Artikel

Biar Si Kecil Nggak Cuma Jago Selfie: Yuk Kenalkan Fotografi Sejak Dini!

Post pada 18 Agu 2025

Hai Bunda, tahu nggak sih kalau setiap tanggal 19 Agustus diperingati sebagai Hari Fotografi Sedunia? Yup, ini bukan cuma momen untuk para fotografer profesional, tapi juga jadi waktu yang pas banget buat ngajak si kecil kenalan sama dunia fotografi. Jangan salah, Bunda, fotografi itu bukan sekadar jepret-jepret lucu pakai kamera. Lewat hobi ini, anak bisa belajar banyak hal penting, mulai dari melatih kreativitas, percaya diri, sampai jadi cara seru buat mengekspresikan perasaannya.

Di era serba digital kayak sekarang, anak-anak udah akrab banget sama gadget. Nah, daripada cuma nonton video atau main game, kenapa nggak sekalian diarahkan untuk bikin karya sendiri? Siapa tahu, dari kebiasaan motret hal-hal kecil di sekitarnya, si kecil bisa tumbuh jadi konten kreator masa depan atau fotografer andalan keluarga. Yuk, kita intip gimana serunya mengenalkan fotografi ke anak!

Baca juga: 7 Cara Asyik Mengembangkan Bakat Seni dan Kreativitas Anak

Kenapa Fotografi Seru dan Bermanfaat buat Anak?

cara ajarkan fotografi pada anak

Bunda, pernah nggak sih lihat si kecil asyik jepret-jepret pakai kamera ponsel Bunda? Nah, di balik aktivitas yang kelihatannya sederhana itu, ternyata ada banyak banget manfaat yang bisa bantu tumbuh kembang anak, lho!

Fotografi bukan cuma soal hasil gambar yang kece, tapi juga jadi cara si kecil mengekspresikan pandangannya tentang dunia. Lewat satu klik kamera, anak bisa “bicara” tanpa kata. Misalnya, dia motret pelangi di langit sore,  itu bisa jadi tanda dia sedang bahagia. Saat fotonya dipuji atau ditanya, kepercayaan dirinya ikut tumbuh karena merasa pendapatnya dihargai.

Yang seru, fotografi itu melibatkan perencanaan sederhana. Anak belajar memilih objek, menentukan waktu yang pas buat motret, bahkan mencari sudut paling menarik. Tanpa disadari, mereka sedang melatih logika dan berpikir terstruktur, lho, Bun.

Setelah memotret, biasanya anak juga senang menceritakan prosesnya: “Ini bunga yang aku lihat tadi pagi!” atau “Aku ambil fotonya dari bawah biar kayak di film.” Nah, ini jadi ajang latihan presentasi yang menyenangkan dan alami.

Nggak ketinggalan, fotografi adalah ladang emas buat meledakkan kreativitas. Anak bisa bereksperimen dengan cahaya, warna, angle, sampai menyusun mainan jadi objek foto yang lucu-lucu. Bunda pasti bakal gemas sendiri lihat hasil karyanya!

Selain itu, anak juga jadi lebih terlatih dalam komunikasi. Saat minta tolong Bunda atau adiknya buat pose, dia belajar mengarahkan dengan sopan dan jelas.

Dan jangan takut soal teknologi, Bun. Lewat aktivitas ini, anak bisa kenalan sama istilah teknis kamera kayak zoom, fokus, atau shutter speed dengan cara yang santai.

Terakhir, fotografi juga bisa jadi mood booster yang ampuh! Saat anak fokus memotret, pikirannya jadi lebih tenang, penuh rasa ingin tahu, dan pastinya lebih happy.

Baca juga: 7 Lagu Anak Indonesia Populer yang Sarat Pelajaran: Seru, Edukatif, dan Cocok untuk Si Kecil!

