Artikel

7 Aktivitas Keluarga untuk Ajarkan Si Kecil Peduli Sesama di Akhir Tahun

Post pada 15 Des 2025

Hai, Bunda! Bagaimana kabar persiapan akhir tahun di rumah? Biasanya, akhir tahun identik dengan liburan, hadiah, dan mungkin rencana resolusi yang panjang. Tapi, tahukah Bunda, ada momen penting di bulan Desember yang sering terlewatkan? Yup, tanggal 20 Desember adalah Hari Kesetiakawanan Nasional.

Momen akhir tahun yang tenang dan penuh refleksi ini adalah waktu yang pas banget untuk berhenti sejenak, melihat ke belakang, dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti empati dan kesetiakawanan sosial pada Si Kecil. Mengajarkan Si Kecil untuk peduli, bersyukur, dan berbagi bukanlah tugas yang berat, lho! Justru, ini bisa jadi ritual keluarga yang hangat dan berkesan.

Artikel ini akan memandu Bunda menemukan 7 Aktivitas Keluarga yang Ajaib dengan fokus spesial pada ritual mendongeng yang bisa mengubah malam-malam jelang tahun baru menjadi pelajaran hidup yang indah. Yuk, kita ubah kebersamaan di akhir tahun menjadi momen refleksi, syukur, dan harapan bagi seluruh anggota keluarga!

Baca juga: Contoh mindful parenting untuk mendukung empati anak

Kekuatan Ajaib Mendongeng: Jembatan Empati Paling Ampuh

daftar dongeng refleksi akhir tahun untuk anak

Di antara semua aktivitas, mendongeng punya peran yang paling kuat. Kenapa? Karena cerita adalah cara termudah bagi Si Kecil untuk masuk ke dunia orang lain, merasakan perasaan mereka, dan akhirnya menumbuhkan empati. Ritual mendongeng di penghujung tahun bisa jadi momen sakral, di mana setiap anggota keluarga berbagi cerita tentang makna syukur dan harapan untuk masa depan.

Inilah 3 langkah ajaib untuk membuat ritual mendongeng akhir tahun Bunda jadi lebih bermakna:

1. Pilih Tema Cerita yang Menyentuh Hati

Jangan hanya memilih cerita fantasi biasa, Bunda. Khusus untuk refleksi akhir tahun dan HKSN, pilih tema-tema yang menonjolkan nilai-nilai ini:

  • Kesulitan dan Ketahanan: Kisah tentang tokoh yang menghadapi tantangan, namun berhasil melewatinya berkat bantuan orang lain atau ketekunan diri. Ini mengajarkan bahwa hidup tidak selalu mudah, dan bantuan itu penting.
  • Berbagi dan Pengorbanan: Cerita tentang memberi tanpa mengharapkan balasan. Misalnya, kisah tentang seorang anak yang rela memberikan mainan favoritnya untuk temannya yang kurang beruntung.
  • Syukur dan Kebahagiaan Sederhana: Dongeng yang berfokus pada kebahagiaan yang didapat dari hal-hal kecil, bukan dari kekayaan atau materi. Ini penting agar Si Kecil belajar menghargai apa yang sudah dimiliki. Bunda dapat pilih salah satu dari  10 rekomendasi dongeng akhir tahun keluarga untuk dibaca. 

2. Libatkan Si Kecil, Jangan Hanya Mendengar!

Mendongeng bukan hanya sekadar Bunda yang bercerita. Ajak Si Kecil untuk benar-benar terlibat:

  • Ajak Si Kecil Menjadi Tokoh Utama: Saat cerita selesai, ajukan pertanyaan seperti, “Kalau Si Kecil ada di posisi tokoh A, apa yang akan Si Kecil lakukan?” atau “Si Kecil punya pengalaman mirip nggak dengan tokoh ini?”
  • Menggambar Karakter Terbaik: Minta Si Kecil menggambar karakter dari cerita yang menurutnya paling baik hati. Setelah itu, ajak ia menjelaskan kenapa ia memilih karakter tersebut.
  • Membuat Akhir Cerita Sendiri: Setelah Bunda mendongeng, minta Si Kecil melanjutkan ceritanya dengan akhir yang berbeda, di mana ia harus membuat pilihan yang menunjukkan nilai kesetiakawanan.

3. Hubungkan dengan Nilai Syukur dan Harapan

Inti dari refleksi akhir tahun adalah menghubungkan cerita dongeng dengan kehidupan nyata Si Kecil. Gunakan cerita untuk memicu diskusi ini:

  • Refleksi Syukur (Melihat ke Belakang): “Dalam cerita tadi, tokoh A akhirnya bersyukur karena B. Nah, kalau Si Kecil, apa 3 hal terbaik yang terjadi tahun ini yang membuat Si Kecil bersyukur?”
  • Menanam Harapan (Melihat ke Depan): “Tokoh tadi berharap tahun depan ia bisa jadi lebih berani. Kalau Si Kecil, harapan baik apa yang ingin Si Kecil berikan untuk orang lain atau lingkungan di tahun depan?”

Baca juga: Apa itu Gentle Parenting & Kaitannya dengan Empati Anak

7️ Daftar Aktivitas Keluarga Ajaib untuk Edukasi Empati

cara mengajarkan empati pada anak di akhir tahun

Selain ritual mendongeng yang fokus, berikut adalah 7 Aktivitas Keluarga Ajaib yang bisa Bunda terapkan di akhir tahun untuk menanamkan rasa peduli dan kesetiakawanan pada Si Kecil, terutama menjelang HKSN 20 Desember:

1. Ritual Mendongeng Syukur & Harapan (The Core Activity)

Ini adalah fokus utama kita, juga dapat membuat kebiasaan dongeng jadi aktivitas rutin keluarga loh. Luangkan waktu minimal 30 menit setiap malam selama satu minggu di akhir Desember. Matikan gawai, nyalakan lampu temaram, dan duduk melingkar. Gunakan langkah 1, 2, dan 3 di atas. Tujuannya: Membentuk kebiasaan refleksi diri dan menumbuhkan empati melalui cerita.

