Post pada 29 Mei 2024
Bunda, sudahkah menonton film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini? Film keluarga tersebut mengajarkan kita pentingnya peran seorang ayah dalam pengasuhan anak dan juga dampaknya dalam perkembangan anak.
Lihat saja bagaimana sikap dari Angkasa, Aurora dan Awan dalam menghadapi sang ayah. Sikap pola asuh otoriter yang diterapkan sang ayah terlihat sekali dampaknya. Ketiga anak cenderung menahan diri seperti karakteristik pola asuh otoriter yang pernah disampaikan sebelumnya.
Karena pola asuh sang ayah, ketiga anak dalam film NKCTHI tersebut menjadi anak yang menahan emosi dalam-dalam. Hingga akhirnya meledak di klimaks film tersebut saat rahasia terbesar keluarga terungkap.
Nah, dari film tersebut, kita dapat melihat pentingnya peran ayah dalam pengasuhan dan perkembangan anak. Tak sebatas mencari uang, ayah memiliki peran yang sama pentingnya dengan peran Bunda dalam pengasuhan dan tumbuh kembang si Kecil.
Keterlibatan aktif Ayah dalam berbagai aspek kehidupan anak dapat memberikan banyak manfaat, baik bagi anak perempuan maupun laki-laki. Cara pengasuhan seorang ayah – yang cenderung bertindak dengan logika – tentunya berbeda dengan pola asuh Bunda.
Jika dibandingkan dengan ibu, cara ayah berinteraksi dengan anak cenderung melalui pertanyaan yang umumnya berdasarkan pada 5W+1H.
Pertanyaan tersebut meliputi what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (kenapa), dan how (bagaimana).
Pola pertanyaan seperti di atas dapat membuat anak memiliki cara komunikasi yang lebih bertanggung jawab saat berinteraksi dengan orang lain. Ini akan mendorong anak untuk:
Berikut beberapa alasan mengapa peran ayah sangat penting:
Kasih sayang dan perhatian Ayah dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak, sehingga mereka merasa dicintai dan dihargai. Hal ini penting untuk perkembangan emosional dan harga diri anak.
Untuk itu, dalam mendukung perkembangan kognitif dan emosional anak, Ayah dapat mengajak si Kecil untuk melakukan permainan, interaksi, dan aktivitas yang bisa memberikan stimulasi pada perkembangan kognitifnya.
Ayah juga dapat memberikan dukungan emosional kepada anak, terutama saat mereka menghadapi kesulitan atau masalah. Hal ini dapat membantu anak untuk lebih tangguh dan percaya diri.
Anak yang dibesarkan dengan Ayah yang aktif dalam pengasuhannya lebih sehat secara fisik dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.
Perhatian dari Ayah juga dapat meminimalkan resiko anak terlibat dalam kegiatan buruk, seperti penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja, dan aktivitas seksual dini.
Keterlibatan ayah dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat antara ayah dan ibu. Hal ini dapat menciptakan lingkungan keluarga yang lebih harmonis dan stabil.
Ayah dapat membantu ibu dalam tugas-tugas pengasuhan anak, sehingga ibu memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan dapat menjaga kesehatan mental sang ibu.
Anak-anak yang dibesarkan dengan Ayah yang terlibat dalam pengasuhannya lebih mungkin untuk memiliki hubungan yang sehat dan bahagia dengan pasangannya di masa depan.
Anak yang memiliki hubungan yang baik dengan ayahnya lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami depresi dan kecemasan. Ayah dapat menjadi teladan bagi anak dalam berbagai hal, seperti cara berperilaku, menyelesaikan masalah, dan mengambil keputusan.
Sebaliknya, seperti yang ditampilkan dalam film NKCHTI, jika hubungan ayah dan anak tidak baik akan berimbas pada tumbuh kembang anak dan juga kesehatan mental anak ke depannya.
Bagaimana sikap Ayah dalam film tersebut pada akhirnya membawa perkembangan emosional pada ketiga anaknya. Terlalu protektif pada si bungsu berakhir membuat si bungsu berontak. Sedangkan si sulung menekan emosinya hingga akhirnya meledak, demikian juga si tengah yang merasa tak diperhatikan.
Pola asuh yang lebih mengarah pada tipe parenting Authoritarian alias cenderung otoriter yang ditunjukkan sang ayah dalam film, berakhir membuat anak-anak terkekang dan dibatasi.
Jelaslah peran ayah dalam perkembangan anak sangat penting. Namun, jauh lebih penting lagi adalah cara keterlibatan ayah dalam tumbuh kembang anak tersebut.
Tentunya, baik Bunda dan Ayah tidak ingin apa yang terlihat di film NKCTHI terjadi pada keluarga kan? Nah, untuk itu, Ayah perlu tahu bagaimana cara ayah dapat terlibat aktif dalam pengasuhan dan perkembangan anak yang tidak akan merugikan masa depan si Kecil.
Bermainlah dengan anak, bacakan buku cerita untuk mereka, atau ajak mereka jalan-jalan. Memang hal ini biasanya dilakukan oleh Bunda, tapi kehadiran ayah di sela-sela kesibukan kerja untuk menemani anak, pasti jadi kebanggan tersendiri bagi si kecil. Ada baiknya Ayah siapkan waktu khusus di akhir pekan untuk kegiatan bonding bersama anak.
Bicarakan dengan anak tentang perasaan dan pikiran mereka. Dengarkan dengan penuh perhatian dan berikan dukungan emosional kepada mereka. Walaupun Ayah cenderung menggunakan logika, bukan berarti tidak dapat menjadi pendengar yang baik loh.
Pastinya si kecil akan mendapatkan PR dan tugas dari sekolah, jadilah teman untuk mengerjakan tugas-tugas mereka, dan bimbinglah semampu Ayah, beri solusi yang bisa membuat si kecil jadi mandiri.
Meskipun kita harus perhatian kepada anak, tetapi pastikan ada aturan yang harus tetap di patuhi oleh anak di rumah. Pastikan mereka pun menjalankan aturan tersebut dengan baik dan konsisten. Namun, ingat, janganlah terlalu “mengekang” juga dengan aturan-aturan yang sebenarnya tidaklah perlu ya Ayah.
Ajak anak diskusi kecil tentang kegiatan keluarga, misalnya mau menu apa untuk makan malam, atau menentukan tempat tujuan wisata untuk liburan keluarga. Termasuk saat anak akan memasuki jenjang pendidikan, ajak diskusi tempat atau jurusan sekolah yang mereka inginkan.
Jangan merasa malu menunjukan kasih sayang ayah kepada si kecil, jangan termakan image bahwa ayah harus selalu tegas kepada anak, menunjukan kasih sayang kepada si kecil akan membangun hubungan yang harmonis antara anak dan ayah.
Peran ayah sangat penting dalam pengasuhan dan perkembangan anak. Keterlibatan aktif ayah dapat memberikan banyak manfaat bagi anak, baik dalam hal kesehatan mental dan fisik, perkembangan kognitif, sosial, dan emosional, maupun dalam memperkuat hubungan keluarga.
Maka mulai peluklah si kecil dan bersama hari-harinya untuk memastikan tumbuh kembangnya berjalan dengan optimal.