Articles

Perbedaan Perkembangan Sensorik dan Motorik Anak: Penting untuk Diketahui Orang Tua

Post pada 06 Dec 2024

Perkembangan anak merupakan sebuah keajaiban yang tak pernah bosan untuk membuat orang tua takjub. Sejak bayi, anak-anak mengalami pertumbuhan pesat, baik dari segi fisik maupun mental. Dua aspek penting dalam perkembangan anak adalah kemampuan sensorik dan motorik. Meskipun sering dianggap serupa, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. 

Sebagai orang tua, Bunda tentu ingin melihat si kecil tumbuh dan berkembang dengan optimal. Salah satu cara untuk mendukung tumbuh kembang anak adalah dengan memahami aspek-aspek penting dalam perkembangannya, termasuk kemampuan sensorik dan motorik. 

Apa itu Perkembangan Sensorik Anak?

apa itu perkembangan sensorik anak

Halosehat mengatakan bahwa kemampuan sensorik adalah proses yang mengacu pada kemampuan otak untuk menerima, menafsirkan, dan menggunakan informasi secara efektif yang disalurkan melalui panca indera. Adapun aspek dalam kemampuan sensorik anak tersebut adalah:

  • Vision yang berhubungan dengan rangsangan pada indera penglihatan.
  • Smell yaitu stimulasi olfaktori yang berhubungan dengan rangsangan pada penciuman dengan memberikan aroma wewangian.
  • Hearing yang merupakan stimulus berupa auditori yang berkaitan dengan rangsangan di indera pendengaran.
  • Perasa (taste), yang berhubungan dengan indera pengecap guna memperkenalkan rasa.
  • Keseimbangan (balance), merupakan stimulasi vestibular yang berhubungan mengenai keseimbangan tubuh.
  • Sentuhan (touch), atau disebut juga dengan taktil yakni yang berhubungan dengan indera peraba yang bisa dirasakan melalui sentuhan maupun tekanan.
  • Interoception, yaitu kemampuan tubuh si Kecil untuk menyadari hal-hal yang terjadi dalam tubuhnya yang berkaitan dengan organ dalam, misalnya kesadaran untuk merasakan lapar, haus, atau rasa ingin buang air dan lain sebagainya.
  • Kesadaran tubuh terkait otot dan sendi (body awareness/proprioception), berhubungan dengan rangsangan pada persendian atau gerakan-gerakan pada otot.

Kemampuan sensorik si kecil berpengaruh pada keterampilan bahasa, sosial, kosakata, pemecahan masalah, dan koordinasi. Bila ada masalah dengan kemampuan sensorik anak, maka berbagai keterampilan lainnya bisa ikut terganggu.

Baca juga: Apa itu RIE Parenting dan Manfaatnya untuk Tumbuh Kembang Anak

Oleh karena itu, setiap orangtua wajib memperhatikan kemampuan sensorik anak dengan memberikan asupan gizi dan juga memberikan stimulasi yang tepat dengan proses tumbuh kembangnya.

Pahami Tahapan Kemampuan Sensorik Pada Anak

Dalam mengawal proses tumbuh kembang si kecil, satu hal yang perlu bunda ingat, bahwa perkembangan anak satu dengan yang lain pasti tidak akan sama. Namun Bunda tidak perlu khawatir, karena kita akan membahas kemampuan sensorik yang akan dicapai oleh si kecil pada tahapan usia tertentu. 

perbedaan sensorik dan motorik

Kemampuan Sensorik Balita Usia 2—3 tahun

Pada rentang usia ini, seorang anak biasanya sudah memiliki beberapa kemampuan sensorik seperti:

  • Duduk sendiri dan mengamati benda di sekitarnya. 
  • Fokus selama 3 menit. 
  • Mencocokan bentuk benda yang sama
  • Menunjuk dan mengucapkan bagian tubuh yang Bunda tanyakan. 

Kemampuan Sensorik Anak Balita 3—4 tahun

Pada rentang usia ini, seorang anak umumnya mampu melakukan hal-hal berikut ini: 

  • Bermain bersama teman
  • Mencocokkan gambar
  • Memahami  konsep gantian dan giliran
  • Makan sendiri tanpa bantuan orang lain.

