Post pada 22 Okt 2024
Buunda, pemeriksaan kesehatan rutin anak bukan sekadar formalitas. Melalui pemeriksaan ini, berbagai masalah kesehatan dapat dideteksi sejak dini, sehingga penanganan bisa lebih cepat dan efektif. Namun, seringkali timbul pertanyaan, “Kapan saat yang tepat untuk memeriksakan anak ke dokter?”, “Seberapa sering sih anak harus diperiksa?, dan “Pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan?”.
Pemeriksaan rutin pada si Kecil meliputi berbagai aspek, mulai dari pemeriksaan fisik untuk memantau tumbuh kembang anak, pemberian imunisasi wajib untuk anak yang dapat mencegah penyakit, hingga pemantauan perkembangan kognitif dan perilaku. Tujuannya adalah untuk memastikan si kecil tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya.
Dalam rangka memperingati Hari Dokter Nasional tanggal 24 Oktober mendatang, yuk simak jadwal pemeriksaan rutin dan juga jenis pemeriksaan rutin untuk anak yang Bunda perlu ketahui.
Pemeriksaan rutin anak adalah langkah penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini. Dengan pemeriksaan rutin, dokter dapat mendeteksi dini adanya masalah kesehatan, memberikan imunisasi yang tepat, serta memberikan saran mengenai nutrisi dan perawatan anak.
Jadwal pemeriksaan rutin anak umumnya mengikuti rekomendasi dari American Academy of Pediatrics (AAP). Namun, jadwal ini dapat sedikit berbeda tergantung pada kondisi kesehatan anak dan kebijakan dokter anak. Berikut adalah jadwal pemeriksaan yang umum dilakukan:
Segera setelah lahir, harus dilakukan dilakukan Pemeriksaan fisik lengkap, meliputi berat badan, panjang badan, lingkar kepala, dan refleks bayi.
Selanjutnya dokter juga melakukan pengukuran suhu tubuh, detak jantung dan juga pernapasan. Mengamati warna kulit bayi, serta respon bayi pada kondisi sekitar. Bayi juga diberikan tetes mata atau salep untuk mencegah infeksi pada mata.
Pemeriksaan lanjutan untuk memastikan bayi sehat dan siap pulang. Bayi baru lahir pun akan menerima vaksin hepatitis B sebagai rangkaian program imunisasi dasar.
Di usia 2-3 bulan, jadwal konsultasi anak pun berlanjut pada program imunisasi. Setelah melakukan pemeriksaan dasar, jadwal konsultasi yang direkomendasikan adalah melakukan uji tuberkulosis (TB).
Ini adalah penyakit infeksi yang menyerang pernapasan, dan dapat dicegah dengan lakukan vaksin TB.
Bayi baru lahir perlu mendapatkan uji TB yang disuntik melalui lengan. Jika tes bayi positif, kulit akan membengkan sekitar 48-72 jam pasca penyuntikkan.
Tak hanya itu, sejumlah jenis imunisasi yang dibutuhkan meliputi:
Terdapat rangkaian imunisasi yang dibutuhkan Si Kecil, di antaranya:
Konsultasi dokter anak usia 6 bulan ke atas akan mencakup hal yang lebih luas. Banyak orang tua yang melakukan konsultasi terkait pola tidur anak dan perkembangan motorik. Pemeriksaan dan konsultasi dokter anak lain yang dibutuhkan adalah kesehatan gigi dan mulut. Hal ini karena si kecil sudah memulai fase MPASI pertamanya.
Untuk imunisasi, sejumlah bayi akan mendapatkan vaksin lanjutan seperti:
Baca juga: Kenali Tumbuh Kembang Anak Usia 3 – 6 Tahun dan Stimulasi yang Diperlukan
Pada konsultasi dokter anak ini, serangkaian pertumbuhan dan perilaku bayi jadi sorotan penting. Tujuannya adalah untuk melihat apakah bayi belajar keterampilan dasar pada tingkat yang normal.
Perkembangan motorik kasar pada bayi 8-9 bulan mulai terlihat, seperti merangkak semakin lancar serta keahlian untuk duduk dan berdiri semakin baik. Semakin cepat diketahui, maka keterlambatan tumbuh kembang bisa dicegah secepat mungkin. Untuk bayi prematur atau berat badan lahir rendah, pemeriksaan di usia ini akan semakin lebih intens.
Vaksinasi campak pun menjadi program yang dianjurkan untuk pemeriksaan di tahap ini. Bagi yang belum vaksin flu, usia ini pun dibolehkan untuk melakukannya.
Stanford Children’s Health menjelaskan bahwa bayi di usia ini akan tidur sekitar 11 jam di malam hari dan 2 jam tidur siang. Meski demikian, anak sering kali jadi kesulitan tidur di malam ataupun siang hari.
Perubahan jam tidur yang tak menentu ini menjadi salah satu masalah yang sering ditanyakan saat konsultasi dokter anak. MPASI bayi pun di usia ini sudah menuju tekstur yang lebih padat dan bervariasi.
Mengenalkan anak finger food pun boleh dilakukan apabila Si Kecil telah mampu untuk mengolahnya. Sebagian anak pun mulai menunjukkan tanda-tanda keinginan untuk berjalan sendiri tanpa bantuan, lho.
Menginjak usia 1 tahun, dokter akan melakukan pengukuran, perkembangan, dan perilaku Si Kecil. Si kecil akan mulai bisa berjalan dengan lebih lancar dan lincah.
Jenis imunisasi lanjutan pun dibutuhkan untuk beberapa jenis, meliputi:
Pemeriksaan rutin sangat penting karena:
Dengan pemeriksaan rutin, masalah kesehatan seperti gangguan pertumbuhan, infeksi, atau gangguan perkembangan dapat dideteksi sejak dini sehingga dapat segera ditangani.
Imunisasi yang diberikan selama pemeriksaan rutin dapat mencegah anak dari berbagai penyakit berbahaya.
Dokter dapat memantau apakah pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan usianya.
Pemeriksaan rutin anak sejak bayi merupakan investasi berharga bagi masa depan si kecil. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat memantau pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan mendeteksi dini kemungkinan adanya gangguan kesehatan. Dengan demikian, bunda dapat memberikan perawatan terbaik untuk si kecil dan memastikan ia tumbuh menjadi individu yang sehat dan cerdas.
Yuk, jadi orang tua yang proaktif dengan selalu mengikuti jadwal pemeriksaan rutin Si kecil! Kesehatan Si kecil adalah prioritas utama kita.