7 Tips Asyik Cara Ajarkan Fotografi ke Anak 

cara ajarkan fotografi ke anak

Bunda nggak perlu beli kamera mahal atau ikut kursus khusus dulu, kok, untuk mulai mengenalkan fotografi ke si kecil. Cukup dengan alat yang ada di rumah dan sedikit kreativitas, Bunda dan anak bisa punya aktivitas seru yang mendekatkan sekaligus mendidik. Nah, berikut ini 7 tips simpel tapi efektif buat ajak anak mulai kenalan dengan dunia fotografi:

1. Pilih alat yang ramah anak

Bunda nggak perlu repot-repot beli kamera mahal atau alat yang canggih untuk mulai mengenalkan fotografi ke si kecil. Yang penting bukan alatnya, tapi semangat belajarnya! Bahkan, ponsel Bunda yang kameranya cukup oke sudah bisa jadi media belajar yang menyenangkan.

Kalau anak masih balita, bisa juga pakai kamera mainan atau kamera anak yang sekarang banyak dijual di pasaran. Bentuknya lucu, ukurannya pas di tangan kecil mereka, dan biasanya sudah dilengkapi fitur jepret sederhana yang mudah digunakan. Beberapa kamera anak bahkan sudah punya efek atau filter lucu, lho,  bisa bikin pengalaman motretnya makin seru!

Pilih alat yang ringan, mudah digenggam, dan tahan banting, karena namanya juga anak-anak, pasti ada saja momen kamera jatuh atau terpental. Kalau sudah agak besar, dan terlihat serius tertarik, Bunda bisa mulai upgrade ke kamera saku digital atau kamera instan yang hasilnya bisa langsung dicetak.

Intinya, jangan sampai alat yang terlalu rumit malah bikin anak bingung dan kehilangan minat. Mulailah dari yang praktis dan menyenangkan, supaya proses belajarnya terasa seperti main bareng, bukan tugas berat. Dari situlah rasa penasaran dan minatnya akan tumbuh dengan alami.

2. Gunakan instruksi yang sederhana

Namanya juga anak-anak, Bun, mereka butuh panduan yang singkat, jelas, dan mudah dipahami. Apalagi kalau ini pengalaman pertama mereka pegang kamera atau ponsel buat motret. Hindari dulu istilah teknis seperti “atur exposure-nya” atau “coba ganti white balance-nya”, karena dijamin si kecil bakal bingung, lalu kehilangan minat.

Cukup pakai kalimat sederhana seperti, “Arahkan ke sini ya, terus tekan tombol ini,” atau “Kalau kamu mau fotonya terang, coba pindah ke tempat yang kena cahaya, yuk!” Instruksi semacam ini membuat anak merasa lebih percaya diri dan nyaman saat mencoba hal baru.

Bunda juga bisa jadikan sesi ini semacam permainan kecil. Misalnya, “Yuk, kita cari benda lucu buat difoto, nanti Bunda bantu ya motretnya!” atau “Kalau kamu bisa motret boneka kamu sendiri, nanti kita lihat bareng hasilnya.”

Dengan pendekatan yang ramah dan tanpa tekanan, anak akan lebih antusias belajar. Dan jangan kaget kalau mereka justru jadi lebih eksploratif dan berani mencoba angle-angle baru yang nggak terduga!

Ingat, Bunda,  tujuannya bukan bikin anak langsung jago, tapi membangun rasa senang dan nyaman saat memegang kamera. Dari situ, kemampuan teknis akan mengikuti dengan sendirinya.

Baca juga: Wajib Dicatat ! 9 Cara Ajak Si Kecil Meresapi Makna Kemerdekaan RI

3. Mulai dari objek yang dekat dan akrab

Supaya anak semangat motret, yuk mulai dari hal-hal yang sudah mereka kenal dan sayangi, Bun. Anak-anak cenderung lebih tertarik pada objek yang mereka punya keterikatan emosional, misalnya boneka kesayangan, mainan favorit, hewan peliharaan, atau bahkan wajah Bunda yang paling mereka cintai.

