Post pada 06 Dec 2024
Perkembangan anak merupakan sebuah keajaiban yang tak pernah bosan untuk membuat orang tua takjub. Sejak bayi, anak-anak mengalami pertumbuhan pesat, baik dari segi fisik maupun mental. Dua aspek penting dalam perkembangan anak adalah kemampuan sensorik dan motorik. Meskipun sering dianggap serupa, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Sebagai orang tua, Bunda tentu ingin melihat si kecil tumbuh dan berkembang dengan optimal. Salah satu cara untuk mendukung tumbuh kembang anak adalah dengan memahami aspek-aspek penting dalam perkembangannya, termasuk kemampuan sensorik dan motorik.
Halosehat mengatakan bahwa kemampuan sensorik adalah proses yang mengacu pada kemampuan otak untuk menerima, menafsirkan, dan menggunakan informasi secara efektif yang disalurkan melalui panca indera. Adapun aspek dalam kemampuan sensorik anak tersebut adalah:
Kemampuan sensorik si kecil berpengaruh pada keterampilan bahasa, sosial, kosakata, pemecahan masalah, dan koordinasi. Bila ada masalah dengan kemampuan sensorik anak, maka berbagai keterampilan lainnya bisa ikut terganggu.
Oleh karena itu, setiap orangtua wajib memperhatikan kemampuan sensorik anak dengan memberikan asupan gizi dan juga memberikan stimulasi yang tepat dengan proses tumbuh kembangnya.
Dalam mengawal proses tumbuh kembang si kecil, satu hal yang perlu bunda ingat, bahwa perkembangan anak satu dengan yang lain pasti tidak akan sama. Namun Bunda tidak perlu khawatir, karena kita akan membahas kemampuan sensorik yang akan dicapai oleh si kecil pada tahapan usia tertentu.
Pada rentang usia ini, seorang anak biasanya sudah memiliki beberapa kemampuan sensorik seperti:
Pada rentang usia ini, seorang anak umumnya mampu melakukan hal-hal berikut ini:
Kemampuan sensorik dan emosional anak sangat berkaitan Untuk anak di rentang usia 4 – 5 tahun, kemampuan sensoriknya antara lain:
Perkembangan motorik adalah pertumbuhan fisik dan penguatan tulang, otot, serta kemampuan anak untuk bergerak dan berinteraksi dengan lingkungannya setiap hari. Perkembangan motorik anak terbagi menjadi dua jenis, yaitu motorik kasar dan motorik halus.
Sama halnya dengan kemampuan sensorik, perkembangan kemampuan motorik pada setiap anak berbeda-beda dan tergantung dari tiap jenis kemampuan motorik.
Yuk kita bahas lebih detail mengenai jenis-jenis kemampuan motorik pada anak.
Kemampuan motorik halus meliputi keterampilan memegang, menggenggam, mencubit, menulis. Kemampuan ini timbul agar anak bisa belajar menjaga diri sendiri. Terbukti bahwa kemampuan motorik halus bisa mempengaruhi kemampuan bahasa dan membaca, serta perkembangan otak.
Serupa dengan kemampuan sensorik, sejak usia 2 tahun, motorik halus si Kecil sudah lebih berkembang. Ini mungkin terlihat dari si Kecil yang mulai tertarik melakukan aktivitas, seperti membaca dan menulis.
Menjelang usia 3 tahun, ada juga anak yang sudah bisa membuka pintu atau toples. Setelah masuk usia 5 tahun, anak akan terlihat lebih sering menggunakan tangan kiri atau tangan kanan.
Kemampuan motorik kasar meliputi keterampilan merangkak, melompat, berlari, melempar. Seiring dengan perkembangan kemampuan motorik kasar, Bunda mungkin akan menyadari anak akan semakin aktif bergerak dan tidak suka berdiam diri.
Sama seperti kemampuan motorik halus, kemampuan motorik kasar juga dimulai sejak bayi. Bahkan, anak berusia 2 bulan biasanya sudah mulai menendang dan melambaikan tangan.
Perkembangan sensorik dan motorik merupakan dua konsep fundamental dalam bidang psikologi perkembangan anak. Keduanya saling terkait dan berperan penting dalam pembentukan keterampilan kognitif, sosial, dan emosional anak. Bunda bisa memantau proses perkembangan sensorik dan motorik si kecil di rumah dan memastikan proses tumbuh kembangnya berjalan secara optimal.