Artikel

Tren Pola Asuh Anak yang Bunda Perlu Tahu, Mana Pola Asuh yang Cocok untuk Bunda?

Post pada 10 Jan 2024

Mengasuh anak adalah sebuah perjalanan dinamis yang terus berkembang dan mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Perkembangan dunia yang semakin lekat dengan teknologi serta perubahan sosial yang terus menerus membawa pola asuh anak menjadi ikut berubah. Di tahun 2024 ini, disebut-sebut ada setidaknya 4 tren pola asuh anak yang perlu diperhatikan oleh Bunda dan juga suami sebagai orang tua. 

Tren parenting ini di antaranya terkait pengasuhan yang terintegrasi dengan tekonologi dan juga melibatkan alam. Apa sajakah tren pola asuh anak yang perlu diketahui ini? Mana pola yang cocok untuk Bunda dalam mengasuh si kecil? Kami akan ulas lebih dalam konsep dan juga contohnya. 

1. Tech-Integrated Parenting

Pola asuh anak yang terintegrasi dengan teknologi adalah konsep pola asuh yang melibatkan penggunaan teknologi dalam pengasuhan si kecil. Teknologi yang berkembang telah menjadi salah satu alat penting dalam mengasuh anak yang dapat membantu Bunda dan juga si kecil dalam perkembangannya. 

Contohnya adalah dalam penggunaan aplikasi edukasi seperti aplikasi bahasa dapat membantu si kecil dalam belajar bahasa asing. Bunda juga dapat tetap memantau penggunaan aplikasi ini oleh si kecil. 

Namun, yang perlu diperhatikan adalah pembatasan screen time untuk si kecil. Jangan sampai si kecil terlalu lama dalam menggunakan perangkat teknologi. 

Baca juga: Tips Tumbuh Kembang Generasi Alpha

 

2. Mindful-Parenting

Dengan kondisi dunia yang serba cepat seperti sekarang ini, pola asuh anak yang kedua ini dapat meningkatkan hubungan Bunda dengan si kecil. Hal ini dikarenakan Bunda benar-benar “ada” di saat ini untuk si kecil dalam mendengarkan kisah mereka ataupun mendengarkan ide-ide mereka. Tipe pola asuh yang satu ini dapat menciptakan suasana yang baik di rumah dan akhirnya membantu pertumbuhan emosional anak dengan lebih baik. 

Contoh konkrit yang dapat Bunda lakukan adalah misalnya dengan membuat ritual pagi di mana anak dapat berbagi cerita saat sarapan. Ataupun dengan menciptakan waktu khusus di mana anak dapat melakukan hal-hal yang dia sukai bersama orang tua. Dengan menerapkan pola asuh ini, anak dapat menjadi lebih empati karena dia juga melihat orang tua mereka berempati pada cerita mereka selama ini dan membangun emotional intelligence anak jadi lebih baik lagi. 

3. Gender-Neutral Parenting

Konsep parenting yang satu ini menghindari stereotip umum dalam mengasuh anak. Misalnya, Ayah tidak memasak atau Bunda memperbaiki barang. Pola asuh anak ini menghindari semua hal-hal tersebut agar anak dapat lebih bebas dalam menentukan pilihan dan berekspresi tanpa harus memperhatikan gender mereka. 

Contoh konkrit yang dapat Bunda lakukan adalah menyediakan berbagai macam mainan tanpa melihat gender si kecil. Ataupun memberikan warna pakaian yang tidak “dicap” gender tertentu. Ayah dan Bunda pun dapat memberikan contoh melalui pembagian tugas di rumah. Bahwa Ayah juga bisa memasak dan Bunda dapat memperbaiki barang yang rusak di rumah. Pola asuh ini akan membawa si kecil ke arah kebebasan dalam menggali potensi mereka nantinya dan membuat si kecil menjadi lebih percaya diri. 

4. Eco-Friendly Parenting

Dunia yang semakin peduli lingkungan juga membawa dampak pada pola asuh si kecil. Pola asuh anak yang berfokus pada alam dan gaya hidup ramah lingkungan menjadi salah satu tren parenting yang perlu dikenali juga. Bunda dapat mengenalkan si kecil pada alam dan pentingnya menjaga lingkungan sejak kecil serta tanggung jawab mereka terhadap lingkungan.

Contoh pola asuh ini dapat melalui penggunaan popok ramah lingkungan oleh Bunda dan juga mendidik si kecil untuk membuang sampah pada tempatnya sejak kecil. Bunda pun dapat mengajarkan pentingnya mendaur ulang barang-barang tidak terpakai daripada membuangnya begitu saja. Dengan penerapan pola asuh anak yang ini, si kecil tumbuh lebih menghargai lingkungan dan pada akhirnya nanti akan memberi dampak lebih besar pada kesadaran pentingnya alam. 

Bunda dapat menerapkan pola asuh anak di atas dalam kegiatan sehari-hari, misalnya menciptakan jadwal harian yang memasukkan waktu penggunaan teknologi, momen-momen berkualitas bersama anak, pilihan mainan yang mendukung keberagaman, dan kebiasaan ramah lingkungan. Apakah Bunda siap menerapkannya?

Bagikan Artikel