Post pada 18 Jul 2025
Bunda, pernahkah merasa kewalahan menghadapi Si kecil yang tiba-tiba “sulit diatur”? Atau sering mendengar teriakan “tidak mau!” setiap kali Bunda meminta sesuatu? Rasanya ingin menyerah saja, ya? Eits, jangan dulu!
Perilaku susah diatur pada anak adalah bagian dari proses tumbuh kembang mereka, lho. Bukan berarti Bunda gagal, kok. Justru, ini adalah kesempatan bagi kita untuk belajar dan menerapkan cara mendidik yang lebih bijak. Yuk, kita bedah bersama kenapa Si kecil bisa susah diatur dan bagaimana cara menghadapinya dengan kepala dingin dan penuh kasih sayang!
Bunda, penting untuk dipahami bahwa perilaku sulit diatur pada Si kecil itu ada penyebabnya. Bukan semata-mata karena Si kecil nakal, ya. Ada banyak faktor yang bisa memicu hal ini, mulai dari perkembangan otaknya yang masih pesat hingga lingkungan di sekitarnya.
Beberapa alasan umum mengapa Si kecil mungkin menunjukkan perilaku sulit diatur antara lain:
Si kecil sedang dalam tahap eksplorasi diri dan lingkungannya. Mereka ingin tahu sampai sejauh mana batasan yang ada dan bagaimana reaksi Bunda. Ini adalah bagian dari proses pembentukan identitas mereka.
Otak Si kecil, terutama bagian yang mengatur emosi dan kontrol diri, belum berkembang sempurna. Jadi, wajar kalau mereka kadang sulit mengendalikan emosi atau impulsnya.
Terkadang, Si kecil menunjukkan perilaku sulit diatur karena mereka merasa kurang mendapat perhatian. Mereka mungkin mencari cara untuk menarik perhatian Bunda, bahkan jika itu berarti dengan cara yang negatif.
Sama seperti orang dewasa, Si kecil juga bisa rewel dan sulit diatur saat mereka lelah, lapar, atau tidak enak badan. Coba perhatikan kondisi fisiknya, ya. Cek juga bahasa bayi yang perlu Bunda pahami biar si Kecil nyaman.
Perubahan rutinitas, kedatangan adik baru, pindah rumah, atau masalah di sekolah bisa memicu stres pada Si kecil, yang kemudian diekspresikan melalui perilaku sulit diatur.
Si kecil belum memiliki kosakata dan kemampuan yang cukup untuk mengungkapkan perasaannya secara verbal. Jadi, mereka sering meluapkannya melalui tindakan, seperti tantrum atau menolak.
Jika Si kecil tidak memiliki rutinitas yang konsisten atau aturan yang jelas di rumah, mereka mungkin bingung dan merasa tidak aman, yang bisa memicu perilaku sulit diatur. Karena itu penting juga untuk membuat rutinitas anak tetap terjaga – sekalipun di masa liburan.
Bunda, menghadapi Si kecil yang sedang susah diatur memang butuh kesabaran ekstra. Tapi, ada beberapa strategi yang bisa Bunda terapkan agar situasi tetap terkendali dan Si kecil bisa belajar dari pengalaman tersebut. Ingat, kuncinya adalah konsistensi dan kasih sayang!
Berikut adalah beberapa cara bijak mendidik anak yang sulit diatur:
Sebelum bereaksi, coba Bunda tarik napas dalam-dalam dan renungkan: “Kenapa ya Si kecil tiba-tiba begini?” Apakah dia lapar, lelah, atau ada sesuatu yang membuatnya kesal? Dengan memahami akar masalahnya, Bunda bisa mencari solusi yang tepat.
Si kecil butuh batasan yang konsisten agar merasa aman dan tahu apa yang diharapkan dari mereka. Buat aturan yang sederhana, mudah dipahami, dan sampaikan dengan bahasa yang positif. Misalnya, daripada “Jangan lari di dalam rumah!”, lebih baik “Berjalanlah pelan-pelan di dalam rumah, ya.”
Ini penting banget, Bunda! Kalau Bunda bilang “tidak boleh,” maka itu harus selalu “tidak boleh,” di mana pun dan kapan pun. Inkonsistensi justru akan membuat Si kecil bingung dan mencoba-coba batasan yang ada.
Memberi pilihan bisa membuat Si kecil merasa punya kendali, padahal Bunda yang tetap memegang kendali. Misalnya, daripada “Pakai baju ini sekarang!”, coba “Mau pakai baju merah atau baju biru?” Ini bisa mengurangi penolakan.
