Masa Depan Cemerlang Dimulai dari Celengan: 7 Panduan Seru Mengajarkan Si Kecil Menabung Sejak Dini
Post pada 28 Oct 2025
Halo, Bunda hebat! Siapa di sini yang selalu mendamba Si Kecil tumbuh jadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan cerdas dalam mengambil keputusan? Pasti semua mengangguk setuju, ya! Nah, salah satu skill hidup paling penting yang wajib kita tanamkan sejak dini adalah literasi keuangan—dan pintu gerbangnya adalah menabung.
Mungkin Bunda berpikir, “Ah, Si Kecil kan masih TK/SD, uangnya juga cuma buat jajan, nanti saja kalau sudah besar.” Eits, jangan salah, Bun! Justru usia emas ini adalah waktu yang paling tepat untuk mengenalkan konsep uang, kerja keras, dan pentingnya menyisihkan sebagian pendapatan.
Ingat Bunda, pepatah bilang, “Sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit.” Kebiasaan kecil yang ditanam hari ini, akan jadi pondasi kokoh untuk masa depan Si Kecil. Apalagi nih, menyambut Hari Keuangan dan Hari Tabungan Sedunia yang selalu mengingatkan kita akan pentingnya mengelola uang, ini saatnya kita upgrade cara mengajarkan Si Kecil jadi Financial Super Kid! Yuk, kita bongkar bareng-bareng cara seru dan anti-ribet untuk melatih Si Kecil jadi jagoan menabung!
Mengapa Menabung Perlu Diajarkan Sejak Dini? (Bukan Cuma Soal Uang, Bun!)
Simak 7 cara mengajarkan anak menabung dan mengelola uang sejak dini
Mengajarkan Si Kecil menabung itu ibarat memberikan peta harta karun, Bun. Bukan cuma tentang berapa banyak uang yang terkumpul, tapi lebih kepada nilai-nilai luhur yang ikut terbangun bersamanya.
Menabung akan membantu Si Kecil untuk:
Belajar Menghargai Uang: Si Kecil akan tahu bahwa uang tidak jatuh dari langit, melainkan hasil dari kerja keras (baik itu kerja keras Bunda dan Ayah, atau bahkan “kerja keras” Si Kecil saat menyelesaikan tugas rumah tangga).
Melatih Disiplin dan Kesabaran: Ingin membeli mainan impian? Si Kecil harus menunggu dan menyisihkan uang sakunya. Ini adalah pelajaran kesabaran yang tak ternilai, mengajarkan bahwa ada penundaan kepuasan (delayed gratification) untuk meraih tujuan yang lebih besar.
Membangun Rasa Tanggung Jawab: Ketika Si Kecil memegang kendali atas uangnya sendiri—meskipun jumlahnya kecil—mereka akan merasa dihargai dan punya tanggung jawab untuk mengelolanya dengan bijak.
Pondasi Perencanaan Keuangan Masa Depan: Kebiasaan ini adalah bekal terpenting ketika Si Kecil dewasa dan dihadapkan pada keputusan finansial yang lebih besar, seperti membeli rumah, berinvestasi, atau dana pensiun.
7 Cara Mengajarkan Anak Menabung Sejak Dini – Buat si Kecil Juara Menabung dengan Ini
Bunda, mengajarkan menabung itu harus dibuat menyenangkan lho, jangan sampai terkesan seperti tugas yang memberatkan. Berikut adalah jurus-jurus jitu yang bisa Bunda terapkan:
1. Jadilah Role Model Terbaik! (Contoh Itu Kekuatan)
Si Kecil adalah peniru ulung, Bun. Sebelum menyuruh Si Kecil menabung, pastikan Bunda dan Ayah sudah menunjukkan kebiasaan finansial yang sehat.
Tunjukkan Prosesnya: Sesekali, ajak Si Kecil melihat saat Bunda memasukkan uang ke dalam celengan khusus atau saat Bunda sedang mencatat anggaran bulanan.
Bicarakan Tujuan Finansial: Ceritakan secara sederhana, “Bunda sedang menabung untuk liburan kita ke pantai tahun depan!” Dengan begitu, Si Kecil tahu bahwa menabung itu ada tujuannya yang seru.
2. Kenalkan Konsep Dasar: Uang, Kebutuhan, dan Keinginan
Ini bagian fundamental yang sering terlewat. Si Kecil harus tahu perbedaan antara Kebutuhan (needs) dan Keinginan (wants).
Asal Usul Uang: Jelaskan bahwa uang didapat dari hasil bekerja. Bunda bisa membuat mini project di rumah, misalnya, “Jika Si Kecil berhasil membereskan semua mainan selama seminggu penuh, akan ada ‘upah’ Rp 5.000 untuk ditabung.” Ini mengajarkan bahwa uang harus diusahakan.
Permainan Kebutuhan vs. Keinginan: Ambil beberapa gambar (sepatu sekolah, es krim, buku cerita, game baru). Ajak Si Kecil mengelompokkan: mana yang perlu (harus punya) dan mana yang mau (bisa ditunda). Ini melatih Si Kecil memprioritaskan pengeluaran.
Untuk Si Kecil, celengan fisik adalah alat yang paling efektif karena mereka bisa melihat langsung hasil tabungannya.
Celengan 3 Kantong: Ajarkan konsep alokasi dana sejak awal dengan memisahkan celengan menjadi tiga bagian:
Tabung: Untuk tujuan besar (future goal), misalnya beli sepeda baru.
Jajan/Beli: Untuk belanja kecil atau keinginan jangka pendek.
Berbagi/Amal: Untuk membantu sesama atau berdonasi.