Baca juga: Cara Mengajarkan Anak Mengatasi Konflik Sejak Dini

Kemampuan Sensorik Anak Balita 4—5 tahun

Kemampuan sensorik dan emosional anak sangat berkaitan Untuk anak di rentang usia 4 – 5 tahun, kemampuan  sensoriknya antara lain: 

  • Mengerti aturan dan mengikuti aturan dalam permainan.  
  • Mengenal bentuk-bentuk seperti balok, segitiga, kotak dan lainnya. 
  • Menghitung angka 1 sampai 10.
  • Sudah bisa menjalin pertemanan dengan anak seusianya.

Apa itu Kemampuan Motorik Anak?

apa itu perkembangan motorik anak

Perkembangan motorik adalah pertumbuhan fisik dan penguatan tulang, otot, serta kemampuan anak untuk bergerak dan berinteraksi dengan lingkungannya setiap hari. Perkembangan motorik anak terbagi menjadi dua jenis, yaitu motorik kasar dan motorik halus.

  1. Kemampuan motorik halus yaitu keterampilan pengendalian dan ketepatan menggunakan otot kecil di tangan dan telapak tangan (misalnya, saat menggunakan alat makan atau alat tulis).
  2. Kemampuan motorik kasar yaitu penggunaan otot besar di tubuh untuk mengendalikan keseimbangan, koordinasi, refleks, dan kekuatan fisik tubuh saat melakukan gerakan, seperti berjalan, berlari, dan melompat.

Baca juga: Ide Kegiatan Anak Tanpa Gadget yang Bagus untuk Tumbuh Kembang Anak

Pahami juga Tahapan Kemampuan Motorik pada Anak

Sama halnya dengan kemampuan sensorik, perkembangan kemampuan motorik pada setiap anak berbeda-beda dan tergantung dari tiap jenis kemampuan motorik. 

Yuk kita bahas lebih detail mengenai jenis-jenis kemampuan motorik pada anak.

1. Kemampuan Motorik Halus

Kemampuan motorik halus meliputi keterampilan memegang, menggenggam, mencubit, menulis. Kemampuan ini timbul agar anak bisa belajar menjaga diri sendiri. Terbukti bahwa kemampuan motorik halus bisa mempengaruhi kemampuan bahasa dan membaca, serta perkembangan otak.

mainan untuk merangsang kemampuan motorik anak
Bermain bola – salah satu daftar permainan yang dapat membantu perkembangan motorik anak (gambar dari pexels)

Serupa dengan kemampuan sensorik, sejak usia 2 tahun, motorik halus si Kecil sudah lebih berkembang. Ini mungkin terlihat dari si Kecil yang mulai tertarik melakukan aktivitas, seperti membaca dan menulis.

Menjelang usia 3 tahun, ada juga anak yang sudah bisa membuka pintu atau toples. Setelah masuk usia 5 tahun, anak akan terlihat lebih sering menggunakan tangan kiri atau tangan kanan.

Baca juga: Manfaat Reward untuk Anak dan Cara Cerdas Penerapannya

2. Kemampuan Motorik Kasar

Kemampuan motorik kasar meliputi keterampilan merangkak, melompat, berlari, melempar. Seiring dengan perkembangan kemampuan motorik kasar, Bunda mungkin akan menyadari anak akan semakin aktif bergerak dan tidak suka berdiam diri.

Sama seperti kemampuan motorik halus, kemampuan motorik kasar juga dimulai sejak bayi. Bahkan, anak berusia 2 bulan biasanya sudah mulai menendang dan melambaikan tangan. 

  • Di usia 2 tahun, anak biasanya bisa melompat, melempar, atau menaiki dan menuruni tangga.
  • Saat memasuki usia 3 tahun, si Kecil bisa melakukan gerakan yang lebih rumit, seperti: naik tangga tanpa berpegangan, berlari cepat, dan menghindari rintangan.
  • Setelah memasuki usia 3—5 tahun, pergerakan tubuh balita akan semakin berkembang dan bisa melakukan aktivitas yang lebih sulit, seperti menjaga keseimbangan dan memanjat.

Baca juga: Cara Stimulasi Motorik Anak dengan Mainan

Dorong Tumbuh Kembang  Anak dengan Optimal

Perkembangan sensorik dan motorik merupakan dua konsep fundamental dalam bidang psikologi perkembangan anak. Keduanya saling terkait dan berperan penting dalam pembentukan keterampilan kognitif, sosial, dan emosional anak. Bunda bisa memantau proses perkembangan sensorik dan motorik si kecil di rumah dan memastikan proses tumbuh kembangnya berjalan secara optimal.

Berita Terpopuler


Berita Terbaru


Bagikan Artikel