Saat Si kecil mulai menunjukkan tanda-tanda sulit diatur, coba alihkan perhatiannya ke hal lain yang menarik. Misalnya, jika dia mulai rewel karena tidak dapat mainan, ajak dia melihat buku gambar atau bermain gelembung.
Akui perasaan Si kecil, bahkan jika Bunda tidak menyetujui perilakunya. Katakan, “Bunda tahu kamu kesal karena tidak boleh makan es krim lagi,” sebelum menjelaskan alasannya. Ini menunjukkan bahwa Bunda memahami perasaannya.
Bantu Si kecil belajar mengenali dan mengungkapkan emosinya dengan kata-kata. Ajarkan dia untuk mengatakan “aku marah” atau “aku sedih” daripada langsung berteriak atau menangis.
Time-out bukan hukuman, melainkan kesempatan bagi Si kecil untuk menenangkan diri di tempat yang tenang. Sesuaikan durasi time-out dengan usia Si kecil (misalnya, 1 menit per tahun usia). Setelah time-out, ajak bicara dan berikan pelukan.
Jika Si kecil melanggar aturan, berikan konsekuensi yang logis dan terkait dengan perilakunya. Misalnya, jika dia tidak mau membereskan mainannya, mainan itu akan disimpan sementara waktu.
Jangan hanya fokus pada perilaku negatifnya, Bunda. Berikan pujian yang spesifik setiap kali Si kecil menunjukkan perilaku yang Bunda inginkan. “Wah, pintar sekali sudah bereskan mainannya sendiri!” Pujian bisa jadi motivator yang ampuh.
Si kecil adalah peniru ulung. Pastikan Bunda menunjukkan perilaku yang ingin Bunda lihat pada mereka. Jika Bunda ingin Si kecil sabar, Bunda juga harus sabar.
Terkadang, perilaku sulit diatur muncul karena Si kecil merasa kurang mendapat perhatian. Luangkan waktu khusus setiap hari untuk bermain, membaca buku, atau sekadar bercengkrama dengannya. Bunda bisa juga mengajak si kecil ke tempat favoritnya atau membelikan jajanan kesukaannya. Untuk camilan, bunda bisa pilihkan camilan sehat dari Unifam seperti Milkita Bites, si kecil pasti suka.
Pastikan Si kecil cukup tidur, makan makanan bergizi, dan aktif bergerak. Kondisi fisik yang prima sangat memengaruhi suasana hati dan kemampuan mereka untuk mengendalikan diri.
Bunda, tidak terasa sebentar lagi kita akan merayakan Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli. Ini adalah momen yang tepat untuk kembali merenungkan betapa pentingnya peran kita sebagai orang tua dalam mendidik dan membimbing Si kecil. Hari Anak Nasional bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga pengingat bahwa setiap anak berhak tumbuh kembang optimal, merasa aman, dicintai, dan didengarkan.
Perilaku sulit diatur mungkin terasa menantang, tapi itu adalah bagian dari perjalanan mereka menuju kedewasaan. Dengan kesabaran, pemahaman, dan strategi yang tepat, Bunda bisa membantu Si kecil belajar mengelola emosinya, memahami batasan, dan menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab. Mari jadikan Hari Anak Nasional sebagai momentum untuk memperbaharui komitmen kita dalam memberikan yang terbaik bagi Si kecil, termasuk dalam mendidik mereka dengan bijak.
Bunda, mendidik Si kecil yang “susah diatur” memang butuh kesabaran, cinta, dan strategi yang tepat. Ini adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan, namun juga penuh dengan momen-momen berharga. Ingatlah bahwa setiap perilaku adalah bentuk komunikasi. Dengan memahami apa yang Si kecil coba sampaikan, menetapkan batasan yang jelas, konsisten, dan memberikan kasih sayang tanpa syarat, Bunda sedang membangun fondasi yang kuat bagi mereka untuk tumbuh menjadi individu yang mandiri, berempati, dan bertanggung jawab. Terus semangat ya, Bunda! Si kecil pasti bisa tumbuh hebat dengan bimbingan Bunda.
Bunda bisa temukan artikel parenting lainnya di Instagram @Unifam.id. Dan pastinya, jangan lupa belanja produk-produk Unifam hanya di Toko Official Unifam di Shopee dan Tokopedia biar lebih aman dan pasti asli!