Buat Celengan Sendiri: Ajak Si Kecil menghias celengannya sendiri dari kaleng bekas atau kotak kardus. Rasa kepemilikan ini akan memotivasi mereka untuk sering mengisi celengannya.
4. Tetapkan Target Menabung yang Jelas dan Terukur
Menabung tanpa tujuan itu seperti berlayar tanpa kompas, Bun. Tujuan harus spesifik dan realistis sesuai usia Si Kecil.
Visualisasi Tujuan: Jika Si Kecil ingin membeli robot/boneka harga Rp 50.000, bantu hitung, “Kalau Si Kecil menabung Rp 5.000 setiap minggu, berarti butuh 10 minggu lagi sampai robot itu bisa terbeli!”
Papan Progres: Tempelkan gambar barang yang diinginkan di dekat celengan. Setiap kali menabung, ajak Si Kecil mewarnai sebagian kecil di gambar tersebut. Ini memberikan kepuasan visual dan motivasi untuk terus maju.
5. Berikan Uang Saku yang Melatih Tanggung Jawab
Memberikan uang saku mingguan atau bulanan adalah simulasi nyata mengelola keuangan di dunia nyata.
Konsisten: Berikan uang saku secara teratur (misalnya setiap hari Senin).
Biarkan Si Kecil Mengelola: Biarkan Si Kecil belajar dari kesalahannya. Jika uang sakunya habis di hari kedua karena jajan berlebihan, jangan langsung menambah. Jelaskan bahwa mereka harus menunggu hingga jadwal pemberian uang saku berikutnya. Pengalaman pahit ini adalah guru terbaik, Bun.
6. Ajak Si Kecil ke Bank (Biar Terasa Next Level!)
Saat Si Kecil sudah memahami konsep celengan fisik, ajak mereka naik tingkat dengan mengenalkan rekening tabungan di bank.
Buka Rekening Anak: Di Indonesia, sudah banyak produk tabungan yang dirancang khusus untuk anak. Ajak Si Kecil berpartisipasi dalam proses pembukaan rekening.
Eksplorasi Bank: Ajak Si Kecil ke mesin ATM atau teller saat menyetor uang. Perlihatkan print-out saldo mereka yang terus bertambah. Ini akan memberikan rasa bangga dan motivasi yang lebih besar.
Menyisihkan uang bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain. Ini adalah pengajaran empati dan kepedulian yang sangat berharga.
Celengan Amal: Pisahkan sebagian kecil dari uang saku atau hadiah yang diterima Si Kecil untuk celengan berbagi.
Biarkan Si Kecil Memilih: Biarkan mereka memilih ke mana uang berbagi itu akan disalurkan, misalnya ke kotak amal saat Hari Raya, atau untuk membeli makanan bagi kucing jalanan. Keterlibatan langsung ini akan menumbuhkan kepuasan batin yang jauh lebih besar daripada sekadar membeli mainan.
Tips untuk Anak Remaja – Menabung di Era Digital
Simak 7 cara seru mengenalkan teknologi digital pada anak!
Seiring Si Kecil tumbuh menjadi remaja, tantangan dan cara mengelola uang pun ikut berkembang. Mereka kini punya akses ke dompet digital, e-commerce, dan uang saku yang lebih besar.
Berikut adalah tips untuk Bunda yang memiliki Si Kecil di usia remaja:
Ajarkan Membuat Anggaran Digital: Bantu Si Kecil membuat anggaran bulanan sederhana, misalnya menggunakan aplikasi catatan di ponsel. Ini melatih mereka melacak pemasukan (allowance / uang saku) dan pengeluaran.
Kenalkan Konsep Investasi Sederhana: Jika mereka sudah memahami menabung, kenalkan apa itu inflasi dan mengapa uang perlu “dikembangkan.” Mulai dengan konsep yang sangat aman seperti emas mini atau instrumen yang mudah dipahami.
Diskusikan Utang (Pinjaman) dan Kartu Kredit: Jelaskan secara jujur dan transparan bahwa utang itu bukan hal buruk jika dikelola dengan bijak (misalnya cicilan pendidikan), tetapi sangat berbahaya jika digunakan untuk hal-hal konsumtif yang tidak perlu.
Melacak Uang Jajan: Untuk remaja yang sudah menggunakan dompet digital, ajarkan mereka untuk meninjau riwayat transaksi setidaknya seminggu sekali. Mereka akan terkejut melihat ke mana saja uang mereka “lari”.
Bunda, perjalanan mengajarkan Si Kecil menabung memang butuh kesabaran dan kreativitas, tetapi hasilnya akan sepadan. Di tengah gempuran budaya konsumtif dan kemudahan belanja online, bekal berupa kebiasaan menabung dan literasi keuangan yang kuat adalah “vaksin” terbaik untuk menjaga masa depan mereka.
Menabung bukan sekadar menyisihkan uang, tetapi proses menanamkan nilai-nilai luhur seperti disiplin, tanggung jawab, visi jangka panjang, dan kemandirian. Ketika Si Kecil dewasa kelak, hadiah terbaik yang pernah Bunda berikan bukanlah kekayaan, melainkan kemampuan mereka untuk berdiri tegak, merencanakan kehidupannya, dan menghadapi tantangan finansial dengan bijaksana. Selamat berproses, Bunda hebat!
Bunda bisa temukan artikel parenting lainnya di Instagram @Unifam.id. Dan pastinya, jangan lupa belanja produk-produk Unifam hanya di Toko Official Unifam di Shopee dan Tokopedia biar lebih aman dan pasti asli!