari rutinitas. Hal ini akan membantu Anda merasa lebih segar dan lebih tenang dalam menyelesaikan masalah.

Konsumsi Makanan Sehat

Pastikan juga untuk mengonsumsi makanan yang bergizi setiap harinya. Ibu perlu mengkonsumsi makanan sehat agar bisa menghadapi hari-hari bersama anak di rumah.

Selama menjaga anak selama belajar di rumah, Ibu juga bisa sambil makan cemilan lho. Contohnya adalah salah satu cemilan dari PT United Family Food (UNIFAM) yakni Milkita Candy yang bisa jadi pilihan menarik untuk Ibu cobain sambil menjaga anak.

Menjatuhkan pilihan pada permen susu Milkita merupakan keputusan yang baik dan tepat karena Milkita Candy dibuat dengan susu asli dari New Zealand, tinggi kalsium untuk membantu pertumbuhan tulang dan gigi. Tiga permen lolipop Milkita memiliki kalori setara dengan segelas susu sehingga mampu menambah energi.

Produk andalan UNIFAM ini begitu digemari karena rasanya yang sangat enak. Ada empat varian rasa permen Milkita yaitu susu, cokelat, stroberi, dan melon yang bisa dicoba oleh Ibu selama melakukan me time di rumah saja.

Jika berbagi tips di atas tidak dapat mengurangi stres yang dirasakan, segeralah mencari bantuan profesional. Depresi dapat bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Namun, tentu saja semua usaha tersebut tidak akan membuahkan hasil tanpa adanya kemauan berubah dari Ibu sendiri. Jangan segan untuk pergi ke psikolog untuk membantu Ibu dalam menyelesaikan masalah mental.

Berita Terpopuler


Berita Terbaru


Bagikan Artikel