Bisa juga ajak si kecil motret bunga yang baru mekar di taman rumah, sepatu warna-warni mereka, atau makanan kesukaan di meja makan. Objek-objek seperti ini lebih mudah dikenali dan dipahami, sehingga anak nggak merasa asing atau bingung saat disuruh motret.

Nah, karena objeknya punya makna khusus, anak juga akan lebih bangga dan percaya diri dengan hasil fotonya. Mereka akan merasa, “Ini karya aku!” dan itu bisa memupuk rasa memiliki serta semangat eksplorasi sejak dini.

Bunda juga bisa bikin permainan kecil: “Ayo foto benda yang warnanya biru!” atau “Yuk, motret semua benda yang ada wajah senyumnya.” Cara ini selain menyenangkan, juga bisa mengasah daya observasi dan kreativitas anak.

Dan jangan lupa, kalau Bunda jadi objek fotonya, pastikan kasih pose yang lucu dan ekspresif ya! Selain bikin seru, itu juga mempererat bonding antara Bunda dan si kecil.

4. Jangan pelit pujian!

Setelah si kecil selesai motret, jangan lupa kasih semangat dan apresiasi, ya Bun. Kalimat sederhana seperti, “Wah, ini bagus banget! Bunda bangga,” bisa bikin hati anak meleleh dan makin semangat untuk terus belajar dan mencoba hal baru. Anak akan merasa bahwa usahanya dihargai, dan itu sangat penting untuk membangun rasa percaya dirinya.

Kalau Bunda mau menambah motivasi, boleh banget juga kasih reward kecil setelah sesi foto-foto selesai. Misalnya, “Karena kamu sudah semangat motret hari ini, boleh pilih satu camilan kesukaanmu ya!” atau “Kalau kamu bisa ambil tiga foto dengan tema warna biru, Bunda kasih bintang emas di jurnal kamu.”

Tapi ingat, Bun, reward bukan sekadar hadiah, tapi bentuk pengakuan atas usaha anak. Kalau Bunda ingin tahu lebih dalam soal cara memberi reward yang sehat dan tepat untuk si kecil, bisa baca juga artikel ini dari Unifam: Reward pada Anak: Manfaat, Dampak, dan Cara Memberikannya.

tips ajarkan fotografi pada anak

5. Latih anak soal framing

Setelah anak mulai terbiasa dengan motret, saatnya Bunda mengenalkan konsep framing secara sederhana. Nggak perlu pakai istilah teknis yang bikin bingung, cukup arahkan anak untuk memperhatikan apa saja yang masuk dalam bingkai foto mereka.

Bunda bisa mulai dengan tantangan ringan seperti, “Coba cari benda berwarna kuning dan foto, yuk!” Atau, “Yuk, foto kakak yang lagi duduk sambil kelihatan bunga di belakangnya.”

Permainan ini secara nggak langsung mengajarkan anak untuk melihat lingkungan sekitar dengan lebih detail dan terstruktur. Mereka jadi belajar menyusun komposisi secara alami, misalnya, apakah objek berada di tengah, atau apakah ada gangguan seperti jari tangan yang ikut kefoto?

Selain itu, anak juga akan belajar membedakan mana foto yang hasilnya enak dilihat dan mana yang bisa diperbaiki. Semua ini bisa jadi latihan awal yang melatih kreativitas visual dan kemampuan mengamati, dua hal penting untuk perkembangan otak kanan si kecil.

Supaya makin seru, Bunda bisa bikin sesi “pameran mini” di rumah, di mana anak menunjukkan hasil fotonya dan cerita di baliknya. Dijamin, anak bakal makin percaya diri dan bangga dengan karyanya sendiri!

6. Lihat dan review bareng hasil fotonya

Setelah sesi jepret-jepretan selesai, jangan langsung ditinggal ya, Bunda. Luangkan waktu sebentar untuk duduk bareng si kecil dan lihat satu per satu hasil fotonya. Momen ini bukan cuma seru, tapi juga sangat penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan bercerita pada anak.

