Post pada 19 Okt 2023
Mungkin bunda bakal sedikit emosi melihat si kecil tidak menghabiskan makanan. Sudah lelah-lelah menyiapkan, eh si kecil malah hanya mencicipi sedikit. Sudah begitu, si kecil malah terlihat asyik membuang-buang makanan. Beda sama bundanya yang sudah pasang wajah pasrah!
Sebenarnya perilaku membuang makanan pada balita sesuatu yang wajar. Hal ini karena si kecil sedang dalam masa eksplorasi kemampuan motorik. Pada fase ini, anak belum mampu dengan sempurna mengendalikan gerakan tangannya. Meski akhirnya berantakan dan kadang membuang-buang makanan, tapi inilah bagian dari proses tumbuh kembangnya.
Tenang bunda, si kecil akan piawai untuk makan sendiri seiring berjalannya waktu. Dia akan memahami perilaku makan yang tertib dan tidak membuang-buang makanan.
Mumpung lagi peringatan Hari Pangan Sedunia, dapat menjadi momen bunda untuk mengatur pola makan yang tepat bagi anak. Selain memastikan urusan gizi terpenuhi, poin lain yang tak kalah penting adalah meminimalisir makanan si kecil terbuang percuma.
BACA JUGA: Pas Hari Pangan Sedunia, Ayo Buang Perilaku Mubazir terhadap Makanan
Maklum lho, tidak semua orang punya keistimewaan dapat menikmati makanan yang bergizi. Di Indonesia sendiri, sekitar 5,9 persen dari total populasi Indonesia atau di kisaran 16,2 juta orang diperkirakan mengalami kelaparan.
Selain itu, juga sebagai dukungan terhadap kampanye #AntiBuangMakan yang diinisiasi PT United Family Food. Kampanye ingin turut berkontribusi dalam menekan angka sampah makanan yang ada di Indonesia.
Berikut trik yang dapat bunda lakukan saat sesi makan si kecil sehingga tidak ada makanan terbuang percuma.
Secara teori sih bisa, tapi praktiknya pasti nggak gampang. Sekali lagi bila berhadapan dengan situasi ini, ingatlah si kecil sedang melatih kemampuan motoriknya. Dia sedang belajar untuk mengendalikan gerakan tangan. Bagaimana cara menyendok, membagi porsi makanan, sampai menyuapkan sendok ke dalam mulut. Agar tidak berantakan, bunda bisa memberikan makanan dengan tekstur yang lembek dan memudahkan si kecil untuk memotong-motongnya.
Bunda bisa mengkalkulasi porsi makan si kecil. Lebih baik menambah daripada terbuang percuma bukan? lagi pula ketika porsi makan si kecil terlalu banyak, dia akan merasa tertekan untuk menghabiskan. Trik lain yang dapat diterapkan adalah memilih wadah besar. Jadi secara visual si kecil akan melihat porsi makanan lebih sedikit.
Ada baiknya bunda membuat jadwal makan yang konsisten tiap hari. Termasuk di sini adalah durasi jam makan berapa lama. Pastikan durasi ini disesuaikan dengan kebutuhan anak saat makan. Usahakan tidak terburu-buru tapi juga tidak terlalu lama. Langkah ini akan membangun kebiasaan sehingga si anak akan paham kapan jam makan. Trik ini dapat membantu mencegah anak terbangun kebiasaan membuang-buang makanan.
BACA JUGA: Main Gelembung Sabun Efektif Latih Keterampilan Motorik dan Bahasa Anak
Perut anak ada batasnya. Maka ketika sudah terisi penuh, sudah pasti dia akan enggan melahap makanan lagi. Ujung-ujungnya, si kecil akan mencari hal lain yang menarik perhatian. Ini yang menjadi pangkal si kecil menyisakan makanan. Bunda sebaiknya mulai memperhatikan tanda-tanda ini. Bila si kecil sudah memainkan makanan, segeralah alihkan perhatiannya. Ini akan membuat si kecil tidak membuang-buang makanan.
Dari sekian trik itu, sebenarnya yang utama agar si kecil tidak membuang makanan adalah memancing ketertarikan terhadap makanan. Di sini lah kreativitas bunda diuji. Bunda bisa menghias makanan, menyajikan menu yang berbeda setiap hari, dan lain-lain.
Sejatinya, membangkitkan minat dan selera si kecil terhadap makanan adalah kunci agar makanan yang disajikan tidak terbuang. Selain itu, si kecil akan menyukai aktivitas makan sehingga akan menghabiskan makanan yang bunda sajikan.