2. Proyek Kotak Kebaikan Akhir Tahun

Ajak Si Kecil memilih mainan, buku, atau pakaian yang sudah jarang ia gunakan, tapi masih layak pakai. Buat ia yang menentukan siapa yang akan menerima “Kotak Kebaikan” ini (misalnya, panti asuhan, korban bencana, atau tetangga yang membutuhkan). Tujuannya: Mengajarkan konsep memberi dan berkorban. Ia belajar bahwa memberi sesuatu yang berharga baginya lebih bermakna.

3. Surat Terima Kasih untuk Pahlawan Lingkungan

Ajak Si Kecil menulis atau menggambar kartu ucapan sederhana untuk orang-orang yang sering terlupakan jasanya, seperti petugas kebersihan, satpam komplek, atau tukang pos. Kirimkan kartu tersebut disertai camilan kecil. Tujuannya: Menyadarkan Si Kecil akan peran penting setiap individu di masyarakat dan mengajarkan rasa terima kasih.

Baca juga: 11 Cara Mengajarkan Empati pada Anak Sejak Dini

kegiatan keluarga untuk ajarkan empati

4. “Dinner Date” dengan Tokoh Inspiratif (Keluarga Besar)

Jika memungkinkan, undang kakek, nenek, atau tante/om yang punya kisah hidup inspiratif. Minta mereka bercerita tentang masa kecil mereka yang sulit atau bagaimana mereka melewati sebuah tantangan besar. Biarkan Si Kecil bertanya.Tujuannya: Memberikan sudut pandang baru tentang perjuangan hidup dan menumbuhkan rasa hormat serta syukur atas kemudahan yang dimiliki Si Kecil.

5.  “Satu Hari Jadi…” (Role Play Empati)

Pilih satu profesi atau situasi (misalnya, “Satu hari jadi penjual makanan di pinggir jalan” atau “Satu hari jadi anak yang harus belajar tanpa listrik”). Ajak Si Kecil melakukan kegiatan yang sederhana terkait profesi atau situasi itu, lalu diskusikan bagaimana perasaannya. Tujuannya: Latihan empati secara langsung (simulasi) untuk memahami kesulitan orang lain.

6. Membuat Peta Harapan Komunitas

Bersama-sama, buatlah peta sederhana lingkungan sekitar rumah. Identifikasi satu tempat atau satu kelompok orang di lingkungan tersebut yang menurut Si Kecil membutuhkan sedikit “cahaya” (misalnya, taman yang kotor, rumah lansia yang kesepian). Lalu, sepakati satu hal kecil yang akan dilakukan bersama di awal tahun baru (misalnya, membersihkan taman itu atau membuat bingkisan kecil untuk lansia). Tujuannya: Mengubah refleksi menjadi aksi nyata dalam skala kecil yang berkelanjutan.

7. Malam Film Dokumenter Ringan

Pilih film dokumenter atau film pendek anak yang bertema lingkungan, satwa, atau kehidupan anak-anak di negara/daerah lain. Pilih yang ringan dan sesuai usia. Setelah menonton, bicarakan tentang perbedaan kehidupan dan apa yang bisa Si Kecil pelajari. Tujuannya: Memperluas pandangan dunia Si Kecil, menyadari keragaman, dan menumbuhkan kepedulian global.

Mengubah Refleksi Menjadi Tradisi Keluarga

Ritual mendongeng dan 7 aktivitas di atas bukan hanya sekadar kegiatan pengisi waktu liburan, Bunda. Ini adalah cara kita, sebagai orang tua, untuk memanfaatkan momen tenang di akhir tahun sebagai katalisator pertumbuhan karakter Si Kecil.

Dengan fokus pada Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional tanggal 20 Desember, kita mengajarkan Si Kecil bahwa kesetiakawanan itu nyata, penting, dan harus dipraktikkan, bukan hanya di hari-hari besar, tapi di kehidupan sehari-hari.

Hadiah Terbaik Adalah Hati yang Peduli

Hadiah Akhir Tahun Paling Berharga: Hati Si Kecil yang Penuh Empati

Bunda, akhir tahun adalah waktu yang tepat untuk “membersihkan” hati, baik hati kita maupun hati Si Kecil. Bukan dengan janji-janji resolusi yang muluk, melainkan dengan aksi nyata dan refleksi mendalam melalui keajaiban cerita.

Ketika Si Kecil belajar merasakan dinginnya kaki Gadis Korek Api dan hangatnya pelukan Pohon Pemberi, saat itulah bibit empati dan kesetiakawanan mulai berakar kuat. Ini adalah warisan terindah yang bisa Bunda berikan. Mari kita sambut tahun baru dengan semangat bersyukur atas semua yang kita miliki, dan dengan harapan bahwa tahun depan kita bisa jadi pribadi yang lebih peduli dan lebih bermanfaat bagi sesama.

Selamat merefleksikan kebaikan bersama keluarga, Bunda!

Bunda bisa temukan artikel parenting lainnya di Instagram @Unifam.id. Dan pastinya, jangan lupa belanja produk-produk Unifam hanya di Toko Official Unifam di Shopee dan Tokopedia biar lebih aman dan pasti asli!

Berita Terpopuler


Berita Terbaru


Bagikan Artikel