Bunda bisa mulai dengan pertanyaan ringan seperti: “Kenapa kamu pilih motret ini?” atau  “Ceritain dong, waktu kamu ambil fotonya, kamu lagi ngerasa apa?”

Dengan begitu, anak belajar untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka melalui foto. Foto yang awalnya hanya “asal jepret” bisa jadi bahan refleksi dan cerita yang menyentuh. Kadang, Bunda bisa jadi kaget juga lho, dengan cerita-cerita lucu, polos, atau bahkan bijak yang keluar dari mulut si kecil.

7. Bikin “pameran mini” di rumah

Nggak ada yang lebih menyenangkan buat anak selain melihat karyanya dipajang dan dihargai, apalagi oleh orang terdekat. Yuk, Bunda, mulai tradisi baru dengan bikin “pameran mini” di rumah!

Caranya gampang banget, pilih beberapa hasil foto favorit si kecil, lalu cetak dalam ukuran kecil atau sedang. Bunda bisa menempelkannya di dinding kamar anak, menyusunnya di bingkai kolase, atau bahkan bikin “galeri” sederhana di ruang keluarga. Kalau mau lebih seru, ajak anak bantu memilih dan menyusun sendiri foto-fotonya, biar makin merasa punya andil.

Pameran ini bukan cuma sekadar hiasan, tapi juga bentuk nyata bahwa kreativitas dan usaha anak dihargai. Anak jadi lebih percaya diri, merasa bangga, dan tentunya semangat untuk terus mengeksplorasi kemampuan fotografinya.

Bunda juga bisa undang keluarga dekat buat lihat-lihat dan kasih pujian, misalnya saat ada nenek, kakek, atau om-tante berkunjung. Dijamin, senyum si kecil bakal makin lebar!

Baca juga: 7 Cara Seru Mengenalkan Teknologi Digital Kepada Si Kecil Sebagai Bekal Masa Depan

Rayakan Hari Fotografi Sedunia Bareng Si Kecil!

Momen 19 Agustus alias Hari Fotografi Sedunia bisa jadi titik awal untuk membuat tradisi baru di rumah. Coba deh, tetapkan hari itu sebagai “Hari Jepret Ceria” bareng keluarga. Nggak perlu ribet, cukup siapka ponsel, waktu luang, dan semangat seru-seruan bareng anak!

Kalau Bunda mau ajak si kecil belajar fotografi di luar rumah, misalnya ke taman, ke halaman, atau sekadar hunting foto di sekitar rumah, jangan lupa siapkan bekal camilan favoritnya, ya! Salah satu pilihan terbaik adalah Milkita Lollipop.

Kenapa Milkita? Karena ini adalah satu-satunya lollipop susu yang dibuat dengan susu asli berkualitas, Bun. Perpaduan rasa buah yang segar dan susu yang creamy, bikin Milkita Lollipop jadi snack yang bukan cuma enak, tapi juga disukai semua anggota keluarga. Tersedia juga dalam berbagai rasa seru: Cokelat, Stroberi, Melon, Mangga, Jeruk, dan Anggur, si kecil pasti happy pilih-pilih sendiri!

Nah, sambil motret, ngemil Milkita Lollipop bisa jadi cara seru untuk recharge energi si kecil. Belajarnya jalan, perutnya pun senang.

Oya, jangan lupa ya Bunda, follow Instagram @Unifam.id biar Bunda bisa dapat inspirasi parenting dan aktivitas seru lainnya bareng si kecil! Dan kalau mau belanja produk Unifam, termasuk Milkita Lollipop, pastikan hanya di Toko Official Unifam di Shopee dan Tokopedia ya, biar aman, asli, dan pastinya bergizi buat anak-anak tercinta.

Berita Terpopuler


Berita Terbaru


Bagikan Artikel